Pilot British Airways Mendadak Pingsan Saat Kemudikan Pesawat

Juru bicara British Airways menegaskan kejadian ini tak ada kaitannya dengan COVID-19.

oleh Liputan6.comAsnida Riani diperbarui 29 Des 2020, 16:08 WIB
Diterbitkan 29 Des 2020, 16:02 WIB
Ilustrasi British Airways
Ilustrasi British Airways. (dok. unsplash/ Daniel Klein)

Liputan6.com, Jakarta - Penerbangan British Airways rute Bandara Heathrow, London, Inggris, menuju Athena, Yunani, terpaksa mendarat darurat di Zurich, Swiss. Hal ini dikarenakan co-pilot mendadak pingsan di kokpit.

Mengutip laman The Sun, Selasa (29/12/2020), co-pilot Airbus A320 itu mengeluh tak enak badan di tengah perjalanan selama 3,5 jam penerbangan. Pilot kemudian memutuskan kembali ke Bandara Heathrow karena co-pilot sakit.

Namun, sakit yang dialami co-pilot makin parah sehingga pilot mempertimbangkan mendaratkan pesawat guna memberi perawatan medis di Bandara Zurich. Saat pesawat mendekati Bandara Zurich, co-pilot tersebut jatuh pingsan. Sesampainya di Swiss, petugas langsung membawa co-pilot tersebut ke rumah sakit.

Sementara, pilot pesawat memutuskan untuk tetap melanjutkan penerbangan ke Athena. Penumpang pun berhasil mencapai tujuan akhir sekitar sembilan jam lebih lambat dari perkirakan.

Juru bicara British Airways mengatakan, "Ini tidak ada hubungannya dengan COVID-19 dan tidak ada laporan asap beracun di kokpit yang merupakan penyebab umum pilot tiba-tiba jatuh sakit." Hingga kini, belum diketahui secara pasti penyebab co-pilot tersebut pingsan.

Yang ditegaskan, penerbangan mendarat selamat tanpa risiko bagi penumpang maupun awak kabin. "Keselamatan pelanggan dan awak kami selalu jadi prioritas utama. Penerbangan pun dilanjutkan ke tujuan sesuai rencana," sambungnya.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Larangan Masuk Wilayah

British Airways
British Airways (Foto: AFP / PASCAL PAVANI)

Seperti maskapai lain, British Airways juga harus menelan pil pahit akibat pandemi corona COVID-19 yang masih berlangsung. Terlebih, pada penghujung tahun ini, akibat ditemukannya mutasi COVID-19, banyak negara melarang penduduk Inggris masuk ke wilayahnya, berimbas pada operasional maskapai tersebut.

Menurut laporan BBC, setidaknya ada 40 negara yang menerapkan aturan tersebut, tak terkecuali Indonesia. "Pelancong dari Inggris mesti mengikuti panduan dan syarat dari negara tempat mereka berada, dan berbicara dengan maskapai untuk mengetahui opsi-opsi travel pada kesempatan pertama," kata juru bicara Kedutaan Besar Inggris di Jakarta, John Nickell, pada Global Liputan6.com.

Beberapa negara Eropa juga sudah melarang pendatang dari Inggris untuk mencegah penyebaran mutasi COVID-19 yang dilaporkan lebih menular. Sementara, Inggris sedang berkomunikasi dengan pihak Eropa agar disrupsi bisa diminimalisir. (Melia Setiawati)

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar COVID-19 Mati Gaya

Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya
Infografis Pakai Masker Boleh Gaya, Biar Covid-19 Mati Gaya (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya