Liputan6.com, Jakarta - Carousel merupakan salah satu brand clothing di Indonesia yang menggunakan karakter hewan sebagai core branding dari lini bisnisnya. Dengan kelima hewan yang diangkat yaitu, si Panda – Popo, Si Dino – Odin, si Beruang Choco, si Kucing – Chilo, si Babi – Pigko, Carousel mencoba menyampaikan pesan bahwa hewan adalah teman terbaik baik manusia.
Dengan Tagline “Animals as your Bestfriends” Carousel mencoba menerapkan bahwa pakaian yang ada gambar hewannya dan dibeli oleh konsumen dapat dirawat sebaik mungkin seperti temain baik mereka sendiri. Dalam memasarkan produk dan kontennya, Carousel menggunakan animasi khusus agar gimmick perilaku fun dari karakter hewannya dapat sampai ke pikiran konsumen.
Ditambah Carousel juga sempat menyelenggarakan 2 kali Carousel Concert demi memperkenalkan kelima hewannya. Pada 2019 dengan bintang tamu Didi Kempot dan Feel Koplo, dan di 2020 dengan bintang tamu Tulus, Kunto Aji dan The Adams. Lalu, bagaimana proses kreatif dalam perjalanan brand Carousel sehingga dapat membuat animasi dan konser musik?
Advertisement
Baca Juga
Owner Carousel Mohamad Hidayat Rifai dan partnernya Mira Annisa menjelaskan, jika bisnisnya dimulai dari kerugian membuat konser musik saat kuliah. Namun tak disangka bisnis yang dibuat karena kepepet dulu kini bertumbuh dengan baik.
Pria yang biasa dipanggil Dayat ini awalnya memulai usahanya demi mengembalikan utang yang diakibatkan dari kerugian pembuatan konser musik pada 2013 lalu, tetapi ternyata itu menjadi bisnis serius. Diawali dari bisnis dropship topi boneka hewan yang booming pada 2014 dan kemudian banyak penjual lain yang menjual produk serupa.
Hal tersebut menjadikan Carousel memutar otak agar dapat memenangkan kompetisi. Ternyata Mohamad Hidayat Rifai tidak sia-sia melanjutkan studi S2 di MM UGM. Saat di kampus ternyata dia mendapatkan materi bahwa dalam memenangkan kompetisi bisnis ada 3 cara yang bisa dilakukan menurut Michael Porter, yaitu low cost, diferensiasi dan fokus.
Akhirnya Dayat mencoba untuk memberikan nilai tambah dan diferensiasi pada produk dan brandnya. Carousel mulai serius menunjukkan diri sebagai sebuah brand dengan ke 5 hewannya di tahun 2017. Dengan memanfaatkan konsumen yang sudah mulai terbentuk saat menjual topi boneka hewan. Carousel mencoba mengadakan “sayembara” untuk penamaan hewan hewan yang dijadikan core brandingnya.
“Hal tersebut dilakukan agar engagement antara konsumen tercipta, dan agar nantinya orang yang terpilih untuk memberikan nama kepada karakternya dapat terus mengingat brandnya, ditambah bisa secara laten menjadi agen promosi dari carousel sendiri, bahwa dia-lah yang menamai hewan di Carousel," ucap Dayat.
Carousel menyasar berbagai macam apparel dalam pengaplikasian karakternya, ada baju, celana, topi, tas, jam tangan, sepatu, sandal, bahkan ada “action figure” khusus ke lima karakternya. Kedepannya Carousel akan membuat berbagai macam merchandise yang identik dengan karakternya.
Bahkan dalam waktu dekat mereka akan mengeluarkan “Carousel Weed” yaitu produk makanan ringan yang seakan akan merupakan makanan favorit dari kelima karakternya."Kalau Disney saja bisa membuat film terus jualan merchandise. Bagaimana kalau Carousel yang awalnya menjual merchandise bisa membuat film animasi," sebut Dayat.
Tetapi dikarenakan mahalnya pembuatan animasi 3D, Carousel untuk saat ini belum bisa membuat durasi yang panjang. Mereka saat ini hanya mampu membuat 15 detik animasi dalam waktu seminggu dikarenakan sumber daya yang masih terbatas. Tetapi dirinya yakin di tahun 2021 pihaknya akan mulai animasi yang lebih panjang guna melengkapi konten YouTube-nya.
Soal konser musik, Dayat menjelaskan, sebenarnya konser musik adalah project syukuran dari Carousel untuk dirinya, karena bisnis ini ada karena dulu pernah mengalami kerugian.
Oleh karena itu, dia ingin membuat konser musik dengan tema Carousel. Dalam konser musik yang dinamai Carousel Concert tersebut memang Dayat tidak main main dalam membuat konsep acaranya. Di konser pertamanya pada bulan Oktober 2019, Carousel menggandeng The Godfather of Broken Heart Alm. Didi Kempot dengan Feel Koplo.
Sementara Carousel Concert kedua, diadakan pada bulan Februari 2020. Bertepatan dengan hari kasih sayang, mengusung jargon “Pertunjukan Penuh Cinta”,Carousel Concert memilih bintang tamu secara matang. Kedepannya, ia berencana Carousel Concert dapat menjadi event tahunan yang bisa diselenggarakan.
"Nantinya ini akan jadi salah satu event musik yang ditunggu-tunggu setiap tahunnya. Selain untuk mencari keuntungan event ini bisa dijadikan sebagai media promosi untuk memperkenalkan kelima karakter Carousel ke masyarakat luas. Terkait brand kami bisa dilihat melalui akun IG @carousel.store atau official website-nya carousel-store.com," pungkasnya.