7 Strategi OYO untuk Berikan Rasa Aman Menginap Selama Pandemi

Bagi pihak OYO, pandemi membawa berbagai perubahan di industri ipenginapan baik dari sisi pola pelayanan maupun preferensi konsumen.

oleh Henry diperbarui 11 Jun 2020, 18:04 WIB
Diterbitkan 11 Jun 2020, 18:04 WIB
Kamar hotel
Berburu Hotel untuk Mudik dan Liburan Lebaran Seharga Rp1.000 (Foto: Dok. OYO)

Liputan6.com, Jakarta - Pandemi corona Covid-19 sangat berdampak pada bisnis pariwisata, termasuk usaha penginapan dan perhotelan. Sebagai salah satu pelaku usaha di dua bidang tersebut, OYO Indonesia mencatat tingkat okupansi mitra hotel perusahaan anjlok hingga 60 persen.

Untuk memulihkan bisnis perusahaan di tengah pandemi ini, Startup asal India ini menyatakan telah memiliki tujuh strategi melalui program kualifikasi yang dinamakan 'Sanitized Stay’. Sebagai program jangka panjang, Sanitized Stay merupakan bagian dari komitmen OYO untuk terus memberikan rasa aman dan tenang bagi konsumen.

Program ini juga untuk membantu bisnis mitra hotel agar dapat terus berjalan di tengah pandemi, dengan memastikan penerapan protokol kesehatan dan keselamatan dalam operasional hotel secara komprehensif mulai dari proses check-in hingga check-out.

Menurut Eko Bramantyo, Country Head Emerging Business, OYO Hotels and Homes Indonesia, pandemi membawa berbagai perubahan di industri ini, baik dari sisi pola pelayanan maupun preferensi konsumen.

Program kualifikasi ini menjadi salah satu strategi OYO untuk beradaptasi pada perubahan dan menghadapi the new normal. Hal itu diungkapkan dalam konferensi pers virtual peluncuran program Sanitized Stays OYO, via Zoom Webinar pada Kamis, 11 Juni 2020.

"Lewat program kualifikasi ini, kami akan menerapkan standar baru untuk meminimalisir kontak fisik pada kegiatan operasional hotel mitra OYO selama pandemi dan pada fase the new normal. Dalam program ini terdapat protokol yang telah didesain berdasarkan peraturan pemerintah dan regulasi lainnya terkait dengan penerapan social distancing dan prosedur keselamatan selama pandemi," terangnya.

Carlo Ongko, Country Stock Head, OYO Hotels and Homes Indonesia, menambahkan, protokol ini dibuat agar memastikan tamu-tamu mereka selalu merasa tenang, aman dan nyaman ketika menginap di hotel-hotel OYO yang sudah memenuhi kualifikasi Sanitized Stays. Program ini akan secara bertahap diaplikasikan pada hotel-hotel OYO.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Peningkatan Tren Positif

OYO
OYO sediakan kediaman sementara bagi tenaga kesehatan. (dok. OYO Indonesia)

Lalu apa saja tujuh strategi dari program Sanitized Stays tersebut?

1. Lingkungan higienis.

Melakukan desinfeksi secara rutin di semua kamar dan area umum hotel yangs sering disentuh seperti gagang pintu dan kunci pintu, serta menempatkan hand sanitizer di area publik di hotel seperti resepsionis

2. Keamanan tamu.

Memastikan ketersediaan pembersih tangan dan masker untuk tamu hotel

3. Keamanan staf.

Memastikan adanya pembersih tangan, masker dan seragam Personal Protective Equipment atau alat pelindung diri (opsional) untuk karyawan hotel di lapangan

4. Kontak fisik minimal.

Memberikan pengalaman menginap mulai dari check-in hingga check-out dengan kontak fisik yang minimal (less physical contact).

5. Staf yang terlatih.

Melakukan pelatihan bagi karyawan dan tim lapangan terkait dengan prosedur kesehatan dan keselamatan selama pandemic

6. Penerapan social distancing.

Memastikan penerapan jaga jarak fisik secara maksimal di lingkungan hotel.

7. Saluran bantuan darurat dan rute rumah sakit terdekat.

Berkoordinasi dengan rumah sakit terdekat jika ada tamu yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Jelang normal baru, Eko mengatakan, perusahaan melihat ada beberapa peningkatan dan perubahan tren yang positif dari para pelanggannya dibandingkan April dan Mei lalu. Saat itu, pemerintah masih meneraptan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah wilayah secara ketat.

Selain itu, perusahaan menemukan sejumlah tren baru seperti durasi penginapan ke arah long stay . Rata-rata menginap tamu yang sebelumnya satu hingga tiga hari menjadi tujuh sampai 14 hari. Lalu tren pemesanan kamar secara online menjadi lebih diminati dibandingkan sebelum pandemi

"Staycation mulai berjalan, perjalanan domestik dengan regulasi yang diperlonggar oleh pemerintah juga menjadi sinyal positif setidaknya bagi kami di industri hotel," pungkas Eko Bramantyo.

Untuk melaksanakan tujuh strategi tersebut, Kepala Bidang Industri Pariwisata Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta Bambang Ismadi mengimbau agar ada orang dalam hotel atau salah satu karyawan yang ditunjuk sebagai pengawas apakah langkah-langkah tersebut dilaksanakan dengan tepat dan konsisten.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya