Liputan6.com, Jakarta - Seruan pilah sampah, termasuk limbah plastik, dari rumah terus disuarakan banyak pihak. Sifatnya tidak semata imbauan, namun juga ragam tindakan demi membentuk kebiasaan baru pengolahan sampah, seperti yang dilakukan Rinso dan Anteraja.
Mereka bekerja sama menyediakan layanan pengangkutan sampah plastik dari rumah untuk didaur ulang secara gratis. "Prosedurnya mudah sekali, kurang dari 10 menit," kata Head of Marketing Anteraja, Leonardus Ramba, dalam jumpa pers virtual, Selasa (15/3/2022).
Layanan yang memfasilitasi #GenerasiPilahPlastik ini dapat dinikmati dengan mengisi formulir melalui tautan rinsogenerasipilahplastik.com. Erfan Hidayat, Head Fabric Expert Unilever Indonesia, menyambung publik juga bisa menemukan formulir layanan jemput sampah plastik dengan memindai kode QR di balik kemasan produk pihaknya.
Advertisement
Baca Juga
"Besoknya SATRIA (sebutan kurir Antaraja) akan menjemput sesuai jam yang telah dipilih," Erfan menyebutkan. "Pastikan sampah telah dipilah, dalam keadaan bersih, dan dikemas secara baik untuk diangkut."
Lebih lanjut dijelaskan bahwa limbah plastik ini akan dijemput dan diantar ke bank sampah tanpa minimum jumlah paket. Program jemput sampah gratis ini berlaku di 10 provinsi: Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jakarta, Banten, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Bali, Sulawesi Selatan, juga Sumatra Utara, dan akan berlangsung hingga akhir Mei 2022.Â
Ada lima jenis sampah plastik yang dapat dikirim. Mereka adalah plastik PET, yakni botol kemasan air mineral dan sejenisnya dengan simbol angka satu pada kemasan; juga plastik HPDE keras berupa botol sampo maupun sabun cair dan sejenisnya dengan simbol angka dua pada kemasan.
Kemudian, plastik PP fleksibel, yaitu kemasan pouch atau slopan, kantong kresek, atau tube kemasan pasta gigi. Mereka juga menerima plastik PP keras: botol minuman atau tumbler dengan simbol angka lima pada kemasan. Terakhir, kertas maupun kardus, kemasan luar pasta gigi, kardus kemasan gawai, dan kemasan karton.
Tasya Kamila sebagai selebritas yang tengah mengubah gaya hidup untuk lebih bijak dalam mengolah sampah menyambut baik inisiasi ini. Pasalnya, menurut Tasya, salah satu tantangan untuk pilah sampah dari rumah adalah fasilitas dan kemudahan dalam mendukung kebiasaan tersebut.
Â
* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Tidak Cukup Buang Sampah pada Tempatnya
Tasya mengatakan, sudah saatnya sadar bahwa membuang sampah pada tempatnya saja tidak cukup. Sampah, termasuk limbah dari rumah, harus dikelola sebijak mungkin.
Ia berkata, "Awalnya memang aku berpikir, 'Ngapain tambah-tambah kerjaan saja (karena mengolah sampah).' Tapi, karena sudah tahu ingin menciptakan lingkungan lebih lestari untuk anak, kuncinya satu: jangan mudah menyerah."
"Lakukan saja dulu sampai terbiasa. Buat sistem (pilah sampah) di rumah yang mudah diikuti seluruh anggota keluarga. Nanti juga lama-lama terbiasa," Tasya menambahkan.
Advertisement
Cegah, Pilah, dan Olah
Dalam mengelola sampah rumah tangga, Tasya mengaku menerapkan sistem cegah, pilah, dan olah. Cegah dilakukannya dengan mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai. Pun iya, ia mengaku memilih produk yang kemasannya bisa didaur ulang.
Kemudian, makan dan makan secukupnya agar tidak menambah limbah makanan. Dilanjutkan dengan pilah sampah untuk nantinya diolah kembali. "Sampah organik, misalnya," kata Tasya. "Bisa dibuat kompos. Ngerjainnya juga bisa sama anak, jadi punya kegiatan bareng."
Sustainability Attitudes
Founder Lyfewithless, Cynthia S. Lestari, mengatakan penting untuk para konsumen memiliki sustainability attitudes. Dengan begitu, mereka akan secara otomatis memilih produk dengan bijak karena paham konsumsinya berdampak pada lingkungan.
Sementara Head of Communication and Engagement Waste4Change, Hana Nur Auliana, berkomentar bahwa kemudahan pengolahan sampah daur ulang, seperti yang dihadirkan Rinso X Antaraja, berpotensi menumbuhkan kepedulian dan kesadaran untuk memilah sampah.
"Ini otomatis meningkatkan recycling rate melalui pemanfaatan bank sampah," ia mengatakan.
Advertisement