L'Oreal Setop Gunakan Kata Pemutih dan Pencerah dalam Seluruh Produknya

Langkah L'Oreal diambil setelah kritikan pedas yang dialamatkan kepada perusahaan kosmetik terbesar di dunia itu.

oleh Dinny Mutiah diperbarui 29 Jun 2020, 10:08 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2020, 10:03 WIB
Susul Louis Vuitton, L’Oreal Akan Produksi Hand Sanitizer Gratis
Susul Louis Vuitton, L’Oreal Akan Produksi Hand Sanitizer Gratis. (dok.Instagram @lorealusa/https://www.instagram.com/p/B9VLJVXl3HJ/Henry)

Liputan6.com, Jakarta - L'Oreal, perusahaan kosmetik dan produk kecantikan terbesar di dunia, mengumumkan bahwa tidak akan lagi menggunakan kata 'pemutih' dan 'cerah' dalam mendeskripsikan seluruh produknya, pada Jumat, 27 Juni 2020. Pernyataan itu datang setelah protes anti-rasisme dan ketidaksetaraan rasial mengemuka menyusul tewasnya George Floyd.

"Grup L'Oreal memutuskan untuk menghilangkan kata putih/pemutih, cerah/pencerah, terang/penerang dari semua produk perata warna kulit," demikian rilis resmi perusahaan kosmetik asal Prancis itu, dilansir dari laman CNN, Senin (29/6/2020).

L'Oreal menghadapi kritikan pada awal bulan ini menyusul cuitan resmi mereka di Twitter. Cuitan tersebut menyatakan bahwa mereka 'berdiri dalam solidaritas bersama komunitas warga kulit hitam, dan (menolak) ketidakadilan dalam bentuk apapun.'.

Cuitan tersebut menyulut komentar pedas dari warganet. Mereka dianggap munafik setelah memutus kontrak dengan seorang model Inggris bernama Munroe Bergdorf pada 2017 lalu setelah ia mengomentari tentang rasisme sistemik.

Sang model juga mengkritik L'Oreal atas pesan solidaritas terhadap Black Lives Matter. Ia menyebut brand tersebut telah 'melemparkannya ke serigala-serigala' setelah menyuarakan tentang rasisme dan supremasi kulit putih. 

Bergdorf merupakan model transgender pertama yang direkrut L'Oreal sebelum dia dipecat. Komentar Bergdorf itu membuat Presiden L'Oreal Paris, Delphine Viguier bereaksi.

Ia menyatakan 'menyesal atas bagaimana situasi ditangani'. Perusahaan tersebut kemudian memutuskan kembali merekrut Bergdorf dan dia kini akan bergabung sebagai dewan penasihat untuk urusan keberagaman dan inklusi di perusahaan cabang Inggris.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:

Menyusul 2 Brand Global Lain

L'Oreal
L'Orel perkenalkan program "L'Oreal for The Future" sebagai komitmen pembangunan berkelanjutan hingga 2030. (dok. L'Oreal)

L'Oreal bukan perusahaan pertama yang mengambil keputusan serupa seiring tekanan publik atas kontroversi produk pencerah kulit dan kurangnya keberagaman rasial di dalam produk dan sejumlah iklannya. Pada Kamis lalu, Unilever Hindustan memutuskan hal serupa.

Perusahaan yang mengelola area India dan Bangladesh menyatakan berhenti menggunakan kata 'cerah' dalam produk perawatan Fair and Lovely. Artinya, nama brand tersebut juga akan berubah. Unilever beralasan hal itu untuk menciptakan visi kecantikan yang lebih inklusif.

Johnson & Johnson juga mengumumkan akan menghentikan produksi dua produk perawatan kulitnya yang mengandung kata pencerah pada labelnya. Kedua brand yang dimaksud adalah Clear & Clear yang dijual di India serta rangkaian Neutrogena Fine Fairness yang biasanya dipasarkan di Asia dan Timur Tengah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya