6 Makanan yang Lekat dengan Nuansa Berduka di Berbagai Negara

Makanan-makanan dari beberapa negara yang sangat lekat dengan nuansa berkabung.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Feb 2021, 03:03 WIB
Diterbitkan 22 Feb 2021, 03:03 WIB
Funeral Potatoes
Funeral Potatoes. (dok. Instagram @laurens_latest/ https://www.instagram.com/p/B6bDzpxJ8QC/?igshid=1qoqm6pkhtiqv / Melia Setiawati)

Liputan6.com, Jakarta - Pemakaman identik dengan kesedihan, namun di beberapa negara justru makanan bisa menjadi simbol berduka. Bahkan beberapa dari makanan dapat menjadi penawar dari duka.

Namun di beberapa negara, kehilangan orang terkasih, keluarga, dan kerabat bukan hal yang mudah untuk dilupakan begitu saja. Selain itu, momen berkabung selalu dibarengi dengan suguhan ragam makanan yang sudah menjadi tradisi.

Dilansir dari Atlas Obscura, Sabtu, 20 Februari 2021,beberapa makanan dipercaya untuk menenangkan orang-orang yang sedang berkabung atau ditinggal keluarga. Simak rangkuman selengkapnya berikut ini.

1. Funeral Potatoes

Meski asal-usul sajian yang juga disebut casserole klasik Utah ini tidak jelas, namun sebagian besar sumber menyebut popularitasnya meningkat pada organisasi wanita dalam Church of Jesus Christ of Latter-day Saints. Salah satu tanggung jawab kelompok ini adalah memenuhi kebutuhan yang berduka, termasuk makanan.

Makanan ini berisi kombinasi serpihan jagung dengan irisan atau potongan kentang, sup krim ayam (atau jamur), krim asam, mentega, dan keju cheddar parut. Makanan ini masih disajikan pada pertemuan pasca-peringatan dan potlucks gereja kini.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

2. Manish Water

Manish Water.
Manish Water. (dok. Instagram @patoisfood/ https://www.instagram.com/p/B6neMDDgGv1/?igshid=11ei5nftg4112 / Melia Setiawati)

Makanan yang tampilannya sekilas dengan sup ini berasal dari Jamaika dan menjadi menu wajib saat berkabung. Makanan satu ini selalu disajikan pada saat tradisi 'The Nine Nights'.

Tradisi tersebut bertujuan agar roh dari orang yang baru meninggal itu bisa pergi ke tempat yang layak di alamnya. Hal ini, tentunya menjadi perayaan berbagi cerita, berdansa, serta bermain games dan juga makan-makanan manish water secara bersama-sama.

Makanan ini dibuat dari kepala dan torpedo kambing. Lalu, dimasak dengan kuah kaldu yang berisikan kentang, wortel, dan pisang hijau. Sup ini umumnya dimakan dengan singkong yang dibuat menjadi roti dan tambahan rum.

3. Ham Salad

Ham Salad
Ham Salad. (dok. Instagram @ketoassbih/ https://www.instagram.com/p/CC6N06wgRQB/?igshid=1swn5ediszvks / Melia Setiawati)

Ham adalah bagian belakang kaki dari daging babi dan sajian ini sangat populer di Inggris dan Amerika Serikat (AS). Bahkan pada akhir abad ke-19 di Inggris, ham sering diolah menjadi salad yang disajikan pada saat upacara pemakaman.

Sebelumnya, ham sering dijadikan simbol status karena memiliki harga yang cukup mahal, dan tidak semua orang mampu untuk membelinya. Sehingga dulu setiap pelaaksanan acara pemakaman orang-orang kaya di Inggris, akan disajikan menu salad ham ini sebagai makanan.

Tradisi ini akan terus berkembang di AS dan di Negeri Paman Sam, ham selalu disajikan dengan bawang hingga telur rebus. Selain itu, makanan ini juga disajikan pada saat acara pemakaman di siang hari, terutama di wilayah Upper Midwest, seperti kota Illinois hingga North Dakota.

4. Borsok

Borsok
Borsok. (dok. Instagram @04aprilhoney_l/ https://www.instagram.com/p/BAW1vs0FuOf/?igshid=193x7vt2ohden / Melia Setiawati)

Masyarakat di Kirgistan selalu menghormati kepergian orang terkasih dengan cara menggoreng roti dan roti yang digoreng tersebut dinamakan borsok. Bahan-bahan yang digunakan untuk membuat borsok, yakni adonan roti seperti tepung terigu, garam, gula, ragi, margarin, dan air.

Meskipun bahan-bahan untuk membuat borsok ini terbilang sederhana, namun borsok sendiri seringkali dipercaya sebagai simbol tradisi. Di wilayah Kirgistan, borsok dibuat untuk mengenang orang-orang yang sudah meninggal.

Tradisi 'jyt chygaruu' atau mengeluarkan aroma di Kirgistan merupakan di mana orang-orang sekitar percaya bahwa aroma roti yang di goreng ini akan tercium sampai ke orang-orang yang sudah tiada.

5. Halva

Halva
Halva. (dok. Instagram @panzers_deli/ https://www.instagram.com/p/B18Aa9snow2/?igshid=m8ifblh4kvku / Melia Setiawati)

Kue halva banyak beredar di wilayah Timur Tengah, Asia Tengah, dan India. Namun, di wilayah Iran, Turki, dan Armenia, kue ini jadi makanan saat sedang berkabung.

Bahan-bahannya cukup sederhana untuk membuatnya, seperti tepung terigu, margarin, gula, dan air. Masyarakat setempat setuju bahwa kue halva ini jika di makan akan membuat orang merasa senang ketika sedang berduka.

Halva sendiri selalu ada di acara-acara pemakaman. Bahkan, halva dipercaya sebagai makanan untuk mengenang dan mendiang yang sudah tiada.

6. Pie Funeral Amish

Pie Funeral Amish
Pie Funeral Amish. (dok. Instagram @stephanie_slimsdown/ https://www.instagram.com/p/B5vQWftpASf/?igshid=3yxr6uwdypn9 / Melia Setiawati)

Menu makanan yang selalu ada di setiap acara pemakaman di wilayah Pennsylvania, Amerika, yakni Pie funeral Amish. Pie ini disajikan pada saat upacara pemakaman. Selain itu, bahan-bahan untuk membuat makanan satu ini terbilang sulit untuk dicari dan harganya yang mahal.

Bahan utamanya yakni kentang, sedangkan untuk isian pie nya terdiri dari kismis, gula, telur, tepung, garam, lemon, dan beberapa rempah-rempah lainnya. Restoran yang membuat pie ini, seringkali di dedikasikan untuk mereka yang baru saja meninggal.

Meskipun sekarang lebih mudah untuk membuat atau membeli pie dengan isian buah segar, komunitas Amish yang berbasis di Pennsylvania masih memanggang pie pemakaman kesayangan mereka. (Melia Setiawati)

Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19

Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Infografis Cara Aman Pesan Makanan via Online dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya