Liputan6.com, Jakarta - Pangeran William dan Kate Middleton menyambangi beberapa tempat di London, Inggris dalam kunjungan mereka pada Selasa, 15 September 2020. Orangtua tiga anak ini terlihat ikut ambil bagian dalam pembuatan bagel hingga bertandang ke salah satu masjid.
Dilansir dari laman Daily Mail, Kamis (17/9/2020), Kate dan Pangeran William tak muncul bersama di publik sejak Juli lalu. Namun saat momen kunjungan, mereka tampak santai dan fokus kepada individu dan bisnis yang berjalan di tengah masa pandemi corona Covid-19.
Advertisement
Baca Juga
Salah satu kunjungan Kate Middleton dan Pangeran William adalah ke masjid bernama East London Mosque dan London Muslim Centre di Shadwell. Di sana, mereka pun berbincang dengan para sukarelawan yang sibuk memasak dan mengantarkan makanan kepada anggota komunitas yang rentan selama pandemi. Mereka juga mengantarkan obat atau paket belanjaan.
Kala itu, Kate mengenakan kembali gaun floral berwarna merah seharga 550 Pound sterling atau sekitar Rp10,6 juta dari Beulah London. Calla shirt dress ini terbuat dari sutra crepe de chine dengan dihiasi kerah renda katun broderie warna putih yang kontras.
Gaun ini juga dilengkapi dengan lengan cuffed balloon. Kate Middleton kemudian memadukan gaun elegannya dengan sepatu hak tinggi bernuansa nude dan masker floral.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Buat Bagel
Kate Middleton dan Pangeran William turut juga mengunjungi toko bagel populer, Beigel Bake Brick Lane Bakery. Di sana, mereka bahkan ikut ambil bagian dalam membuat bagel, termasuk ketika menguleni adonan.
Pasangan yang menikah pada 29 April 2011 ini menangani adonan seberat 7 1/4 pon atau sekitar 3,2 kilogram. Keduanya juga menguleni dan membentuk adonan menjadi bentuk bola-bola cukup besar menjadi 30 bagel seberat 4 oz atau setara 113 gram.
Sementara, Beigel Bake dibuka pada 1974 dan berkembang sebagai bisnis keluarga. Buka 24 jam nonstop, toko bagel ini menghasilkan rata-rata 3 ribu bagel sehari.
Pandemi kemudian memaksa mereka secara drastis mengurangi jam buka karena akibat dari krisis kesehatan dan sebagian besar staf diberhentikan. Namun pemiliknya menolak untuk menyerah.
Mereka membantu mengirimkan makanan kepada anggota komunitas lokal yang rentan dan ikut dalam program donasi makanan, Feast. Saat ini bisnis masih sulit, karena kehilangan turis yang akan datang ke Brick Lane untuk mencoba makanan lezatnya, tetapi sebagian besar staf telah kembali.
Advertisement