Gunung Semeru Erupsi Lagi, Tinggi Letusan Capai 1.100 Meter

Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, kembali erupsi. Kali ini tinggi letusan abu vulkanik Gunung Semeru mencapai 1.100 meter di atas puncak pada Senin (10/3/2025).

oleh Hermawan Arifianto Diperbarui 10 Mar 2025, 15:51 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2025, 14:56 WIB
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan capai 1.100 meter (Istimewa)
Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi letusan capai 1.100 meter (Istimewa)... Selengkapnya

Liputan6.com, Lumajang - Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa tersebut, kembali erupsi. Kali ini tinggi letusan abu vulkanik Gunung Semeru mencapai 1.100 meter di atas puncak pada Senin (10/3/2025).

Erupsi pertama terjadi pada dini hari atau tepatnya pukul 00.54 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 600 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.

Tidak selang lama erupsi kembali terjadi pada pukul 01.04 WIB dengan tinggi kolom letusan lebih rendah yakni teramati sekitar 400 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.

“Gunung Semeru kembali erupsi pukul 02,04 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.00 meter di atas puncak dengan hembusan abu vulkanik berwanra putih hingga kelabu dengan intensitas sedang yang mengarah ke selatan,” ujar petugas Pos Pengamatan Gunung Semeru, Liswanto, Senin (10/3/2025).

Kemudian pukul 02.33 WIB tercatat erupsi kembali dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 700 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang kearah selatan.

Terjadi erupsi kembali pada pukul 02.43 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak dan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.

Erupsi Gunung Semeru yang disertai letusan tertinggi terjadi pada pukul 03.15 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.100 meter di atas puncak dengan kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang ke arah selatan.

Kemudian pukul 04.30 WIB dan 05.22 WIB, Gunung Semeru kembali erupsi dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 1.000 meter di atas puncak atau 4.676 meter di atas permukaan laut.

Erupsi kembali terjadi pada pukul 06.16 WIB dengan tinggi kolom letusan teramati sekitar 900 meter di atas puncak atau 4.576 meter di atas permukaan laut.

"Kolom abu teramati berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal ke arah selatan dan barat daya. Erupsi itu juga terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 22 mm dan durasi 113 detik," ujarnya.

Promosi 1

Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Sepanjang Besuk Kobokan

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) memberikan sejumlah rekomendasi terkait dengan status waspada Gunung Semeru, yakni masyarakat dilarang melakukan aktivitas apa pun di sektor tenggara di sepanjang Besuk Kobokan sejauh delapan kilometer dari puncak (pusat erupsi).

Kemudian di luar jarak tersebut, masyarakat tidak boleh melakukan aktivitas pada jarak 500 meter dari tepi sungai (sempadan sungai) di sepanjang Besuk Kobokan, karena berpotensi terlanda perluasan awan panas dan aliran lahar hingga jarak 13 kilometer dari puncak.

"Masyarakat juga tidak boleh beraktivitas dalam radius tiga kilometer dari kawah/puncak Gunung Semeru, karena rawan terhadap bahaya lontaran batu pijar," katanya.

Masyarakat juga perlu mewaspadai potensi awan panas, guguran lava, dan lahar hujan di sepanjang aliran sungai dan lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru, terutama sepanjang Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat, serta potensi lahar di sungai-sungai kecil yang merupakan anak sungai dari Besuk Kobokan.

 

Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Riwayat Letusan Gunung Semeru. (Liputan6.com/Abdillah)... Selengkapnya
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya