5 Kendala yang Bisa Dialami Bisnis Wedding Organizer

Ada beberapa kendala yang bisa terjadi dalam bisnis wedding organizer. Ini dia kendalanya

oleh Fitriana Monica Sari diperbarui 16 Mar 2019, 10:15 WIB
Diterbitkan 16 Mar 2019, 10:15 WIB
Pentingnya Wedding Organizer untuk Pesta Pernikahan di Luar Kota
Keuntungan menyewa jasa wedding organizer lokal untuk mengatur pesta pernikahan di luar kota. (Foto: Bridestory.com)

Liputan6.com, Jakarta Ada kabar baik untukmu yang tertarik berbisnis di bidang wedding organizer. Sekarang ini, sudah ada platform digital yang khusus memasarkan jasa wedding organizer seperti Bridestory, Merityu, Weddingku, dan lainnya.

Belakangan ini, situs tersebut mengalami kenaikan pengunjung setiap harinya. Bukankah tandanya bisnis ini menjanjikan?

Sebab, cukup banyak calon pengantin yang tidak tahu cara-cara merencanakan pernikahan mereka sendiri. Kemungkinan besar untuk ke depannya lebih banyak lagi.

Kalau kamu baru merintis bisnis ini, mulai dari yang kecil dulu seperti layanan make-up atau gaun pengantin.

Namun, ada beberapa kendala yang bisa terjadi dalam bisnis wedding organizer. Ini dia kendalanya, seperti dilansir dari Swara Tunaiku!

1. Kurangnya Update Informasi Adat Pernikahan

Bisnis wedding organizer sangat dipengaruhi oleh tren yang bergerak di masyarakat. Termasuk, saat kita berbicara tentang adat pernikahan.

Indonesia yang notabene memiliki banyak suku tentu memiliki adat pernikahan yang berbeda antara satu dan lainnya. Jangan sampai gara-gara kurang update informasi, akhirnya kehilangan momentum untuk berhasil.

Memang, belakangan ini tren pernikahan dengan gaya modern sudah mulai banyak diminati. Namun, pernikahan dengan adat tertentu masih kental dan agaknya bakal bertahan untuk puluhan tahun lagi.

Pernikahan dengan adat daerah itu juga sarat dengan gengsi. Potensi untuk profit lebih besar karena biaya yang dikeluarkan melebihi pernikahan biasa.

2. Salah Pilih Vendor untuk Kerja Sama

Editor Says: Pilih Mana, Pakai Vendor atau Mengurus Sendiri Pesta Pernikahan?
Ilustrasi pesta pernikahan. (unsplash.com)

Menjadi wedding organizer itu dituntut untuk selalu kreatif saat merancang pernikahan suatu pasangan. Sebab, permintaan dari klien yang satu dengan lainnya berbeda-beda.

Namun, ada satu hal yang patut untuk dipertimbangkan matang-matang, yaitu saat memilih vendor untuk kerja sama. Terlebih, jika ikatan kerja sama tersebut ditargetkan untuk jangka panjang.

Misalnya saat kamu bekerja sama dengan pihak penyedia katering dan dekorasi. Dua bidang tersebut menjadi inti dari pusat perhatian para tamu undangan.

Kalau pelayanan dari vendor tersebut kurang memuaskan, bisa mengurangi reputasimu sebagai wedding organizer. Citra yang sudah dibangun dengan baik, bisa rusak gara-gara reputasi buruk dari vendor.

3. Citra Wedding Organizer yang Mahal

Di Indonesia, hampir setiap pasangan menginginkan pelayanan wedding organizer yang murah dan berkualitas. Fokus pada dua kata itu saja. Sebab, modal untuk menikah itu tidak sedikit kalau diurus sendiri.

Jadi, kalau citra wedding organizer yang kamu bangun itu mahal dengan kualitas biasa-biasa saja, mana mungkin ada yang berminat?

4. Banyaknya Kasus Penipuan Bermodus Wedding Organizer

Penipuan Wedding Organizer Jambi
Sejumlah calon pengantin mendatangi rumah sekaligus kantor pemilik usaha wedding organizer yang diduga kabur

Meskipun kendala ini berasal dari luar, tetap perlu diperhatikan. Untuk memasarkan jasa wedding organizer via internet memang harus memiliki reputasi baik. Bahkan, jika perlu di atas rata-rata. Tantangannya adalah bagaimana cara meyakinkan calon klien agar mau menggunakan jasa yang kamu miliki.

Berat memang. Namun, kalau sudah berhasil melaluinya, bakal bisa banjir order-an. Untuk itu, kamu perlu strategi promosi yang jitu dan terus utamakan kualitas pelayanan di atas segalanya. Sebab, kalau promosinya sudah bagus tanpa diiringi dengan kualitas, keraguan calon klien yang baru akan bertambah kuat.

5. Kurang Bisa Membaur

Jasa wedding organizer itu juga berhubungan dengan hal-hal yang bersifat pribadi. Kedekatan antara kamu dengan calon klien harus dibangun sekuat mungkin. Kalau sudah dekat, diskusinya lebih enak. Misal penerapan resepsi pernikahan yang disesuaikan dengan budaya setempat, kemauan calon pengantin, dan lainnya.

Apabila kamu sudah berhasil mengatasi kelima kendala tersebut, pertanda bisnismu sudah berada di jalan yang benar. Ke depannya untuk berkembang bisa lebih mudah lagi.

Jangan lupa untuk terus memperkuat relasi dan perdalam lagi ilmu komunikasi. Sebab, dua hal itu akan menjadi kunci sukses bisnis yang kamu jalani. Bahkan berlaku pula di setiap bidang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya