Liputan6.com, Jakarta - Istri Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartato, Yanti Airlangga, baru-baru ini mengunggah video singkat berisi pertemuannya dengan seorang pedagang. Ditemani semilir angin tepi pantai, kisah hidup pedagang pun dikorek oleh Yanti.
"Bapak ini berumur 77 tahun dan tetap semangat membawa barang-barang jualannya dari hotel ke hotel. Saat bertemu, beliau menawarkan barangnya dan dengan lugu memberi saya kalkulator," tulis Yanti di akun Instagram-nya, Kamis, 20 Agustus 2020.
Advertisement
Baca Juga
Dalam video itu, Yanti yang mengenakan baju putih dan celana hitam, serta masker putih, terlihat memperhatikan pedagang yang sedang mengeluarkan barang-barang dagangannya. Belasan kerajinan tangan berbentuk piring dan mangkuk dari cangkang kerang dijejerkannya di atas pasir pantai.
Yanti pun memuji barang dagangan yang ditawarkan si kakek. Motifnya memang terlihat cantik-cantik. Tibalah saat ia menanyakan berapa yang harus dibayarnya. Tak disangka, lelaki itu mengaku buta huruf.Â
"Ibu maaf saya enggak sekolah. Saya buta huruf," ujar pedagang tersebut kepada Yanti.
"Aduh," timpal Yanti. Pedagang yang tak mengenal istri Menko Perekonomian itu pun menyodorkan kalkulator agar Yanti menghitung sendiri belanjaannya.Â
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Tutup Biaya Berobat Istri
Pedagang dengan helm putih itu mengaku kesulitan menjajakan dagangannya karena turis jarang ditemui di tengah pandemi, khususnya di kawasan Nusa Dua, Bali. Sementara, ia tetap harus mencari nafkah demi memenuhi kebutuhan sehari-hari dan biaya pengobatan istri.
"Baru sembuh bu, udah lama sakit. Tapi enggak apa-apa," ujarnya.
Mendengar cerita pedagang tersebut, hati Yanti terenyuh. "Sungguh terenyuh melihat kepolosan dan perjuangan bapak ini. Ya Allah lindungilah bapak ini beserta keluarganya, semoga diberi kesehatan dan kekuatan. Juga seluruh saudara-saudaraku yang sedang berjuang untuk kelanjutan hidup di masa pandemi ini," tulis Yanti.
Yanti berharap mereka yang sedang sakit pun segera sembuh. Juga, berdoa agar pandemi segera berlalu.
Â
Advertisement