Haruki Murakami Bakal Jadi Penyiar Radio demi Semangati Publik Jepang Saat Pandemi

Novelis kenamaan, Haruki Murakami, bakal memutarkan lagu-lagu favorit dan mempersilakan pendengar untuk berkomentar selama masa Stay Home Special.

oleh Asnida Riani diperbarui 14 Mei 2020, 08:02 WIB
Diterbitkan 14 Mei 2020, 08:02 WIB
Haruki Murakami
Penulis novel kenamaan asal Jepang, Haruki Murakami, dalam sesi penandatanganan bukunya di Universitas Waseda, Tokyo, Jepang, 4 November 2018. (JIJI PRESS / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Haruki Murakami, salah satu novelis kenamaan asal Jepang, akan jadi penyiar radio spesial guna menjaga semangat warga, terutama mereka yang berada di Negeri Sakura, seiring penetapan keadaan darurat di masa pandemi.

Novelis yang melejit berkat bukunya Norwegian Wood pada 1987 ini, sebagaimana dikutip dari laman South China Morning Post, Rabu, 13 Mei 2020, bakal memutarkan lagu-lagu favorit dan mempersilakan pendengar untuk berkomentar selama masa Stay Home Special, nama gerakan dari Gubernur Tokyo Yuriko Koike untuk mengimbau publik tak keluar rumah.

"Saya harap, kekuatan musik bisa, setidaknya sedikit, menghilangkan semua kecemasan di masa pandemi yang tentu tak mudah bagi banyak orang," tulis Haruki Murakami di muka situs mempromosikan program spesialnya tersebut.

Menurut laporan Worldo Meters, per Rabu, 13 Mei 2020, tercatat sudah ada 15.968 kasus virus corona baru dengan 657 kematian dan 8.531 pasien dinyatakan sembuh di Jepang. Jumlah terbilang kecil dari total penduduk Jepang ini dikatakan bukan berarti virus SARS-CoV-2 terkendali.

Pemerintah Jepang sendiri sudah menerima beragam kritik soal pelaksanaan tes untuk mengidentifikasi virus. Data menunjukkan, pihaknya baru melakukan 188 tes per 100 ribu orang.

Kapan Bakal Mengudara?

FOTO: [CERITA] Dunia Melawan COVID-19
Seorang pria mengenakan masker pelindung berjalan di terowongan sebuah stasiun metro di Tokyo, Jepang, 11 Maret 2020. Pandemi virus corona COVID-19 membuat Jepang dilema untuk tetap menggelar Olimpiade 2020. (Photo by Philip FONG/AFP)

Sementara pemerintah Jepang berwacana mengangkat status darurat mengingat jumlah kasus terbilang stabil, banyak kota besar, termasuk Tokyo, yang dilaporkan akan tetap melarang kegiatan non-esensial di luar rumah.

Setidaknya aturan tersebut masih akan terus berlaku hingga akhir Mei. Tokyo tercatat mengonfirmasi 15 kasus baru setelah 42 hari pelaporan kasus selalu berada di angka kecil

Soal jadi penyiar radio, pekerjaan ini sudah dilakukan Murakami dalam beberapa bulan sekali. Murakami Radio Stay Home Special akan mengudara di Tokyo FM80.0 dan 38 stasiun radio nasional di Jepang pada 22 Mei pukul 22.00--23.55, waktu Tokyo.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya