Tren Diet dengan Mengonsumsi Makanan ala Milenial

Resep kreatif yang banyak beredar di jagat maya pun membuat diet dengan mengonsumsi makanan ala milenial ini jadi lebih menyenangkan.

oleh Asnida Riani diperbarui 03 Jan 2021, 05:00 WIB
Diterbitkan 03 Jan 2021, 05:00 WIB
Mengonsumsi Buah Alpukat
Ilustrasi buah alpukat di atas toast. Credit: pexels.com/Polina

Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda siap bereksperimen dengan makanan dan resep baru yang sehat di tahun baru 2021, mungkin inilah saatnya makan seperti seorang milenial. Tren diet ini, melansir laman AARP, Minggu (3/1/2021), mengikuti beberapa petunjuk dari cara generasi muda makan, memasak, bahkan bagaimana mereka belanja di toko bahan makanan.

Mengubah apa yang ada di dalam piring jadi kunci dalam pola makan ini, tanpa menggagalkan rencana penurunan berat badan. Jangan takut berselancar di internet demi menemukan resep kreatif untuk mengetahui cara baru memasak dan mendiversifikasi bahan yang Anda gunakan.

"(Milenial) menginginkan apa yang mereka sebut makanan 'bersih'. Yang mereka maksud sebenarnya adalah mereka menginginkan makanan 'nyata'," kata Anne VanBeber, profesor nutrisi di Texas Christian University, Fort Worth. "Mereka tertarik dengan cara persiapan makanan, pengemasan, dan penyimpanan makanan berdampak pada lingkungan."

Makan bersih berarti memilih makanan utuh, seperti buah-buahan dan sayuran, daripada mengonsumsi makanan olahan dan makanan siap saji. Orang berusia akhir 20-an dan awal 30-an sekarang cenderung memilih minuman, seperti sparkling water, teh hijau, dan kombucha daripada minuman manis, seperti soda.

Alih-alih membeli bahan makanan di toko besar atau toko serba guna, mereka mencari pedagang lebih terspesialisasi yang menjual opsi bersumber lebih etis dan mengandung lebih sedikit bahan olahan, menurut sebuah studi tentang 12,5 juta unggahan media sosial milenial oleh CBD Marketing.

Saat Anda memulai perjalanan nutrisi dan penurunan berat badan pada 2021, pertimbangkan untuk bereksperimen dengan bahan-bahan baru dan metode memasak yang akan mencegah Anda bosan dengan asupan makanan. Berikut sejumlah makanan dari daftar definitif 60 makanan milenial menurut pakar nutrisi, seperti dimuat Buzzfeed.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Toast Alpukat

Buah Alpukat
Ilustrasi Buah Alpukat Credit: pexels.com/Ready

Ini mungkin makanan "milenial" yang paling familiar karena muncul di menu restoran dan merupakan makanan pokok brunch akhir pekan. Juga, bisa dibuat untuk sarapan bergizi, makan siang, makan malam, atau sebagai makanan ringan.

Alpukat adalah sumber asam lemak tak jenuh tunggal yang baik, menyehatkan jantung, dan berfungsi sebagai pengganti lemak baik untuk mentega. Buah ini juga mengandung 10--11 gram serat per buah, kata VanBeber.

"Memasangkan sepertiga alpukat dengan satu irisan roti gandum 100 persen dapat menyediakan antara 15 hingga 20 persen kebutuhan serat harian untuk orang dewasa di atas usia 50 tahun," kata Elizabeth Spencer, ahli diet terdaftar di Northwestern Medicine Center DuPage Hospital di Winfield, Illinois.

Namun, berhati-hatilah. Satu buah alpukat ukuran sedang mengandung antara 250 dan 300 kalori. Jadi, mungkin terlalu banyak kalori untuk makanan atau camilan, terutama bila dikombinasikan dengan makanan lain. Orang dewasa yang lebih tua seringkali membutuhkan lebih sedikit kalori dan jumlah vitamin, mineral, serta protein, tambahnya.

Kembang Kol

kembang kol
ilustrasi kembang kol/Photo by Irene Kredenets on Unsplash

Sayuran ini telah populer sebagai pengganti karbohidrat dalam bentuk kerak kembang kol dan "nasi." Bagi mereka yang mencari alternatif gurih, ada juga versi "sayap" kembang kol dan "steak" kembang kol. Ini lebih rendah kalori dan karbohidrat daripada teman-teman mereka yang bertepung dan, tentu saja, cocok untuk vegan dan vegetarian.

"Mengganti nasi dengan kembang kol yang dibumbui atau gandum dalam kulit pizza dengan kembang kol dapat secara signifikan mengurangi karbohidrat sekaligus mempertahankan serat, yang menyebabkan perasaan kenyang, serta meningkatkan porsi sayuran setiap hari," kata Spencer.

"Kembang kol juga kaya akan sumber kolin yang membantu pergerakan otot, metabolisme, sistem saraf, serta kesehatan otak," sambungnya.

Namun, pizza kembang kol dan makanan ringan tak akan terasa sehat jika dikombinasikan dengan tumpukan keju dan pepperoni, yang dapat meningkatkan kalori dan meningkatkan kadar natrium.

"Seperti makanan olahan lain, aturan terbaik untuk diikuti adalah 'bahan paling sedikit adalah yang terbaik'," kata Maxine Smith, ahli diet terdaftar di Cleveland Clinic's Center for Human Nutrition di Ohio.

Kale

Sayuran yang Paling Sehat
Kale / Sumber: iStockphoto

Kale telah jadi kesayangan para pecinta sayuran hijau selama bertahun-tahun. Ini memberi nutrisi yang penting untuk kesehatan tulang, jantung, otak, dan usus, kata Smith.

Sayur ini pun terbilang serbaguna dan bisa digunakan dalam salad dan sup, atau dimasak sebagai lauk sendiri. Baru-baru ini, kaum milenial telah mengubah bahan-bahan tersebut jadi keripik, burrito bungkus, dan jus, cara hebat lainnya untuk mengurangi karbohidrat.

Namun, karena ini adalah sayuran cruciferous, artinya mengandung gula yang disebut raffinose, ia sering dibiarkan tak tercerna di usus sampai bakteri memfermentasi menyebabkan gas dan kembung, kata Spencer. Memasak kale dapat mengatasi masalah ini.

"Kale juga mengandung vitamin K dalam jumlah tinggi, yang membantu pembekuan darah kita," kata Spencer. "Orang dewasa lebih tua yang mengencerkan darah harus memerhatikan asupan vitamin K mereka dan berkonsultasi pada dokter dan ahli diet terdaftar untuk memasukkan kale dengan aman ke dalam pola makan."

Matcha

Matcha
Matcha. (iStockphoto)

Bubuk terbuat dari daun teh hijau kukus yang digiling ini dapat membuat minuman yang elegan, makanan panggang, atau makanan penutup berbentuk krim. Manfaat teh hijau memang melegenda, tapi "matcha membuatnya lebih unggul" karena teknik pemrosesannya, kata Smith.

Ini mengandung epigallocatechin gallate (EGCG) yang memiliki efek anti-inflamasi dan antioksidan kuat yang melindungi sel dari kerusakan. Matcha bahkan dapat memberi dorongan ekstra untuk otak Anda. Berkat kafein dan senyawa yang disebut L-theanine, beberapa penelitian telah mengaitkan matcha dengan peningkatan waktu reaksi, memori, dan rentang perhatian.

Bagi mereka yang sensitif terhadap kafein, matcha dapat menyebabkan detak jantung meningkat. Ini juga merupakan diuretik alami, yang, untuk orang dewasa yang lebih tua, dapat meningkatkan risiko dehidrasi, kata Spencer.

Oat yang Telah Didiamkan Semalaman

Oat
Oat (Photo by The Creative Exchange on Unsplash)

Oat yang telah didiamkan selama semalaman punya daya tarik khas milenial dengan tampilan yang stylish, kerap muncul di akun Instagram foodie dalam mason jar, dilengkapi lapisan buah berwarna-warni.

Namun, sarapan dengan satu hidangan tanpa dimasak ini menyediakan banyak serat larut yang membantu menurunkan kolesterol, mengontrol gula darah, serta menyediakan vitamin, seperti kalsium dan magnesium, kata Smith.

"Oat semalam bahkan tidak harus dimasak. Anda tinggal menambahkan cairan pilihan Anda ke dalam oat, mengaduknya bersama, dan memasukkannya ke dalam lemari es," kata VanBeber. "Semalam, oat akan menyerap cairan dan melembutkan. Anda bisa memakannya dingin atau hangat."

Anda dapat menyesuaikan oat Anda dengan menambah yogurt, susu, atau susu kedelai. Kemudian, hias dengan topping yang disukai di antaranya buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian atau rempah-rempah, seperti kayu manis.

Poke Bowl

Poke Bowl
Poke Bowl. (dok. Instagram @limupoke/https://www.instagram.com/p/BpUrlJfjQfi/?utm_source=ig_web_copy_link/)

Seperti sushi, poke berisi ikan mentah yang diasinkan, biasanya tuna, dengan bermacam-macam sayuran segar dan nasi. Hidangan tradisional Hawaii ini merupakan pilihan makanan rendah kalori dan lemak yang menyediakan banyak serat, antioksidan, vitamin, mineral, dan fitokimia lain, kata VanBeber.

Ini sangat dapat disesuaikan dengan selera pribadi seseorang. Namun, Anda mungkin ingin menghindari saus dengan kata "manis", karena saus tersebut dapat mengandung hingga enam sendok teh gula dalam porsi dua ons. Pilih opsi yang mencakup nasi merah, quinoa, atau campuran salad, kata Smith.

Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar

Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar
Infografis 5 Alasan Diet Tidak Berjalan Lancar. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya