Liputan6.com, Jakarta - Pandemi Covid-19 memang sangat berdampak pada dunia penerbangan. Situasi itu membuat sejumlah maskapai merumahkan banyak karyawan. Begitu juga dengan salah satu maskapai Amerika Serikat (AS), Delta Airlines.
Alhasil, saat frekuensi penerbangan mulai meningkat dan semakin banyak orang melakukan perjalanan, Delta Airlines justru kewalahan. Mereka terpaksa membatalkan 100 penerbangan akibat kekurangan staf.
Advertisement
Baca Juga
Melansir laman Aerospace Technology, Selasa (6/4/2021), dalam beberapa hari terakhir, Delta Airlines telah menerima permintaan penerbangan dari satu juta penumpang.
Angka ini merupakan jumlah tertinggi sejak pandemi pada 2020 lalu. Sayangnya, kenaikan jumlah penumpang itu tidak seimbang dengan kapasitas staf yang tersedia. Mengatasi kondisi itu, Delta Airlines akhirnya membolehkan pengisian kursi tengah selama dua hari, yaitu Minggu dan Senin.
"Kami meminta maaf pada para pelanggan atas ketidaknyamanan ini, dan sebagian besar telah dipesan ulang untuk hari perjalanan yang sama," terang pihak Delta Airlines dalam sebuah pernyataan.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Pengaruh Vaksinasi
Sejak April 2020, maskapai tersebut telah menutup pemesanan kursi tengah untuk menjaga jarak sosial. Kebijakan itu kemudian akan dicabut pada Mei 2021 karena industri penerbangan mulai pulih sejak vaksinasi Covid-19.
Lonjakan permintaan penerbangan ini terjadi sejak Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), mengumumkan bahwa warga yang sudah menerima vaksinasi penuh diizinkan bepergian tanpa melakukan tes Covid-19 dan karantina saat melakukan perjalanan di wilayah AS.
Dengan dikeluarkannya kebijakan tersebut, selama 20 hari terakhir ada satu juta pelancong AS yang bepergian. Selain Delta Airlines, American Airlines dan United Airlines mengatakan, saat ini telah beroperasi dengan kapasitas 80 persen.
Delta Airllines sendiri sudah memangkas sekitar 17 ribu pekerja secara sukarela. Selain itu, mereka juga meminta 40 ribu pekerja untuk mengambil cuti tanpa dibayar untuk menerapkan langkah-langkah pengurangan biaya di tengah pandemi. Belum diketahui apakah pihak maskapai akan mempekerjakan kembali para karyawan yang dirumahkan atau mencari solusi lain.
Advertisement