Alasan Gunung Semeru Ditutup untuk Pendakian Sejak 30 November 2020

Pengumuman penutupan jalur pendakian Gunung Semeru ini disampaikan Balai Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

oleh Komarudin diperbarui 01 Des 2020, 21:32 WIB
Diterbitkan 01 Des 2020, 13:04 WIB
Gunung Semeru
Foto: Dok. Tim Ekpedisi 7 Summits in 100 Days.

Liputan6.com, Jakarta - Pengelola Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru mengumumkan penutupan sementara kegiatan pendakian Gunung Semeru. Pengumuman tersebut disampaikan lewat akun Instagram @bbtnbromotenggersemeru, Senin, 30 November 2020.

"Baru saja beberapa bulan kita berjumpa kembali dengan indahnya ranu kombolo dan sekitarnya, kali ini rindu itu harus tertunda kembali untuk sementara waktu ya," tulis akun Instagram Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.

Dalam akun tersebut diungkap bahwa keputusan ini diambil akibat fluktuasi aktivitas Semeru yang meningkat dan sebagain bentuk antisipasi terjadinya hal yang tak diinginkan, khususnya keselamatan para pendaki Semeru. Oleh karena itu, pendakian Gunung Semeru untuk sementara waktu ditutup total sejak 30 November 2020 sampai batas waktu yang akan ditentukan kemudian.

Bagi mereka yang sudah terlanjur mendaftar untuk keberangkatan pada hari yang ditutup, mekanisme pergantian jadwal akan disampaikan di kemudian hari sambil melihat perkembangan kondisi aktivitas Gunung Semeru.

"Untuk saat ini, mari bersama-sama kita doakan agar Gunung Semeru lekas pulih dan tetap memprioritaskan keselamatan dan menaati seluruh ketentuan & peraturan yang berlaku," lanjut keterangan tersebut.

Saksikan video pilihan di bawah ini:

Aktivitas Letusan dan Guguran Lava Pijar

Waspada, Gunung Semeru Sedang lepas Energi
Gunung Semeru erupsi mengeluarkan guguran awan panas dari kawah pada Jumat, 17 April 2020 (PVMBG)

Sementara itu, lewat surat yang diunggah dalam akun Instagram itu dijelaskan, perkembangan aktivitas vulkanologi Gunung Semeru dan berdasarkan laporan Pos Gunung Api (PGA) di Gunung Sawur Kabupaten Lumajang per 28 November 2020, terdapat aktivitas letusan dan guguran lava pijar letusan sebanyak tiga kali. Tinggi asapnya tercatat sekitar 100 meter dengan warna asap putih tebal yang condong ke arah barat daya.

Sementara, guguran lava dan pijar yang teramati 13 kali dengan jarak luncur sekitar 500--100 meter dari ujung lidah lava ke arah besuk kobokan dengan amplitudo terekam 12 mm dan lama gempa 1.994 detik.

Berdasarkan catatan tersebut, Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru menutup sementara kegiatan pendakian secara total sejak 30 November 2020.

Infografis Liburan Aman

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya