Liputan6.com, Jakarta - Wisata dan budaya Indonesia akan ditayangkan dalam sebuah acara di Hainan TV, salah satu stasiun televisi terbesar di China. Informasi itu diketahui dari unggahan di akun Instagram KBRI Beijing dan Duta Besar RI untuk China, Djauhari Oratmangun.
"Promosi Wonderful Indonesia Bersama Hainan TV di Program Cultural Talk Show 'CONNECTIONS'," tulis akun @kbribeijing pada 28 Agustus 2021. Acara tersebut menurut Dubes Djauhari, mempromosikan beberapa daerah tujuan wisata di Indonesia, terutama Bali.
Advertisement
Baca Juga
Lalu ada aneka kerajinan batik, gamelan, kendang, dan rempah-rempah. Ada juga beragam produk makanan dan minuman dari Indonesia yang sudah memasuki pasar China.
Tayangan tersebut dimeriahkan dengan penampilan sepasang suami-istri asal Jawa Tengah yang mengajar di Central Conservatory Music School of China di Beijing. Dalam acara itu, keduanya memberikan contoh perbedaan tabuhan kendang dan gerakan tarian Jawa dan Bali.
"Jumat 27 Agustus 2021, bersama Mas Risnandar dan Isteri serta @wiwik_o dan disiapkan oleh Pensosbud @kbribeijing," tulis Dubes Djauhari dalam unggahan pada 28 Agustus 2021.
Risnanadar adalah dosen di Central Conservatory Music School of China. Ia menjelaskan mengenai gamelan sambil menabuh saat mengiringi istrinya, Titik Pramudji melakukan gerakan tari Jawa dan tari Bali.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tayang Oktober
Dubes Djauhari menambahkan bahwa acara yang dikemas dalam tayangan "Mei Qing Melihat Dunia: Indonesia" akan disiarkan Hainan TV pada Oktober 2021 mendatang. Hainan TV merupakan salah satu media regional terbesar di China yang dimiliki oleh Hainan Broadcasting Group yang berbasis di Pulau Hainan.
China memberikan kontribusi wisatawan asing terbesar ke Indonesia selama beberapa tahun berturut-turut sebelum pandemi Covid-19, dengan jumlah kunjungan rata-rata di atas dua juta orang per tahun.
Pada Juni 2021, berdasarkan data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf), jumlah wisatawan asing asal China yang masuk mencapai 6.664 kunjungan, tertinggi setelah Timor Leste dan Malaysia. Promosi seperti ini dianggap penting untuk meningkatkan kunjungan wisatawan luar negeri ke Indonesia, termasuk dari China.
Advertisement
Raih Penghargaan di China
Beberapa hari lalu, Indonesia meraih penghargaan dari ajang Xian Silk Road International Tourism Expo (XSRITE) 2021 di Xian, China. "Indonesia meraih dua penghargaan sekaligus dari ajang tersebut," kata Djauhari di Beijing, seperti dilansir dari Antara, 18 Agustus 2021.
Penghargaan The Best Popular Pavilion Award dan The Best Organized Booth berhasil diraih Indonesia dari pameran yang digelar di ibu kota Provinsi Shaanxi itu. Paviliun Indonesia memutar video promosi lima destinasi wisata, yaitu Danau Toba, Likupang, Borobudur, Mandalika, dan Labuan Bajo.
Bali yang sangat populer di kalangan wisatawan China, juga tidak luput dari kegiatan promosi. Produk unggulan dari Indonesia lainnya seperti kopi dan makanan ringan ikut dipajang di paviliun Nusantara. Pameran tahun ini yang mengambil tema "Opening and Innovating Silk Road, Tourism and Cultural Simbiosis" itu diikuti 15 negara dan 800 vendor pariwisata di China.
4 Unsur Wisata Ramah Lingkungan atau Berkelanjutan
Advertisement