Liputan6.com, Jakarta -Â Mantan suami Lulu Tobing, Danny Rukmana akan segera menikah. Ia akan mempersunting wanita pilihannya, Raiyah Chitra Caesaria. Putra bungsu Mbak Tutut Soeharto dan Indra Rukmana itu akan melangsungkan pernikahan pada Sabtu, 15 Februari 2020 mendatang.
Pesta pernikahan Danny Rukmana dan Raiyah Chitra Caesaria itu rencananya akan digelar di Hotel Mulia, Senayan, Jakarta Pusat. Cucu mantan presiden Soeharto itu telah menjalin hubungan dengan Raiyah sejak 2018 lalu.
Pada September 2019, keluarga Tutut Soeharto melamar Raiyah untuk Danny. Juru bicara keluarga Mbak Tutut Soeharto, Dandy Indra Rukmana memohon doa restu dari masyarakat agar seluruh prosesi pernikahan Danny dengan Raiyah nantinya berjalan dengan lancar.
Advertisement
Baca Juga
Rangkaian prosesi pernikahan Danny dengan Raiyah dimulai sejak Kamis, 13 Februari 2020 dengan pemasangan Bleketepe dilanjutkan dengan pengajian di kediaman Tutut Soeharto di Menteng, Jakarta Pusat.
Lalu di hari ini, Jumatt (14/2/2020) akan dilakukan prosesi siraman di kediaman mempelai pria. Acara siraman mungkin sudah sering Anda dengar, tapi istilah Bleketepe mungkin banya yang belum tahu.
Menurut tim News Liputan6.com, Bleketepe adalah daun kelapa yang masih hijau dan dianyam dengan ukuran rata-rata 50 cm x 200 cm. Bleketepe dipasang di Tarub dan mengelilingi area untuk pernikahan merupakan perwujudan dari suatu tempat penyucian di kahyangan para dewa yang dinamakan Bale Katapi.
Tarub sendiri adalah atap tambahan untuk tempat para tamu berteduh. Seperti dalam sejarahnya, Ki Ageng Tarub memasang peneduh untuk tamu yang hadir dalam pestanya.
Pada zaman dahulu, atap tambahan ini dibuat dari anyaman daun kelapa, sedangkan sekarang terbuat dari kain tenda. Namun, prosesi pasang tarub yang merupakan bagian dari bleketepe tetap dilaksanakan secara simbolis.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Bukan Doa tapi Penanda
Sedangkan bale" artinya 'tempat', sedangkan "katapi" dari kata tapi yang berarti 'membersihkan dan memilahkan kotoran-kotoran untuk kemudian dibuang'. Jadi, pemasangan bleketepe dapat diartikan sebagai ajakan orangtua dan calon pengantin kepada semua orang yang terlibat di dalam upacara hajatan untuk berproses bersama menyucikan hati.
Siapa saja yang diundang dan datang, masuk di dalam tempat yang sudah dikelilingi bleketepe akan bersih secara lahir dan kemudian menjadi suci secara batin.
Jika harapan untuk menjadi suci itu terwujud, semua orang yang diundang masuk ke tempat upacara akan menjadi suci dan memancarkan cahaya kesucian yang disebut Nur Harapan.
Ini disimbolisasikan dengan pemasangan janur atau daun kelapa muda di semua area upacara. Pemasangan bleketepe juga dimaksudkan sebagai tolak bala atau sebuah doa permohonan agar dari awal hinga akhir upacara perkawinan terhindar dari mara bahaya dan segala yang jahat, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan.
Prosesi bleketepe keluarga Danny Rukmana diunggah oleh Tutut Soeharto di akun Instagramnya pada Kamis, 13 Februari 2020. Tutut menuliskan setelah bleketepe, dilanjutkan dengan tradisi tuwuhan.
"Bleketepe ini, dalam adat Jawa sebagai penanda dimulainya suatu hajatan yang dilaksanakan. Ini sebenarnya bukan doa, hanya sebagai penanda," tulis putri sulung mantan Presiden Soeharto itu dalam keterangan foto.
"Kemudian saya didampingi mas Indra melanjutkan dengan pemasangan padi-padian, di pintu masuk yang disebut Tuwuhan. Tuwuhan sendiri memiliki harapan acara bisa berjalan lancar," sambungnya.
Advertisement
Memberi Keteduhan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi juga pernah memasang bleketepe sebagai rangkaian prosesi pernikahan putrinya, Kahiyang Ayu dengan Bobby Nasution, pada awal November 2017.
Pemasangan bleketepe dilakukan di kediaman Jokowi di Solo.Dengan pemasangan bleketepe ini, Jokowi berharap agar Kahiyang dan Bobby Nasution mendapat kemuliaan.
Menurut budayawan Solo, Kanjeng Pangeran Aryo (KPA) Winarno Kusumo, prosesi bleketepe mempunyai makna yang sangat mendalam. Bleketepe bermakna bahwa anyaman daun kelapa bisa untuk memberikan keteduhan.
"Untuk ayem (menenangkan), eyup (meneduhkan), dan ayom (mengayomi)," terang pria yang akrab disapa Kanjeng Win, dilansir dari laman Jawapos.
Kemudian ada juga daun beringin yang memiliki makna untuk memberikan keteduhan. Tebu wulung memiliki filosofi agar kehidupan kedua mempelai nantinya bahagia, manis seperti tebu. "Atau ada juga yang mengartikan tebu adalah antepnya kalbu (mantapnya kalbu)," jelasnya.
Lalu untuk cengkir gading adalah suci. "Makanya pada saat itu harus dijaga," katanya. Untuk pisang raja adalah pisang unggulan di antara pisang-pisang lainnya dan harus yang matang.
Menurut Kanjeng Win, ini memiliki makna agar nanti mempelai kehidupannya bisa seperti seorang raja. Tentunya hal itu juga diharapkan oleh pasangan Danny Rukmana dan Raiyah Chitra Caesaria serta keluarga mereka.