Tips Terhindar dari Penipuan Wedding Organizer Abal-Abal

Kasus penipuan wedding organizer Pandamanda menjadi pelajaran penting bagi setiap calon pengantin untuk tidak asal memilih vendor.

oleh Asnida Riani diperbarui 08 Feb 2020, 13:31 WIB
Diterbitkan 08 Feb 2020, 13:31 WIB
Ilustrasi Pernikahan
Ilustrasi pernikahan. (dok. Toanmnda/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Liputan6.com, Jakarta - Pernikahan menjadi momen sekali seumur hidup yang menjadi bukti sahnya hubungan di antara lelaki dan perempuan. Terbilang spesial, acara resepsi dan pesta pernikahan biasanya akan direncanakan sejak jauh-jauh hari agar dapat meninggalkan kesan mendalam saat acara tersebut diselenggarakan. Calon pengantin tak jarang bahkan sampai menyewa jasa wedding organizer demi kelancaran acara sakral tersebut. 

Fungsi mereka adalah untuk membantu calon pengantin mempersiapkan rangkaian acara pernikahan. Wedding organizer (WO) akan membantu merkomendasikan dan mempersiapkan mulai dari perias, fotografer, musik, katering, hingga dekorasi. 

Namun, segala rencana tak selalu berjalan sesuai harapan. Keinginan untuk bisa menggelar pernikahan impian kandas gara-gara menyewa jasa wedding organizer yang salah. Kasus yang sedang hangat adalah penipuan yang dilakukan Pandamanda, sebuah wedding organizer di Depok.

Korbannya yang sudah melapor mencapai 40an pasangan, baik yang sudah menikah maupun baru akan menikah. Kerugian yang ditimbulkan akibat ulah wedding organizer abal-abal itu mencapai miliaran rupiah. Si pemilik WO menggunakan uang customer-nya untuk membayar cicilan rumah dan mobil.

 

"Kalau ada yang sampai menipu itu sebenarnya merusak nama baik dari wedding organizer atau wedding planner sendiri ya. Untuk itu sebaiknya cek dulu company-nya,"ujar Wedding Consultant, MB Angga, saat ditemui Liputan6.com dikawasan Tangerang Selatan, Kamis (06/02/2020). 

Cara terbaik untuk mengecek WO tersebut apakah terpercaya atau tidak adalah dengan mendatangi secara langsung lokasi kantornya. Umumnya, jika WO tersebut tepercaya, mereka akan memiliki setidaknya ruangan sebagai tempat kerja. 

Selain itu, cek dan datangi pula tempat dan vendor yang diajak bekerja sama menyedikan kebutuhan pernikahan oleh WO tersebut , seperti venue, dekorasi, dan kateringnya. Kalau memang ada kerja sama keduanya, biasanya ada beberapa vendor yang menyediakan tanda kontrak kerja sama tersebut. Jika tidak ada kontrak tetapi terdapat pernyataan bahwa memang ada kerja sama, itu pun sudah cukup. 

Simak Video Pilihan Berikut Ini:

Jangan Tergiur Harga Murah

Ilustrasi dekorasi pernikahan.
Ilustrasi dekorasi pernikahan. (dok. Liputan6.com/Tri Ayu Lutfiani)

Untuk terhindar dari WO yang tidak bertanggung jawab, Anda perlu melihat beberapa ulasan yang diberikan oleh pelanggan sebelumnya yang pernah menggunakan jasa tersebut. Cara mengeceknya bisa melalui akun Instagram atau situs resminya. 

"Zaman sekarang cek fake account itu mudah. Tinggal lihat jumlah pengikut dan like-nya berapa. Kalau pengikut banyak tetapi like sedikit itu patut dipertanyakan,"ucap Angga. 

Selain dilihat dari perusahaannya, rekam jejaknya pun menjadi hal yang penting untuk diperhatikan. 

"(Untuk terhindar dari penipuan) baca refensi dan cek portofolio dari vendor-vendornya supaya tahu apa saja sih karya-karyanya, apakah cocok sama style kita,"ujar VP of Marketing Bridestory, Ayunda Wardhani.

Tidak hanya itu, Anda pun jangan mudah tergiur dengan harga murah yang ditawarkan oleh WO. Menurut Angga, logikanya di zaman sekarang yang harga-harga sudah meningkat bagaimana bisa mereka bisa menawarkan harga yang jauh lebih murah. (Tri Ayu Lutfiani)

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya