Alasan Bantal di Hotel Terasa Lebih Empuk

Liputan6.com, Jakarta - Ada beragam alasan orang menginap di hotel. Dekorasi kamar hotel yang estetis bisa jadi salah satunya. Begitu juga dengan kasur dan bantal super empuk yang selalu membuat para tamu tidur dengan nyaman.

Kamar hotel memang sering dijadikan inspirasi oleh banyak orang saat mendekorasi kamar tidur.  Selain punya desain menarik, kamar hotel juga diasosiasikan dengan kenyamanan.

Salah satu faktornya adalah bantal bertekstur super empuk. Tak sedikit orang kemudian mendambakan kamarnya memiliki bantal seempuk seperti di hotel.

Bagaimana bisa bantal hotel terasa sangat empuk dan nyaman? Dilansir dari laman Woman and Home, Senin, 9 Agustus 2021, bantal hotel terasa empuk dan nyaman karena "manajemen selalu memberi yang terbaik untuk kenyamanan para tamu."

Pihak hotel ingin memberi kualitas tidur yang baik, sehingga sebisa mungkin mereka akan menyediakan bantal dan kasur yang super nyaman. Dengan begitu, para tamu hotel pun akan betah dan berminat untuk kembali lagi di lain waktu.

Selain secara kualitas, pihak hotel juga selalu rutin mengganti bantal dalam jangka waktu satu atau dua tahun. Mereka juga rutin mencuci bantal agar selalu bersih dan segar.

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kebiasaan menggangi bantal ini berbeda dengan kebanyakan orang yang mungkin lebih suka menggunakannya hingga bertahun-tahun, bahkan sampai berubah warna. Selain itu, publik terkadang jarang mencuci dan menjemur bantal yang dimiliki sehingga kadar kenyamanannya menurun.

Kalau ingin mendapatkan bantal empuk dan nyaman seperti di hotel, Anda kini bisa membeli bantal hotel. Ya, banyak bantal hotel yang dijual secara online maupun offline.

Kalau sudah membeli bantal hotel, pastikan untuk menjaga kualitasnya dengan minimal rutin mengganti sarung bantal. Pastikan untuk rutin mencuci atau menjemur bantal tersebut agar tetap segar dan empuk.

Tak hanya hotel, influencer juga menjual bantal. Bukan hanya satu atau dua, sejumlah influencer Singapura sempat berbondong-bondong menjual bantal bekas.

Padahal, menurut laporan Mothership, Negeri Singa tengah memasuki kapitalisme tahap akhir, di mana segala sesuatu tak dapat dijual secara sembarangan.

Barang yang telah dipakai ini dijajakan di toko online, The Sleeping Beauties, dengan kisaran harga 20--200 dolar Singapura (Rp214 ribu--Rp2,1 juta). Setidaknya ada 24 influencer yang menjual bantal bekas yang diklaim kesayangan mereka.

Dalam masing-masing iklan, para influencer menjelaskan material bahan bantal bekas tersebut. Semuanya menerterakan poliester dalam deskripsi tersebut, juga foto mereka memeluk bantal yang hendak dijual.

Di iklan bantal bekas tersebut, dijelaskan bahwa tak ada opsi checkout untuk menunjukkan terdapat fitur tambahan, seperti meminta tanda tangan. Juga, tak ada jaminan kualitas, seperti bukti penggunaan, termasuk dalam bentuk video.