Kedai Dua Coffee di Washington DC Nyaris Dijarah Saat Demonstrasi George Floyd

Kedai Dua Coffee disebut sebagai kedai kopi Indonesia pertama yang dibuka di Amerika Serikat.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 02 Jun 2020, 16:47 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2020, 14:04 WIB
Kedai Dua Coffee di Washington DC Nyaris Jadi Korban Penjarahan Massa Tak Dikenal
Kondisi Dua Coffee Washington DC setelah kerusuhan yang terjadi di tengah demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd. (dok. Instagram @duacoffeedc/https://www.instagram.com/p/CA2jwmRgWqI//Dinny Mutiah)

Liputan6.com, Jakarta - Aksi penjarahan yang terjadi di New York akibat sekelompok massa yang beraksi di tengah demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd berdampak pada bisnis yang dimiliki warga negara Indonesia di Amerika Serikat. Salah satunya dialami oleh Dua Coffee yang berlokasi di Washington DC.

Co-owner Dua Coffee DC, Vivit Kavi menerangkan kronologi kejadian yang menimpa kedai kopi miliknya. Dikutip dari akun Instagram miliknya, ia mengatakan kedai kopi miliknya sudah ditutup sejak pukul 14.00 waktu setempat. Para pegawai pun bisa pulang sebelum pukul 16.00.

Setelah itu, sambung dia, aksi anarkis yang terjadi pada 30 Mei 2020 dimulai pukul 16.00 waktu setempat. Menurut petugas polisi yang mengabarinya, aksi anarkis tersebut makin tak bisa dikendalikan, bahkan berujung penjarahan, hingga malam hari.

"We quickly went to our store after we discovered our storefront glass has been shattered from the chaos that took place last night. (Kami segera pergi ke toko setelah menemukan jendela depan kedai kami pecah akibat kerusuhan semalam)," tulis Vivit, 31 Mei 2020.

Meski kaca depan pecah berserakan, ia bersyukur penjarah tak sampai menggondol barang-barang yang ada di dalam kedai. Pasalnya, jendela itu terdiri dari dua lapisan. 

"We were relieved to find that the inner layer was intact. They weren't able to break in. (Kami lega lapisan dalam masih utuh. Mereka tidak bisa menerobos ke dalam)," sambung Vivit.

Ia bersyukur tidak ada satu pun pegawai yang terluka. Pihaknya kini sedang memperbaiki kondisi kedai. Sementara itu, Dua Coffee memutuskan untuk terus menutup kedai hingga situasi dinilai aman.

"Your pouring love, distant hugs, prayers, kind gestures and support is what keeps us strong. From the bottom of our hearts, THANK YOU. (Cinta yang dicurahkan, pelukan jauh, doa, gestur yang ramah dan dukungan Anda semua membuat kami kuat. Dari hati yang paling dalam, terima kasih)," pungkas Vivit.

Sempat Dibuka

Kedai Dua Coffee di Washington DC Nyaris Jadi Korban Penjarahan Massa Tak Dikenal
Kondisi Dua Coffee Washington DC setelah kerusuhan yang terjadi di tengah demonstrasi menuntut keadilan atas kematian George Floyd. (dok. Instagram @vivitkavi/https://www.instagram.com/p/CA23Ez_p5he/Dinny Mutiah)

Dua Coffee di Washington DC merupakan cabang keempat kedai tersebut yang sudah memiliki tiga gerai di Jakarta. Kedai kopi yang menyajikan olahan biji-biji kopi Indonesia secara manual itu disebut sebagai kedai kopi Indonesia pertama di Amerika Serikat yang dibuka pada Januari 2019. 

Sejak pandemi, Dua Coffee sudah pernah ditutup pada 21 Maret 2020. Hal itu demi menekan penyebaran corona Covid-19 yang grafiknya menunjukkan peningkatan tajam setiap waktu.

Namun, kedai yang menyajikan kopi dalam cup yang bergambar motif batik mega mendung itu sudah kembali dibuka pada 30 Mei 2020. Hanya saja, pelanggan hanya bisa membelinya untuk dibawa pulang, bukan untuk dinikmati di kedai. Semua pesanan dan pembayaran juga harus dilakukan secara online demi meminimalkan kontak antara pegawai dan pelanggan.

Baru sehari beroperasi, kedai yang berlokasi di dekat Gedung Putih itu kini harus ditutup kembali hingga situasi dirasa lebih aman. Sejumlah dukungan diberikan kepada kedai tersebut oleh sejumlah konsumen setia yang mengisi kolom komentar Dua Coffee.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya