Alasan Tak Terduga Wanita Lari Ratusan Kilometer dengan Gaun Pengantin

Niat mulia sang wanita untuk lari muncul setelah ia sendiri mengalami kekerasan

oleh Henry diperbarui 10 Mei 2021, 03:02 WIB
Diterbitkan 10 Mei 2021, 03:02 WIB
Ilustrasi Wanita
Ilustrasi Wanita (pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Ada banyak cara untuk memberi dukungan maupun berekspresi, salah satunya dengan berlari. Hal itu dilakukan seorang wanita bernama Vanessa Reiser. Sosoknya belakangan mencuri perhatian karena memutuskan akan lari sejauh 485 km melintasi New York, Amerika Serikat, dengan memakai gaun pengantin.

Dilansir dari People, 4 Mei 2021, Vanessa melakukan aksi ini bukan untuk iseng atau mencari sensasi semata. Ia punya alasan mulia sekaligus mengharukan yang membuatnya terdorong untuk lari ratusan kilometer memakai gaun pengantin.

Vanessa ternyata ingin meningkatkan kesadaran publik terhadap kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh pasangan yang narsistik. Niat mulia ini muncul setelah ia mengalami sendiri kekerasan tersebut.

"Kekerasan narsistik adalah bentuk KDRT yang berbahaya. Mereka biasanya akan menggunakan pernikahan sebagai bentuk kontrol dan manipulasi. Jadi (gaun pengantin) adalah representasi dari cara mereka melakukannya," ucap Vanessa.

Sebelumnya, Vanessa pernah bertunangan dengan seorang pria yang didiagnosa sebagai sosiopat yang narsistik. Ia pernah ditinggalkan di jalan dan jauh dari rumah, digembok di rumah, sampai akhirnya berhasil kabur.

Namun saat itu, tunangan Vanessa sempat menemuinya lagi hanya untuk melontarkan kata-kata kasar. Ia juga menghina mendiang ayah Vanessa hingga mem-bleaching semua pakaiannya.

Saksikan Video Pilihan Berikut:

Bantu Pemulihan KDRT

Alasan Tak Terduga Wanita Lari Ratusan Kilometer dengan Gaun Pengantin
Alasan Tak Terduga Wanita Lari Ratusan Kilometer dengan Gaun Pengantin. (dok.Instagram @vanessareiserlcsw/https://www.instagram.com/p/CMkwmcilyZw/Henry)

Vanessa mengaku sudah melupakan semua kejadian itu dan ingin menggunakan pengalaman buruk tersebut sebagai pembelajaran agar ia bisa menolong korban yang senasib dengannya.

Vanessa pun berharap bisa mengumpulkan dana 200 ribu dolar AS atau sekitar Rp2,8 miliar dari aksi ini. Dana tersebut akan disumbangkan ke lembaga terkait untuk membantu pemulihan korban KDRT.

"Saya mencoba untuk mengumpulkan sebanyak yang saya bisa. Lari adalah hobi saya. Ini bisa jadi terapi terbaik untuk saya. Saya sangat antusias dan tidak sabar untuk melewati garis finis dan melihat semua dukungan di sana," harapnya.

Vanessa Reiser rencananya akan memulai aksinya pada 17 Mei 2021 di Oswego, New York. Aksi tersebut dijadwalkan selesai pada 29 Mei 2021 dengan pemberhentian terakhir di Manhattan, New York.

Infografis Kekerasan dalam Pacaran

Infografis Kekerasan dalam Pacaran
Infografis Kekerasan dalam Pacaran (liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya