Tak Hanya Uang, Kita Bisa Membantu Para Pejuang Kanker dengan Mendonasikan Rambut

Salah satu kegiatan program donasi ini adalah pembuatan dan pendistribusian wig atau rambut palsu bagi sebanyak mungkin penderita kanker di Indonesia

oleh Henry diperbarui 02 Jun 2022, 21:27 WIB
Diterbitkan 02 Jun 2022, 20:02 WIB
Tak Hanya Uang, Kita Bisa Membantu Para Pejuang Kanker dengan Menyumbangkan Rambut
Tak Hanya Uang, Kita Bisa Membantu Para Pejuang Kanker dengan Menyumbangkan Rambut. (Liputan6.com/Henry)  

Liputan6.com, Jakarta - Ada berbagai cara untuk berdonasi, termasuk dengan cara menyumbangkan rambut untuk para pejuang kanker. Hal itu diinisiasi oleh Lifebuoy Shampoo. Di tengah momen peringatan Hari Anak Internasional yang jatuh setiap tanggal 1 Juni, Lifebuoy Shampoo meluncurkan kampanye “Berbagi Kebaikan”.

Mereka berkolaborasi dengan Yayasan Kanker Indonesia (YKI) dengan mengajak sebanyak mungkin keluarga Indonesia berbagi kebaikan dengan para pejuang kanker melalui berbagai cara.

"Sebagai brand perawatan rambut yang erat dengan keluarga, kami ingin menanamkan nilai-nilai kebaikan pada anak sejak dini. Hal ini semakin penting di tengah fakta kalau physical distancing yang dialami anak-anak selama pandemi berlangsung telah berdampak besar pada perkembangan sosial mereka," ucap Agus Nugraha, Head of Marketing Hair Care PT Unilever Indonesia, Tbk saat jumpa pers di Sate Khas Senayan, Jakarta Selatan, Kamis (2/6/2022).

"Dari situ kita punya kampanye terbaru yang kita sebut berbagi kebaikan. Karena berbagi kebaikan itu sebenarnya simpel. Bisa apa saja. Malah dengan memiliki rambut yang sehat, juga bisa berbagi kebaikan. Jadi tujuan dari kampanye ini adalah berbagi kebaikan," sambungnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kampanye yang diluncurkan ini untuk membantu mengembalikan semangat dan rasa percaya diri para penderita kanker. Salah satunya adalah melalui pembuatan dan pendistribusian wig bagi sebanyak mungkin penderita kanker di Indonesia.

"Kalau kita cuma bilang peduli tanpa adanya aksi, kayaknya ada yang kurang. Jadi dengan kampanye "Berbagi Kebaikan" ini, kita punya berbagai metode supaya semua bisa ikut menunjukkan kepeduliannya terhadap pejuang kanker," terang Agus.

Ia menambahkan, ada tiga cara untuk bisa berpartisipasi dalam kampanye ’Berbagi Kebaikan’ yaitu:

1. Donasi rambut.

Anda bisa mendonasikan rambut sehat dan kuat Anda untuk nantinya dijadikan wig yang akan didistribusikan YKI ke para pejuang kanker di berbagai wilayah Indonesia. Donasi ini dapat dilakukan dengan 4 langkah mudah:

a. Cuci rambut dengan bersih dan keringkan, kemudian kuncir dalam satu atau dua ikatan dengan kuat.

b. Potong rambut di atas ikatan, pastikan potongan rambut tidak terburai berantakan. Idealnya, dibutuhkan minimal 25 cm untuk membuat wig dengan rambut asli.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Donasi Lewat Produk

Tak Hanya Uang, Kita Bisa Membantu Para Pejuang Kanker dengan Menyumbangkan Rambut
Tak Hanya Uang, Kita Bisa Membantu Para Pejuang Kanker dengan Menyumbangkan Rambut.  (Liputan6.com/Henry)

c. Masukkan potongan rambut yang terikat rapi ke dalam amplop/zip lock yang tahan air.d. Kirim ke PO BOX LIFEBUOY BERBAGI KEBAIKAN JAKARTA 12000 dengan mencantumkan nama, alamat dan nomor ponsel pendonasi.

2. Donasi melalui pembelian produk

Untuk setiap pembelian Lifebuoy Shampoo varian Kuat & Berkilau limited edition ukuran 340 ml, otomatis mereka akan berkontribusi dalam penggalangan dana yang akan didonasikan kepada YKI.

3. Donasi melalui Kitabisa.com

Donasi juga dapat diberikan melalui platform crowdfunding Kitabisa.com, dimana seluruh dana yang terkumpul akan didonasikan kepada YKI. Dalam kampanye "Berbagi Kebaikan" ini, Mona Ratuliu dan putrinya, Syanala Kania Salsabila alias Nala juga ikut menyumbangkan potongan rambutnya sebagai bentuk dukungan terhadap para penderita kanker.

"Aku bahagia sekali. Senang banget rasanya, apalagi tadi sudah ngobrol-ngobrol jadi aku tahu lebih banyak bahwa apa yang aku lakukan ini memberikan kebahagiaan kepada orang lain," jelas Mona.

"Selain itu juga mudah-mudahan apa yang aku dan Nala lakukan bisa memberikan kebaikan juga ke anak-anak kita. Semoga mereka jadi jauh lebih tahu bahwa banyak hal yang bisa dilakukan untuk berbagi kebahagiaan kepada orang lain," lanjutnya.

Meningkatkan Kepedulian Masyarakat

ilustrasi cara memotong rambut panjang/pexels
ilustrasi cara memotong rambut panjang/pexels

Kampanye ‘Berbagi Kebaikan’ in disambut positif oleh Ketua Umum Yayasan Kanker Indonesia, Prof. DR. dr. Aru Wisaksono Sudoyo, SpPD, KHOM, FINASIM, FACP. 

Ia berharap, kampanye ini akan meningkatkan kepedulian masyarakat terhadap kanker melalui donasi rambut, dan akan mendorong semangat dan kualitas hidup pasien kanker.

"Pada kesempatan inipun, kami mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup sehat termasuk dengan melakukan deteksi dini kanker, dan sejalan dengan kampanye ini, jagalah kesehatan rambut karena dapat menjadi sumber kekuatan untuk berbagi kebaikan," tuturnya.

Selain di Indonesia, aksi serupa juga pernah dilakukan beberapa orang di Inggris. Beberapa hari lalu misalnya, seorang ibu yang mempunyai tiga anak memotong rambutnya untuk pertama kali dalam 24 tahun.

Ia menyumbangkan ikatan rambutnya sepanjang 50 inci ke badan amal yang membuat wig untuk anak-anak yang sakit. Seperti diberitakan Newsweek, Vicki Walkden yang berusia 41 tahun itu memberanikan diri mengunjungi salon untuk pertama kalinya sejak dia berusia 17 tahun.

Tidak Menyesal

Tak Hanya Uang, Kita Bisa Membantu Para Pejuang Kanker dengan Menyumbangkan Rambut
Tak Hanya Uang, Kita Bisa Membantu Para Pejuang Kanker dengan Menyumbangkan Rambut. (Liputan6.com/Henry)  

Ia kemudian menyumbangkan ikatan rambutnya itu kepada Little Princess Trust.  Badan amal tersebut memberikan wig rambut asli gratis kepada anak-anak dan remaja sampai 24 tahun yang kehilangan rambut mereka. Hal itu terjadi akibat kanker atau kondisi lainnya.

Rambut panjang Walkden sebelumnya bisa menyentuh lantai. Dia jadi takut pada penata rambut setelah menderita beberapa torehan ketika dia masih muda.

Setelah terinspirasi oleh seorang teman putrinya yang menyumbangkan rambutnya untuk amal beberapa tahun yang lalu, Walkden memberanikan diri untuk memotong rambutnya di salon lokal di Preston, Lancashire, di barat Inggris dekat Liverpool.

Saat pemotongan rambutnya, ia tidak duduk di kursi, tapi berdiri karena rambutnya yang sudah sangat panjang. Rambutnya pun bisa rontok dengan sangat cepat. Sebelum rambutnya dipotong, ia lebih didulu ditanya apakah yakin akan memotong rambutnya. Perempuan itu lalu menyetujuinya.

Walkden tidak menyesal memotong rambutnya karena ia tahu itu rambut itu akan disumbangkan kepada orang lain. Dengan rambut itu, ia berharap orang lain bisa bahagia dan bisa percaya diri.

Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker (Liputan6.com/Yoshiro)
Infografis Hidup Sehat Hindari Kanker (Liputan6.com/Yoshiro)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya