Mengintip Desain Rumah Bawah Tanah yang Dijual Rp33 Miliar

Walau tak ada cahaya natural yang masuk, perancangnya punya trik untuk membuat rumah bawah tanah ini tetap terkesan terang.

oleh Asnida Riani diperbarui 12 Sep 2020, 17:32 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2020, 17:32 WIB
Rumah Bawah Tanah
Desain rumah bawah tanah di Texas, Amerika Serikat. (dok. realtor/Terri Alexander)

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah rumah warna-warni di Buffalo, Texas, Amerika Serikat, berhasil menarik perhatian warganet. Bagaimana tidak, mengutip laman Bored Panda, Jumat, 11 September 2020, bangunan ini sepenuhnya berada di bawah tanah.

Kendati tampak seperti rumah hobbit di bagian atas, rumah tinggal ini nyatanya seluas 279 meter persegi dengan tiga kamar tidur, dua kamar mandi, dan tiga kamar tambahan. Tengah dipasarkan, menurut situs web pemasarannya, Realtor, harga yang ditawarkan lebih dari 2,2 juta dolar Amerika (lebih dari Rp33 miliar).

Karena letaknya, properti ini tak memiliki cahaya alami. Namun, dekorasi sangat cerah jadi cara membuat setiap ruangan tetap terkesan terang dengan ledakan warna di sana-sini.

 

Rumah Bawah Tanah
Desain rumah bawah tanah di Texas, Amerika Serikat. (dok. realtor/Terri Alexander)

Warna-warna cerah yang di rumah bawah tanah ini pun tak terkesan membosankan. Di beberapa sudut, termasuk kamar tidur, kombinasi warnanya dituangkan dalam bentuk mural yang menangkap lanskap asri, entah pegunungan maupun laut.

Bukan hanya rumah bawah tanah yang akan Anda beli. Properti ini mencakup beberapa struktur di atas tanah seluas hampir 40 hektare, termasuk garasi dan bengkel. Ada juga kolam renang dengan dek untuk dinikmati penghuni.

Sementara itu, Anda bakal memasuki rumah bawah tanah yang sebenarnya melalui 'lubang hobbit' yang dicat agar terlihat seperti terowongan batu bata.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Berkonsep Mandiri

Rumah Bawah Tanah
Desain rumah bawah tanah di Texas, Amerika Serikat. (dok. realtor/Terri Alexander)

Agen penjual properti tersebut, Terri Alexander, mengatakan pada Today Home, awalnya ia pikir bakal susah untuk masuk ke dalam rumah bawah tanah. Pemilik properti mengutamakan privasi dan keamanan saat membangun rumah. Mereka juga sadar tentang melindungi diri dari badai dan tornado yang secara berkala terjadi di daerah tersebut.

"Akhirnya dibangun jadi semacam bukit. Mereka menggali, membuat struktur, membangun, lalu menutupnya kembali," Alexander menjelaskan.

Menurut agen penjual, perabotan unik dan berwarna-warni dapat diteruskan ke pembeli. Namun, jika bukan penggemar motif cerah, Anda selalu bisa mendekor ulang. Setiap kamar didekorasi dengan gaya dan tema yang berbeda.

Meski rumah itu berada di bawah tanah, kesan sesak berusaha dibuang jauh. Kamar-kamarnya beratap kubah dengan ketinggian lebih dari 7,6 meter.

Kelebihan lain, rumah itu sepenuhnya mandiri atau self-sustaining. Pihaknya menggunakan air dari sumur di properti, memiliki sistem air dan septik sendiri, bahkan punya generator yang dapat memberi daya pada rumah selama dua minggu.

 

Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker
Infografis Jangan Remehkan Cara Pakai Masker (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya