Liputan6.com, Jakarta - Pepatah di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung diabaikan oleh seorang turis Jerman yang sedang berkunjung ke Meksiko. Akibatnya, ia diamuk massa yang sudah emosi.
Dalam rekaman video yang diperoleh Sky News dan Daily Mail, pria asal Jerman yang identitasnya belum diungkap itu terlihat bahwa ia memanjat salah satu sisi Piramida Kukulkan di Chichen Itza, Yucatan, Meksiko, pada Kamis, 20 Maret 2025. Piramida itu adalah bagian dari peninggalan peradaban Maya yang bersejarah.
Warga setempat yang melihatnya langsung meneriaki pria itu karena melanggar batas. "Anda tidak diizinkan untuk naik ke kuil!" terdengar seorang penonton berteriak dalam bahasa Spanyol. Sementara, warga lainnya meneriakinya idiot dan bodoh.
Advertisement
Seorang petugas keamanan kemudian terlihat memanjat piramida untuk menghalau pria tersebut. Namun, pria itu terus memanjat hingga ke puncak. Warga yang tak senang mencemoohnya. Tak lama kemudian, anggota Garda Nasional Meksiko berlari naik untuk menangkap turis itu.
Pria Jerman itu dengan cepat ditangkap dan digiring pergi dengan tangan diikat di belakang punggungnya. Namun, menurut rekaman video, sejumlah massa berlari ke arah pria itu saat digiring pergi oleh Garda Nasional Meksiko. Mereka sempat memukulinya dan meneriakinya sebelum dihalau.
Mengutip People, Senin (24/3/2025), Kompleks Chichen Itza, tempat situs bersejarah itu berada, menjadi tujuan wisata yang sangat populer bagi penduduk lokal dan turis selama equinox. Mexico News Daily melaporkan bahwa antara 8.000 dan 9.000 orang mengunjungi kuil – yang juga dikenal sebagai El Castillo – pada saat kejadian untuk equinox musim semi.
Alasan Pengunjung Dilarang Memanjat Struktur Piramida Kukulkan
Di kuil Maya kuno yang dibangun lebih dari 1.000 tahun yang lalu itu, fenomena cahaya dan bayangan dapat dilihat selama transisi musiman. Menurut situs web Chichen Itza, Maya kuno membangun struktur tersebut untuk mengukur waktu dalam setahun, dan ketika jam siang dan jam malam sama pada 1500 SM.
Piramida Kukulkan adalah Situs Warisan Dunia UNESCO dan dikenal sebagai salah satu Tujuh Keajaiban Dunia Baru. Situs web tersebut juga mencatat bahwa pengunjung dilarang memanjat struktur piramida, karena sebelumnya para pemanjat menyebabkan kerusakan yang signifikan pada bangunan tersebut.
Undang-Undang Federal Meksiko tentang Monumen dan Zona Arkeologi menyatakan bahwa siapa pun yang tertangkap memanjat piramida menghadapi denda mulai dari 55.760 MXN hingga 278.800 MXN (sekitar Rp45,5 juta hingga Rp227,5 juta). Pelakunya juga bisa dihukum penjara dalam kasus kerusakan yang lebih parah.
Keputusan untuk melarang pendakian memastikan bahwa piramida tetap utuh untuk generasi mendatang untuk dikagumi dan dipelajari, catatan situs web tersebut. Langkah-langkah piramida yang curam membuat pendakian menjadi aktivitas yang berisiko. Sebelum dilarang, ada banyak laporan pengunjung yang kehilangan pijakan dan mengalami cedera.
Advertisement
Insiden Serupa di Piramida Giza Mesir
Insiden serupa juga pernah terjadi di Piramida Agung di Giza Mesir pada Januari 2016. Demi mendapatkan beberapa tampilan foto menarik, seorang remaja nekat menaiki piramida di siang bolong.
Pelakunya lagi-lagi turis Jerman dengan identitas berbana Andrej Ciesielski yang saat itu masih berusia 18 tahun. Ia memanjat piramina berusia 4.500 tahun hanya dalam waktu sekitar delapan menit. Setelah sampai di ketinggian 146 meter, ia langsung mengeluarkan kamera untuk mengambil foto.
Tindakannya tersebut melanggar hukum dengan ancaman penjara tiga tahun. Dikutip dari Daily Mail, Sabtu, 30 Januari 2016, ia merasa tidak bersalah atas tindakannya yang berisiko merusak struktur bangunan piramida. Ia mengaku merasa sepadan ancaman hukuman dengan pemandangan yang disaksikannya.
"Aku memerlukan waktu delapan menit untuk naik hingga ke puncak piramida sambil mendengarkan musik. Setelah memanjat beberapa menit, keberadaanku mulai menarik perhatian dan sejumlah anggota keamanan yang meneriakiku dalam bahasa Arab," kata remaja dari kota Munich, Jerman.
Dilepaskan Polisi Begitu Saja
"Aku sudah menanyakan warga setempat terkait memanjat piramida, dan mereka memperingatkan bahwa memanjat piramida merupakan pelanggaran hukum...," tambahnya.
“Sungguh seperti khayalan berdiri di atas salah satu keajaiban dunia. Aku tidak akan pernah melupakannya. Aku ingin merasakan sendiri kebudayaan Mesir, dan aku berhasil," katanya.
Remaja itu akhirnya tertangkap dan dibawa ke kantor polisi untuk diinvestigasi. "Ketika turun, polisi membawaku ke pos polisi dan bertanya. Mereka juga melihat isi kameraku. Pada awalnya mereka ingin membawaku ke Kedutaan Jerman, tapi setelah beberapa saat mereka melepaskanku begitu saja," akunya bangga.
Tidak disebutkan tanggal pasti kejadian itu, walaupun foto-fotonya diunggah ke Instagram pada 24 Januari 2016. Tiga tahun sebelumnya, sekelompok wisatawan Rusia juga sempat mengundang kericuhan karena memanjat ke puncak Giza Necropolis yang terkenal itu. Mereka luput dari perhatian petugas keamanan karena memanjat di malam hari.
Advertisement
