Liputan6.com, Jakarta - Ada yang menarik dari penampilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menghadiri rapat tahunan MPR di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (16/8/2019). Perpakaian jas lengkap ketika menyampaikan pidato tahunan MPR, mantan Gubnernur DKI Jakarta itu berganti busana adat Sasak saat pidato kenegaraan.
Tampak di sana, busana adat yang dikenakan Jokowi berwarna keemasan, lengkap dengan detail motif di bagian kerah, penutup kepala, dan keris yang diselipkan di bagian depan. Kain yang dipakai sebagai bawahan pun menambah gagah kesan tampilan lelaki 58 tahun tersebut.
Advertisement
Baca Juga
Melansir dari Antara, Jumat (16/8/2019), penutup kepala di pakaian adat Sasak biasanya terbuat dari kain tenun khas Lombok. Pemakaian tenun sebagai penutup kepala dimaksudkan agar tak mudah lepas ketika dipakai.
Penutup kepala memang diharuskan dipakai dengan kencang sebagai pelengkap busana adat dengan representasi kekayaan budaya Lombok. Sementara, kain songket sengaja dipakai di bagian depan untuk menyelipkan keris.
Dengan catatan, keris tersebut berukuran kecil seperti yang tampak melengkapi penampilan Jokowi. Semisal berukuran besar, keris biasanya akan diselipkan di bagian belakang, tapi tetap dililitkan dengan kain songket.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Bukan Kali Pertama
Sebenarnya ini bukan kali pertama Jokowi menghadiri acara dengan memakai baju adat. Ayah tiga anak tersebut sempat mengenakan pakaian adat Bali ketika menghadiri Kongres V PDIP di Bali, Kamis, 8 Agustus 2019.
Setelah menghadiri acara di Bali, Jokowi langsung bertandang ke Kuala Lumpur, Malaysia, dan tampak masih mengenakan pakaian adat khas Bali yang dipakainya saat acara kongres. Bersamanya tampak ibu negara Iriana yang memakai busana bernuasna merah senada dengan sang suami.
Sebelumnya di peringatan Hari Lahir Pancasila, Jokowi sempat memakai baju adat Solo saat memimpin upacara. Beliau bahkan sempat serasi dengan ibu negara memakai baju adat Minangkabau dengan dominasi warna hitam dan merah jambu saat menghadiri upacara HUT ke-73 RI di Istana Negara, tahun lalu.
Advertisement