Liputan6.com, Jakarta - Putri Mako kembali terlihat di muka publik jelang pernikahannya dengan Kei Komuro yang akan digelar akhir bulan Oktober 2021. Ia berziarah ke kuburan leluhurnya di Tokyo pada Selasa, 12 Oktober 2021, untuk berdoa di sana.
Kunjungan ke kuburan itu merupakan inisiatif dari sang putri yang kini berusia 29 tahun. Keponakan Kaisar Naruhito itu tak akan menggelar ritual adat dalam pernikahannya ini menyusul kontroversi sengketa keuangan antara ibunda Kei dengan mantan tunangannya.
Hal itu menjadikan Putri Mako sebagai anggota kerajaan perempuan pertama yang melakukannya setelah era perang di Jepang. Berdasarkan aturan yang berlaku saat ini, Putri Mako akan kehilangan status kebangsawanannya saat menikah dengan orang biasa.
Advertisement
Baca Juga
Sang putri tiba di kompleks pemakanan dalam balutan gaun abu-abu dan masker putih di tengah hujan. Ia kemudian menunduk rendah di hadapan kuburan Kaisar Showa dan Permaisuri Kojun, sebelum akhirnya menunduk pada jurnalis sesaat akan meninggalkan tempat itu.
Sekitar 100 orang berkumpul di depan gerbang Kompleks Pemakaman Kerajaan Musashino di Hachioji, Tokyo. Mereka penasaran dengan sosok sang putri yang akan segera meninggalkan istana setelah menikah dengan Komuro pada 26 Oktober 2021.
Sementara itu, Komuro yang tiba di Jepang dari AS bulan lalu, telah menyelesaikan masa karantina dua minggu pada Senin, 11 Oktober 2021. Dia dan sang putri diperkirakan akan memulai persiapan pencatatan pernikahan.
Sejumlah ritual tradisi akan dilewatkan, termasuk Nosai no Gi dan Choken no Gi. Ritual itu mengharuskan sang putri menemui Kaisar dan Permaisuri sebelum menikah untuk meminta restu secara resmi.Â
Meski begitu, Putri Mako tetap akan menemui Kaisar Naruhito dan Permaisuri Masako sendirian. Putri sulung Putra Mahkota Fumihito itu juga direncanakan menemui kakek neneknya, Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko, sebelum menikah.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tolak Uang Kerajaan
Perwakilan istana juga menerima permintaan Putri Mako yang menolak uang kerajaan yang biasanya diberikan kepada anggota kerajaan perempuan sebelum meninggalkan istana. Jumlahnya biasanya mencapai 150 juta yen atau lebih dari Rp18 miliar yang berasal dari pajak rakyat. Uang tersebut diberikan untuk menjaga harga diri sang perempuan sebelum meninggalkan keluarganya.Â
Dengan melewatkan tradisi, sang putri hanya akan mendaftarkan dokumen pernikahan pada 26 Oktober 2021. Ia dan Kei Komuro langsung akan menemui jurnalis pada hari itu. Keduanya diperkirakan akan menetap di AS mengingat Komuro kini bekerja di sebuah firma hukum di Los Angeles.
Berada jauh dari sorotan publik kemungkinan menjadi cara terbaik untuk memulihkan kesehatan mental Putri Mako. Pihak istana mengungkapkan sang putri menderita PTSD yang disebabkan oleh tekanan psikologi yang diterima pasangan itu dan keluarganya dari publik Jepang.
Â
Advertisement
Tertunda 3 Tahun
Pernikahan Putri Mako dan Kei Komuro awalnya dijadwalkan berlangsung pada 4 November 2018. Namun, pihak istana mengumumkan penundaan akibat permasalahan keuangan yang muncul di keluarga Komuro.
Mantan tunangan ibunya menuntut pengembalian uang empat juta yen yang digunakan sang ibu untuk membiayai pendidikan Komuro di AS. Negosiasi berlangsung alot dan diharapkan bisa dituntaskan segera. Komuro berjanji akan mengembalikannya mengingat kondisi sang ibu yang kini sakit.
Sebelumnya, Komuro dan ibunya meyakini uang pemberian itu adalah hadiah. Meski begitu, ia akan membayar uang tersebut.
Potensi Teror di Asia Tenggara
Advertisement