Liputan6.com, Jakarta - Perawatan rambut belum menjadi kebiasaan rutin untuk mayoritas perempuan, kecuali bila sudah muncul tanda-tanda kerusakan yang jelas atau makin menipis. Padahal, dalam beberapa kasus, masalah kerontokan rambut sulit dipulihkan. Maka itu, upaya pencegahan dengan merawat kesehatan rambut sejak dini adalah cara terbaik.
Dilansir dari CNA Lifestyle, pada Selasa, 26 April 2022, Calvy Ling selaku ahli trikologi di Nuffield Wellness mengatakan, tidak ada kata terlalu dini untuk memulai perawatan kerontokan rambut. Pasalnya, masalah itu dapat terjadi pada usia berapa pun setelah pubertas, terutama antara usia 20 dan 45 tahun.
"Klien termuda saya berusia 17 tahun, yang rambutnya rontok karena stres ujian," ia menambahkan.
Advertisement
Â
Baca Juga
Ia menguraikan, rambut yang sehat akan tumbuh melewati empat fase. Fase pertama yang disebut juga fase anagen dimulai dari pertumbuhan aktif, dilanjutkan dengan fase katagen atau transisi. Fase ketiga atau telogen adalah mode istirahat, sebelum diikuti kerontokan (fase eksogen).
Jumlah normal rambut yang rontok per hari adalah sekitar 50 hingga 100 helai. Ling menjelaskan tidak semua rambut di kulit kepala akan mengalami fase yang sama pada saat yang sama. Rambut rontok idealnya berada dalam fase eksogen, sehingga bila kerontokan terjadi di fase anagen, katagen, atau telogen, kita diminta untuk memeriksakan diri.
"Setiap kali Anda keramas, perhatikan rambut yang rontok. Jika ini pendek dan halus, kemungkinan itu adalah rambut bayi muda. Ini menandakan bahwa akar Anda lemah, yang menjelaskan mengapa rambut Anda mudah rontok," ia menjelaskan.
Â
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Akar Penyebab
Ada banyak faktor yang memicu kerontokan rambut berlebihan, salah satunya stres. Mengutip hasil penelitian Harvard University, Ling mengatakan stres memicu produksi hormon kortikosteron yang bisa menghambar pertumbuhan rambut.Â
Fluktuasi hormonal, seperti kehamilan, menopause, atau gangguan tiroid, juga bisa menyebabkan rambut rontok berlebihan. Pemicu lainnya adalah sakit, kekurangan nutrisi, dan juga kebiasaan perawatan rambut yang salah, seperti menggunakan produk yang tidak tepat atau mengikat rambut terlalu erat dalam waktu yang lama.
Begitu pula dengan kondisi kulit kepala. "Semakin tua, folikel rambut kita makin mengecil. Karena itu, helai rambut yang tumbuh menjadi lebih tipis (dan lebih lemah, yang berarti) lebih mudah rontok. Sayangnya, beberapa helai baru mungkin tidak pernah berhasil tumbuh kembali," Ling menjelaskan.
Akhirnya, faktor genetik juga menentukan terjadinya kerontokan rambut yang terlihat dari pola kebotakan baik untuk pria maupun wanita. Itu sepenuhnya karena masalah keturunan.
Advertisement
Kerusakan Rambut
Selain akar yang lemah, penipisan rambut juga dapat disebabkan oleh kerusakan rambut. Walau dianggap tak separah penyebab di atas, kerusakan rambut tetap membuat frustasi karena volume rambut menurun secara drastis.
Michele Burgess selaku direktur eksekutif pengembangan produk merek perawatan rambut Oribe mengatakan, keratin pada rambut merupakan komponen kunci untuk kekuatan dan ketahanan rambut. Begitu pula dengan lapisan luar rambut yang disebut kutikula dan berfungsi melindungi batang rambut dari hilangnya keratin.
Jika rambut mudah patah, itu pertanda rambut lemah dan tidak sehat. "Ketika rambut tidak sehat, sisik kutikula terangkat yang menyebabkan keratin bocor dan inti dalam menjadi rapuh dan kering. Rambut yang lemah juga lebih rentan terhadap ujung bercabang yang dapat berpindah ke batang rambut menyebabkannya patah," ujarnya.
Ia menekankan pencegahan selalu menjadi prioritas dalam setiap perawatan. "Mencegah kerontokan rambut penting karena tidak seperti kulit Anda yang dapat beregenerasi dengan sendirinya, kerontokan rambut tidak dapat dipulihkan," Burgess menerangkan.
Langkah Perawatan
Banyak upaya yang bisa dilakukan untuk mencegah kerontokan rambut sejak dini, meski bukan berarti semua masalah bisa dihilangkan. Ling merinci beberapa di antaranya.
1. Mempertahankan gaya hidup sehat
Meski hampir tak mungkin menghindari stres, tetapi kita selalu punya cara untuk mengatasinya dengan kesejahteraan diri sendiri. Hindari kebiasaan yang merusak kesehatan, seperti merokok dan minum minuman keras berlebihan. Hal itu hanya akan mempercepat penuaan.
"Mempraktikkan ini semua bersama dengan tidur secukupnya bisa membantu mengurangi tingkat kortisol, hormon stres," kata Ling.
2. Menghindari sampo berformula keras
Shampo yang baik haruslah bisa membersihkan dengan baik tanpa menghilangkan kelembapan esensial rambut dan kulit kepala. Menggunakan sampo yang mempertahankan kelembapan tanpa surfaktan yang keras akan menjaga dan meningkatkan kesehatan rambut. "Juga membantu menghambat kerontokan rambut," ujar Ling.
3. Menggunakan serum perawatan kulit kepala
Pilih serum kulit kepala yang tepat. Serum yang baik semestinya memiliki tekstur ringan dan tidak meninggalkan residu di kulit kepala. Hindari formula yang berat atau berminyak karena bisa menyumbat folikel dan menghasilkan kerontokan rambut.
Advertisement
Saran Perawatan
4. Berinvestasi pada perawatan kulit kepala
Perawatan kulit kepala tidak menjamin sepenuhnya untuk mencegah kerontokan rambut, tetapi akan sangat membantu bila dilakukan rutin. Apalagi, bila Anda memiliki bujet untuk melakukannya. Ling mengatakan perawatan yang tepat dapat membantu menjaga tingkat hidrasi di kulit kepala dan rambut, sehingga kerontokan rambut berkurang dan bahkan berkontribusi pada kesehatan rambut secara umum.
5. Hindari menata rambut dengan bahan kimiawi berlebihan
Menurut Ling, penataan rambut yang melibatkan bahan kimia, seperti bleaching dan straightening bisa memperparah kekeringan rambut dan melemahkan struktur dan akar rambut. Begitu pula dengan kebiasaan mengikat rambut terlalu kencang. Ini dikenal sebagai alopecia traksi, yakni kondisi rambut rontok disebabkan terlalu mengikat rambut atau menata updo.
6. Perhatikan asupan nutrisi
Apa yang Anda makan berdampak langsung pada kesehatan, prinsip yang sama juga berlaku untuk kondisi kulit kepala dan rambut. Menurut Ling, biotin, seng, zat besi, Vitamin A, D, E, F, adalah sederet nutrisi yang penting untuk menjaga pertumbuhan rambut yang sehat.
Cara terbaik untuk mendapatkannya adalah dengan menerapkan pola makan seimbang, tetapi bila tidak bisa, konsumsi suplemen bisa membantu. Tentu saja, konsultasikan dulu suplemen yang akan diasup kepada dokter atau memilih produk yang berizin resmi. (Natalia Adinda)