Curahan Hati Putri Beatrice Berjuang Hadapi Disleksia

Putri Beatrice berbagi cerita mengenai dirinya yang mengalami disleksia dan dia bekerja untuk membantu sekolah mendukung siswa disleksia.

oleh Putu Elmira diperbarui 29 Mei 2020, 04:01 WIB
Diterbitkan 29 Mei 2020, 04:01 WIB
Putri Beatrice
Putri Beatrice saat menghadiri pernikahan Putri Eugenie dengan Jack Brooksbank di Kapel St George, Kastil Windsor, di Windsor, pada 12 Oktober 2018. (Steve Parsons / POOL / AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Putri Beatrice buka-bukaan mengenai dirinya yang pernah berjuang dengan disleksia. Dalam video baru untuk Made by Dyslexia, perempuan berusia 31 tahun ini mengungkapkan bagaimana gangguan belajar yang berkaitan dengan bahasa ini sebenarnya bermanfaat.

Dilansir dari laman People, Kamis (28/5/2020), Putri Beatrice mengatakan bahwa bekerja di sebuah perusahaan teknologi, ia dapat mengandalkan keterampilan komunikasinya dan mencatat banyak rekan kerjanya juga menderita disleksia.

"Saya pikir salah satu kekuatan yang kita miliki sebagai penderita disleksia adalah melihat berbagai hal secara berbeda, menjadi pemecah masalah, menemukan cara baru untuk melakukan sesuatu, menjadi eksperimental, wirausaha," jelasnya.

Cucu Ratu Elizabeth II ini menyebut disleksia sangat memengaruhi dirinya sehari-hari. "Hal ini berkembang saat Anda berkembang, itu tumbuh. Itu adalah bagian dari Anda, bagian dari bagaimana otak Anda berkembang, bukan sesuatu yang salah dengan Anda," tambahnya.

"Ini adalah bagian besar dari cara otak Anda bekerja, dan otak semua orang bekerja dengan sangat berbeda. Tidak ada yang salah, hanya ada segala yang benar," ungkap Putri Beatrice.

Terlepas dari kepercayaan dirinya hari ini, ia berkisah soal perasaan sadar diri di sekolah ketika teman-teman dan teman sekelasnya ada di depannya.

"Saya sangat beruntung, saya harus pergi ke sekolah yang sangat mendidik dan mendukung, tetapi saya akan menggambarkan sisi pembelajaran sehari-hari yang sebenarnya dari hal-hal yang sangat menantang," jelasnya.

"Anda tahu, saya ingat kami memiliki berbagai buku berwarna untuk menggambarkan sejauh mana tingkat membaca Anda dan saya selalu berada di buku putih. Sahabat-sahabat saya selalu ada di buku kuning atau buku hijau. Mereka jauh di depan," tambah Putri Beatrice.

Beri Dukungan

Pangeran Andrew
Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson di momen wisuda putri mereka, Putri Beatrice di London, Inggris, 9 September 2011. (IAN NICHOLSON / POOL / AFP)

Putri Beatrice pun berpikir pada tahap itu, saat-saat keraguan muncul di kepala. Merasa dirinya tak cukup baik dan cukup pintar serta tidak seperti teman-temannya yang lain. Beatrice melanjutkan, saat berada di kelas, itu adalah momen yang sangat menentukan.

"Saya pikir jika saya mengatakan kepada diri saya yang lebih muda tidak ditentukan oleh momen-momen yang terjadi pada Anda dalam ujian itu atau kelas itu karena itu adalah pembelajaran seumur hidup. Itu adalah pelajaran yang Anda bawa bersama Anda, dan mereka membangun Anda untuk menjadi diri Anda sendiri," katanya.

Putri Pangeran Andrew dan Sarah Ferguson ini berbagi bagaimana sekolah dapat mendukung siswa disleksia hari ini, berbagi bahwa dia sangat bersemangat tentang semua pekerjaan yang dilakukan untuk menciptakan berbagai cara belajar, termasuk teknologi seperti bimbingan online dan bantuan pekerjaan rumah.

"Jadi saya benar-benar melihat pekerjaan yang kami lakukan, meningkatkan kesadaran tentang disleksia sebagai pilar sejati untuk mempertahankan konsep menata kembali pendidikan karena begitu banyak anak muda sekarang akan dihadapkan dengan beberapa keputusan moral dan etika terbesar, Anda benar-benar ingin memastikan mereka memiliki setiap alat untuk sukses," tambahnya.

Di penampilan publik pertamanya sejak berita pernikahannya, Puteri Beatrice merekam video untuk perlindungannya, Helen Arkell Dyslexia Charity. Beatrice sebelumnya membuka untuk Hari Buku Dunia tentang perjuangannya dengan disleksia, yang memengaruhi 1 dari 5 orang di seluruh dunia, sebagai seorang anak.

"Membaca adalah pekerjaan yang sangat berat, bahkan mencoba untuk melewati halaman-halaman dari beberapa buku bacaan sekolah yang sederhana. Saya tidak bisa mengerti mengapa saya masih membaca di belakang teman-teman sekelas saya. Pada titik inilah cerita menjadi salah satu hal kunci yang menginspirasi saya," katanya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya