Belajar Bertanggung Jawab pada Sampah Sendiri di Wahana Aqua Kidzania

Sampah yang dihasilkan dirimu semestinya jadi tanggung jawabmu sendiri.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 21 Apr 2021, 13:03 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2020, 16:02 WIB
Fitur Baru Booth Aqua di Kidzania
Zona Rawat di booth Aqua yang berlokasi di Kidzania bertema Sampahku, Tanggung Jawabku. (Liputan6.com/Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Siapa bilang belajar bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan harus kotor-kotoran? Di Kidzania Jakarta, wahana Aqua menambahkan zona baru terkait pentingnya bertanggung jawab terhadap sampah yang dihasilkan sendiri.

Zona yang bernama Rawat itu melengkapi dua zona yang telah eksis sebelumnya, yakni Pilih dan Jaga. Di zona itu, hal pertama yang diajarkan kepada anak-anak adalah mengenai tiga pilar pengelolaan sampah, yakni reduce, reuse, dan recycle.

"Aqua itu sudah ada mulai dari awal Kidzania buka karena kami punya visi yang sama untuk menyediakan fasilitas pembelajaran yang menyenangkan buat anak-anak," kata Intan Ayu Kartika, Aqua Brand Director ditemui di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Seorang pemandu akan menerangkan secara singkat mengenai 3R. Di samping itu, terdapat papan berisi penjelasan tertulis tentang 3R yang ditempel di dinding dekat tempat sampah yang sudah dilabeli.

Tulisan 'Sampahku Tanggung Jawabku' menjadi pengingat bahwa setiap orang bertanggung jawab atas sampah yang diproduksinya. Tanpa kesadaran setiap individu, sampah yang masih menjadi masalah pelik, akan bertambah pelik seiring waktu.

"Kita ingin makin banyak orang sadar dan menjadi bagian dari solusi penanganan sampah plastik di Indonesia," ujarnya.

Selanjutnya, pemandu menyorongkan kotak sampah yang berisi berbagai macam sampah. Dalam momen tersebut, anak-anak diajari untuk menempatkan sampah sesuai kategorinya, yakni sampah plastik, kertas, umum, dan organik.

Selanjutnya, mereka diarahkan untuk memasukkan sampah plastik ke mesin pencacah. Hal ini sekaligus menerangkan tentang bagaimana Aqua mengelola botol plastik bekas untuk dimanfaatkan kembali.

"Selain digunakan kembali untuk membuat seratus persen plastik botol daur ulang atau 25 persen botol daur ulang, bisa juga dimanfaatkan sebagai benang poliester dan dakron yang biasanya digunakan untuk boneka atau bantal," tutur seorang pemandu.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Tambah Unit Daur Ulang

Ilustrasi botol minum plastik (iStock)
Ilustrasi botol minum plastik (iStock)

Selain mengedepankan edukasi, Aqua juga menjalankan pilar ketiga dari pengelolaan sampah, yakni recycle, dengan mendirikan delapan Recycle Business Unit (RBU). RBU itu bertugas mengumpulkan sampah yang dikumpulkan para pemulung, membersihkannya, dan dicacah sesuai kualitasnya.

Sselanjutnya, RBU akan menyerahkan kepada supplier yang bertugas mengolah bahan baku sebagai bahan setengah jadi maupun bahan jadi. Hasilnya nanti akan dipakai Aqua kembali.

Intan menjelaskan delapan RBU tersebar di antaranya di Tangerang, Bali, Labuan Bajo, dan Lombok. Ia berharap jumlahnya akan semakin bertambah karena perusahaan air minum itu menargetkan bisa mengelola lebih banyak sampah daripada yang dihasilkannya pada 2025.

"Tinggal lima tahun lagi kan. Tentu enggak bisa langsung, tetapi setiap tahun harus ada peningkatan. Karena itu, kami gaungkan gerakan bijak berplastik, kita butuh kolaborasi dari semua orang," kata Intan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya