Apakah Durian Boleh Jadi Menu Buka Puasa?

Ada banyak olahan durian yang menggoda sebagai menu buka puasa, tapi amankah?

oleh Asnida Riani diperbarui 18 Apr 2022, 12:34 WIB
Diterbitkan 18 Apr 2022, 12:30 WIB
Buah durian
Ilustrasi buah durian sebagai menu buka puasa. (Pexels.com/Maddog 229)

Liputan6.com, Jakarta - Durian adalah buah yang tidak lagi asing bagi kebanyakan orang Indonesia. Di waktu-waktu tertentu, Anda mungkin ingin mengonsumsinya sebagai salah satu menu buka puasa. Tapi, apakah aman mengonsumsi durian di momen tersebut?

Durian ternyata tidak disarankan untuk jadi menu buka puasa. Pasalnya, buah beraroma menyengat ini mengandung gas yang bisa memicu asam lambung naik, mengingat perut berada dalam keadaan kosong selama berjam-jam sebelum berbuka puasa.

Praktisi klinis dr. Ari Fahrial Syam, seperti dilaporkan kanal Health Liputan6.com, Senin (18/4/2022), menyebutkan bahwa karena durian mengandung gas, konsuminya tidak direkomendasikan, terutama bagi orang-orang dengan kondisi lambung.

Ia juga menjelaskan, tidak ada makanan atau minuman tertentu yang harus disertakan ketika makan durian agar tubuh terhindar dari efek samping konsumsinya. Selain, direkomendasikan untuk menghindari menyantap buah ini dengan makanan tinggi kalori. 

Selain durian, beberapa buah yang juga sebaiknya dihindari sebagai menu buka puasa adalah nanas dan nangka. Ini terlebih bagi mereka yang punya masalah lambung.

Sebagai gantinya, ahli gizi Prema Kodical, dikutip dari Health Site, menyarankan setidaknya lima buah sebagai menu buka puasa yang tidak kalah menggoda. Berikut daftarnya:

Anggur

Buah ini kaya akan vitamin dan antioksidan yang membuatnya sangat sehat. Anggur mungkin tidak terlalu tinggi kalori, tapi secangkir pelet kecil buah ini ini mengandung 15 gram gula.

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kurma

Ilustrasi kurma
Ilustrasi kurma sebagai menu buka puasa, bukan durian. (dok.unsplash/ Mona Mok)

Berbuka puasa dengan kurma, selain karena sunah nabi, juga baik untuk kesehatan. Buah ini merupakan sumber gula sederhana yang baik. Kurma juga dikenal sebagai sumber serat makanan dan antioksidan yang baik.

Tidak hanya itu, kurma juga kaya akan zat besi dan membantu menjaga kadar hemoglobin Anda. Mengikuti sunah Rasulullah, Anda sebaiknya makan kurma dalam hitungan ganjil.

Pisang

Buah ini memberikan energi instan ke tubuh dan segera meningkatkan aliran gula. Karena kandungan magnesium dan potasiumnya yang tinggi, pisang adalah cara terbaik untuk mengisi kembali mineral dalam tubuh Anda setelah seharian berpuasa.

Lengkeng

Buah satu ini kaya akan serat yang bisa membuat sistem pencernaan Anda berjalan lancar. Lengkeng juga merupakan sumber gula yang baik, sehingga bisa memberikan suplai gula instan ke tubuh setelah seharian berpuasa. Namun demikian, konsumsinya tetap tidak boleh berlebih, terutama jika rasa lengkengnya cenderung asam.

Mangga

Buah memiliki banyak serat dan bertindak sebagai buah pra-biotik. Mangga adalah sumber antioksidan yang baik dalam makanan, sehingga disarankan sebagai salah satu menu buka puasa. Seperti lengkeng, konsumsi mangga tidak boleh berlebih, terutama jika rasanya cenderung asam.

Rekomendasi Menu Berbuka Puasa

Ilustrasi sayuran mentah atau salad
Ilustrasi sayuran sebagai menu berbuka puasa, bukan durian. (Sumber: Pixabay/JillWellington)

Health Xchange mencatat, buka puasa adalah waktu mengisi kembali tingkat energi. Karena itu, selain buah, disarankan juga mengonsumsi sayuran, nasi dan alternatifnya, serta daging dan alternatifnya.

Badan Promosi Kesehatan Singapura (HPB) merekomendasikan dua porsi sayur dan dua porsi buah per hari. Karena itu, pastikan Anda memiliki satu porsi buah dan satu porsi sayuran di setiap dua kali makan selama Ramadan.

Kemudian, nasi dan alternatifnya. Roti gandum, beras merah, atau mi gandum adalah karbohidrat kompleks yang menyediakan energi, serat, dan mineral bagi tubuh. Dibanding makanan manis dan makanan penutup yang cepat terbakar, mereka memberikan tingkat energi yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Karena itu, kelompok makanan ini disarankan masuk sebagai menu buka puasa. Terakhir, daging dan alternatifnya. Masukkan makanan kaya protein, seperti daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, telur, kacang polong, dan produk susu rendah lemak dalam menu buka puasa Anda.

Kebiasaan Makan Saat Buka Puasa

Ilustrasi nasi merah
Ilustrasi nasi merah sebagai menu buka puasa, bukan durian. (Sumber: Pixabay)

Menjaga makanan tetap sehat selama Ramadan, Anda juga disarankan untuk membatasi penggunaan minyak. Alih-alih pilihlah untuk mengukus, memanggang, atau menggoreng tanpa terlalu menggunakan minyak.

Saat memilih minyak, Anda juga harus memilih yang tinggi lemak tidak jenuh, seperti minyak canola dan minyak kedelai, kata Department of Dietetics at Singapore General Hospital (SGH), anggota grup SingHealth.

Disarankan juga untuk mengunyah makanan dengan baik. Ini akan sangat membantu pencernaan yang tepat dan merupakan kebiasaan yang baik untuk dikembangkan. Juga, porsi makan pertama setelah puasa harus relatif kecil. Secara total, seharusnya sekitar 500 kalori.

Tidak disarankan untuk berbuka puasa dengan daging merah karena lebih sulit dicerna daripada telur atau ikan. Produk daging harus dimakan sebagai makanan kedua. Kemudian, hindari bereksperimen. Mencoba makanan baru setelah puasa bisa membuat pencernaan lebih sulit dan bisa membuat Anda sakit.

Alternatif lainnya, usus Anda menyukai konsistensi dan pasti akan bertindak ketika lapar. Menambahkan makanan kaya probiotik seperti yogurt, kombucha, atau kraut ke dalam makanan membantu mengatasi masalah usus yang terkadang muncul seperti sembelit.

infografis Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa
Makanan dan Minuman Manis yang Tepat untuk Berbuka Puasa (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya