Liputan6.com, Jakarta - Pertama kali sepanjang sejarah, tentara Swiss akan memberikan pakaian dalam wanita pada rekrutan perempuannya. Langkah ini diambil sebagai upaya menarik lebih banyak wanita ke barisannya.
Saat ini, melansir laman CNN, Kamis (1/4/2021), tentara wanita Swiss diberikan dua jenis pakaian dalam pria, yakni untuk cuaca lebih hangat dan lebih dingin. Masih dalam dua jenis, pakaian dalam wanita akan diuji coba mulai April 2021, Kaj-Gunnar Sievert, juru bicara Armasuisse, pengadaan angkatan bersenjata Swiss menjelaskan.
Ia mengatakan bahwa "peralatan dan seragam tentara sebelumnya terlalu sedikit atau sama sekali tidak menyesuaikan kebutuhan khusus wanita."Â Uji coba pakaian dalam adalah bagian dari pembaruan seragam militer yang dikembangkan dan dirancang pada 1980-an, menurut Armasuisse.
Advertisement
Baca Juga
"Selama fase perkembangan, ergonomi wanita, antara lain, diperhitungkan," tuturnya. Sementara pria dan wanita akan mengenakan seragam tempur yang sama, beberapa komponen telah diperbarui untuk memungkinkan penyesuaian individu.
Misalnya, celana panjang kamuflase versi baru akan menampilkan ikat pinggang yang bisa disesuaikan. Kabar pakaian dalam itu muncul tak lama setelah satuan tentara mengumumkan keinginan menarik lebih banyak rekrutan wanita.
Menandai peringatan Hari Perempuan Sedunia awal bulan Maret, Departemen Pertahanan, Perlindungan Sipil, dan Olahraga Federal Swiss mengatakan ingin meningkatkan proporsi perempuan di militer. Kementerian itu mengatakan akan menerapkan "layanan baru untuk wanita" dan mempromosikan "rekonsiliasi layanan militer, pekerjaan, pendidikan, serta keluarga."
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Kebijakan Baru yang Mengakomodir Kebutuhan Tentara Wanita
Proporsi wanita tercatat kurang dari 1 persen dalam pasukan tentara Swiss. Para pejabat ingin meningkatkan proporsinya jadi 10 persen pada 2030. Progres soal penyesuaian kebutuhan perempuan di dunia militer sebelumnya juga terjadi di satuan tentara Amerika Serikat (AS).
Menurut laporan France24, terhitung Januari 2021, mereka kini boleh sedikit berdandan. Masuk dalam kategori itu, yakni mengepang rambut, mewarnai kuku dengan kuteks, dan memakai anting.
Kebijakan baru ini dibuat untuk memperluas jenis gaya rambut pilihan tentara wanita AS, termasuk bagi mereka yang berambut panjang. Sebelumnya, tentara wanita diwajibkan menyanggul rambut panjangnya.
Banyak yang merasa tak nyaman dengan cepol rambut tersebut karena mengganjal saat menggunakan helm tempur. Di bawah kebijakan baru, rambut panjang harus dikucir atau dikepang jika sedang dalam situasi latihan.
Perluasan gaya ini mengakomodasi tentara wanita AS yang menginginkan lebih banyak pilihan tata rambut. Namun, gaya apa pun yang dipilih harus sesuai dengan bentuk helm tempur.
Selain itu, tentara wanita juga diperbolehkan mencukur habis rambut mereka selayaknya pria. Sebelumnya, mereka harus mempertahankan batas minimal panjang rambut.
Advertisement