Liputan6.com, Jakarta -Â Wabah virus corona telah meluas ke banyak negara, termasuk di Italia. Bahkan, jumlah korban yang terinfeksi maupun meninggal dunia akibat corona di Italia kian bertambah.
Menurut catatan Badan Perlindungan Sipil Italia atau Civil Protection Agency, terhitung sampai dengan 1 Maret 2020, jumlah korban tertular mencapai 1.694 orang dan yang meninggal dunia hingga 34 korban jiwa.
Berbagai usaha pun dilakukan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Pemerintah Italia telah memerintahkan pertemuan publik dalam skala yang besar di sekolah-sekolah dan universitas untuk tetap ditutup sampai minggu kedua Maret 2020, sebagai upaya penghentian penularan yang dikhawatirkan semakin meluas.
Advertisement
Baca Juga
Selain itu, ada satu kebiasaan mereka yang dianjurkan untuk tidak dilakukan sementara waktu ini. Orang Italia dikenal tak ragu bersentuhan fisik untuk menunjukkan kedekatan, sambutan, sampai penghormatan.
Salah satu cara mereka menyapa satu sama lain adalah dengan mencium pipi kanan dan kiri atau yang sering disebut orang Indonesia 'cipika-cipiki'. Meski sudah lama jadi tradisi, kini mereka diminta untuk tidak melakukannya karena wabah corona.
Dilansir Daily Star, hal itu membuat ramai bahasan tentang berisikonya orang Italia saling mencium pipi karena dinilai bisa memperparah penyebaran virus COVID-19 tersebut.
Para pakar di Italia banyak yang khawatir akan salam khas orang Eropa yang bisa menularkan virus corona. Mereka pun menyarankan agar orang-orang mengurangi sentuhan dengan orang lain, termasuk cium pipi atau berpelukan.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Cara Pencegahan Corona
"Orang-orang dalam sejumlah grup sudah mulai menyarankan agar kita tidak saling memberi ciuman di pipi (cipika-cipiki) ketika bertemu atau berpisah lagi. Dengan orang yang tidak dikenal, itu tentu masuk akal," ucap Giorgia Nigri seorang ahli kesehatan dari Roma, Italia.
Hal ini pun disetujui pakar yang mengatakan jika cara itu bisa jadi salah satu pencegahan. "Itu adalah salah satu dari beberapa cara yang Anda bisa lakukan sendiri untuk memperkecil risiko," kata Michael Osterholm, seorang ahli penyakit menular dari University of Minnesota.
Italia memang tengah dalam situasi darurat menyusul penyebaran virus corona yang begitu cepat. Situasi ini memengaruhi berbagai sendi kehidupan mereka, termasuk olahraga.
Beberapa pertandingan Serie A, kompetisi kasta tertinggi sepak bola di Italia, terpaksa mengalami penundaan karena wabah virus corona yang sangat berdampak pada sepinya penonton.
Advertisement