Kelas Virtual Zumba dan Donasi untuk Tenaga Kesehatan di Masa Pandemi Corona COVID-19

Sejak penyebaran corona COVID-19, kelas-kelas zumba beralih jadi virtual dengan standar tertentu supaya latihan tetap maksimal.

oleh Asnida Riani diperbarui 24 Apr 2020, 05:04 WIB
Diterbitkan 24 Apr 2020, 05:04 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi kelas virtual zumba. (dok. unsplash @creativegangsters)

Liputan6.com, Jakarta - Tetap aktif dan bugar sembari membantu tenaga kesehatan di tengah pandemi corona COVID-19, Zumba Instructor Network (ZIN) Surabaya bekerja sama dengan Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kedokteran UNAIR, Soyjoy, dan Wyndham Hotel menggagas Zumba Virtual Class for Charity.

Zumba Education Spesialist (ZES) Zakaria Yunus menjelaskan, acara penggalangan donasi terebut berlangsung dari 13--23 April 2020. "Sampai hari terakhir ini sudah terkumpul sekitar Rp21 juta," katanya saat konferensi pers secara daring, Kamis, 23 April 2020.

Pada Jumat (24/4/2020), sambung Jaka, begitu ia akrab disapa, dana yang telah terkumpul langsung diberikan ke Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Fakultas Kedokteran UNAIR untuk didistribusikan ke rumah sakit yang membutuhkan, terutama di wilayah Jawa Timur.

Sementara program donasi telah berakhir, Jaka menjelaskan bahwa kelas zumba di masa physical distancing seperti sekarang akan tetap dilakukan secara virtual dengan memanfaatkan aplikasi Zoom.

"Seperti saat live, kelas zumba virtual juga berlangsung selama 50--60 menit untuk satu sesi. Kami berusaha susun lagu sedemikian rupa supaya tetap fun dan semangat," paparnya.

Kontrol Kualitas Latihan

Ilustrasi
Ilustrasi kelas virtual zumba. (dok. unsplash @creativegangsters)

Kendati dilangsungkan secara virtual, Jaka menjelaskan, para ZIN maupun ZES tetap mengontrol kualitas latihan zumba di rumah. "Biasanya (peserta) dibatasi sekitar 15 orang. Tujuannya supaya bisa kontrol gerakan masing-masing," ucapnya.

Semakin banyak peserta. sambung Jaka, keterlambatan video akan makin parah dan malah memperburuk kualitas kelas zumba. Karenanya, menjaga jumlah peserta jadi kunci untuk mengontrol kualitas latihan walau tak bertemu langsung.

"Para ZIN dan ZES juga menggunakan media dengan layar beser, seperti laptop maupun TV, untuk melihat satu-satu gerakan para peserta. Kami mendekat, menjauh dari layar untuk memberi kesan seolah berada di satu tempat. Lalu, tetap kasih feedback di akhir kelas, bahkan bisa wefie juga," ungkapnya.

Perihal jadwal kelas, peserta dapat bertanya langsung pada instruktur zumba ataupun memanfaatkan #ZumbaVirtual di media sosial untuk menemukan kelas sesuai keinginan mereka.

"Serunya saat kelas virtual seperti sekarang, pesertanya bisa dari mana saja, tidak cuma Indonesia. Kayak kemarin ada yang dari Dubai, Singapura, Malaysia, seru juga," tutur Jaka.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya