Liputan6.com, Jakarta - Aksi teror bom di Makasaar serta aksi seorang wanita yang tiba-tiba mendatangi Mabes Polri yang belakangan ini terjadi, disebut berpotensi mengganggu sektor pariwisata di Indonesia. Padahal, sektor pariwisata, saat ini tengah berjuang untuk bangkit kembali di tengah pandemi Covid-19.
Melihat maraknya aksi terorisme, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengatakan, setelah serangkaian peristiwa teror, pihaknya semakin mempererat koordinasi dengan pihak keamanan.
Menurut pria yang akrab disapa Sandi ini, pariwisata sangat bergantung pada stabilitas keamanan, sehingga sangat penting untuk menjalin kerja sama, terutama dengan Polri.
Advertisement
Baca Juga
"Kita terus berkoordinasi soal keamanan, terutama Polri, karena penanganan masalah ini sangat strategis dan fundamental ini. Kami juga masih terus mengkaji apa saja dampak-dampaknya dan sektor parekraf," ucap Sandiaga Uno dalam Weekly Press Briefing, Senin (5/4/2021).
"Kita tidak boleh gentar dan jangan takut terhadap aksi teror yang terjadi belakangan ini. Jangan takut, karena ketakutan masyarakat lah yang menjadi tujuan dari para pelaku terror ini," lanjutnya.
Untuk meyakinkan sektor pariwisata aman dari aksi teror, Sandiaga Uno mengatakan tetap mengunjungi berbagai lokasi wisata sekaligus membangkitkan optimisme sektor pariwisata dan ekonomi kreatif serta meningkatkan kewaspadaan.
"Cara meyakinkannya adalah dengan memberi bukti. Seeing is believing. Karena itu, saya berkunjung ke beberapa tempat wisata untuk membuktikan kalau Indonesia itu aman, terutama untuk wisatawan nusantara," terang Sandiaga Uno.
Saksikan Video Pilihan Berikut:
Protokol Keamanan dan CHSE
"Indonesia tidak takut dengan aksi teror yang terjadi dan kita bersama-sama dengan instansi terkait akan meningkatkan kesiagaan kita untuk mencegah terjadinya teror lain, mohon masyarakat berpartisipasi aktif," sambungnya.
Ia juga mengimbau para pelaku pariwisata untuk tidak takut dan patah arang di tengah adanya aksi teror. Ia memastikan pemerintah akan mempererat koordinsi untuk memastikan situasi aman dari aksi teror.
"Kita tidak boleh terintimidasi dan terus koordinasi. Kita harus lebih siap hadapi ancaman karena sudah dibekali protokol keamanan dan juga CHSE," katanya lagi.
Selain itu, Sandiaga Uno mengatakan tindakan preventif juga harus dimulai dari saat ini. Salah satunya dengan menggandeng para kelompok pemuda di sekitar destinasi wisata, karang taruna, dan masyarakat untuk menciptakan keamanan bersama serta daerah sadar wisata. Menurut Sandi, hal itu menjadi langkah simultan yang mudah bagi destinasi dalam mencegah berbagai aksi terorisme di kawasan destinasi.
Advertisement