Fenomena Skinimalism, Merawat Kulit Sesuai Kebutuhan dan Tanpa Banyak Tahapan

Tren merawat kulit ala Korea dengan banyak langkah tak lagi banyak diadopsi setelah fenomena skinimalism.

oleh Putu Elmira diperbarui 24 Jul 2022, 04:01 WIB
Diterbitkan 24 Jul 2022, 04:01 WIB
Ilustrasi skincare
Ilustrasi merawat kulit. Photo by kevin laminto on Unsplash

Liputan6.com, Jakarta - Tren kecantikan dan skincare selalu berganti dalam periode tertentu. Salah satu yang cukup menyita atensi beberapa waktu lalu adalah 10 langkah merawat kulit ala Korea.

Seiring berjalan waktu, konsep ini mulai ditinggalkan. Tak sedikit yang bergeser dan mulai mengadopsi skinimalism, istilah yang merujuk pada perawatan kulit yang minimalis dan lebih efektif sesuai kebutuhan kulit.

"Fenomena silih berganti, kalau dari sisi kulit tidak membutuhkan skincare sebanyak itu karena selain memakainya bingung, bujet yang tidak murah dan terlalu banyak formula di muka kita sedangkan tidak sesuai kebutuhan itu yang bikin barrier kulit kita rusak," kata dermatologist dr. Ika Ayu, M.Biomed (AAM) saat ditemui dalam acara Aceskin di Plaza Indonesia, Jakarta Pusat, 21 Juli 2022.

dr. Ika melanjutkan barrier kulit letaknya di paling luar stratum korneum di bagian epidermis. Di sana, ada pori-pori yang fungsinya mengunci kelembapan sekaligus menahan air supaya tidak keluar.

"Kalau kita tempelkan macam-macam formula dan step, itu yang bikin barrier kita rusak. Kulitnya jadi bingung karena mana (formula) yang benar karena semua dipakai di muka," tambahnya.

Ia mengungkapkan barrier kulit rusak dapat menyebabkan beruntus, kulit merah, hingga iritasi. Akhirnya, kondisi ini membuat pasien stres dan mencoba cara lain bahkan menambahkan langkah perawatan kulit.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Kenali Jenis Kulit

Ilustrasi wajah berminyak.
Tips untuk atasi kulit wajah berminyak. (Unsplash.com/Amanda Hortiz).

"Menurut saya tren skinimalism, kita tidak memerlukan banyak step untuk menjadi cerah, cantik, dan sehat, tapi kita cukup mengenali apa kebutuhan kulit," terang dr. Ika.

Dalam merawat kulit, dikatakan dr. Ika, ada dua hal yang perlu diperhatikan dan diketahui. Pertama, pentingnya mengenali kulit karena jenis kulit beragam, dari kering, berminyak, kombinasi sampai acne prone. "Perlu diketahui, jenis kulit kita berbeda-beda jadi penting untuk mengenali jenis kulit dan apa yang kita butuhkan," lanjutnya.

Terlepas dari tren, ia menyebut perlu kembali melihat jenis kulit karena belum tentu cocok tren tersebut. Kedua, harus mengetahui ingredients atau bahan-bahan dalam produk skincare tersebut.

"Ingredients-nya apakah kita sudah perlu, kebutuhan sesuai umur, dan kandungannya kalau bisa yang benar-benar sudah proven menurut evidence based," jelasnya.

dr. Ika juga berharap konsumen dapat mengetahui cara merawat kulit yang tepat guna dan efektif. "Tahu kebutuhan dan kondisi lebih kepada embrace yang ada pada diri," ujarnya.

Minimalis

[Fimela] Skincare
Ilustrasi Skincare | unsplash.com/@noahbuscher

Perkembangan zaman turut menghasilkan tren-tren baru dalam dunia kecantikan. Masa pandemi Covid-19 dengan berbagai pembatasan disertai imbauan kepada masyarakat untuk mengenakan masker guna menekan transmisi virus corona tersebut, turut mengubah cara banyak orang dalam merawat wajah.

Co-Founder Aceskin Wynda Mardio memerhatikan lebih banyak konsumen yang memilih skincare saja dengan tren no makeup-makeup look. Pihaknya juga melihat ada keperluan skincare yang praktis dan cepat dipakai.

"Aceskin datang dengan pesan yang jelas membuat kita nyaman dengan diri dan kecantikan sendiri dengan kulit harus dirawat. Perawatannya seperti apa, yakni practical skincare dengan tren skincare skinimalism," kata Wynda.

Dalam penerapan konsep minimalis ini, Wynda menjelaskan pihaknya hanya menggunakan essential ingredients yang dibutuhkan kulit. Pihaknya juga mengurangi produk yang tidak perlu alias sesuai kebutuhan dan mengurangi langkah perawatan kulit dan waktu pakai.

"Skincare regime-nya cepat dan ringkas, meminimalisir alergi karena lebih sedikit produk tapi dengan konsentrasi ingredients yang lebih tinggi," tambahnya.

3 Langkah Merawat Kulit

Aceskin
Aceskin (Liputan6.com/Putu Elmira)

Wynda menerangkan bahwa pihaknya tidak memiliki seru yang hanya memiliki kandungan satu bahan active saja. "Kita biasanya combo dan target ke problem kulit misal aging, target kulit lebih cerah kuram dan terhidrasi, juga jerawat," jelas Wynda.

Menurutnya ada tiga langkah penting dalam merawat kulit, yakni cleanse, hydrate, dan protect (membersihkan, melembapkan, dan melindungi). Brand skincare ini juga memiliki misi semakin banyak yang merawat kulit dengan baik, benar, dan konsisten dalam pengaplikasiannya.

"Kita buatkan produk yang sudah mudah digunakan tiga step, yaitu cleanse, hydrate, dan protect. Packaging dibuat warna-warni supaya gampang mengenali di meja rias," kata Wynda.

Aceskin memiliki beragam jenis produk, termasuk Ace Face Serum, yakni serum serum yang khusus diformulasikan sesuai permasalahan kulit, seperti kulit kusam, berjerawat, dan penuaan kulit wajah. Ada pula Ace Genius Cleanser (sabun pembersih wajah), Daily Face Sunscreen SPF 30 PA++ (tabir surya), Ace Genius Night Face Cream, hingga Serum Spray Series (Bright face Spray dan Acne Spray).

Infografis Tren Perawatan di Klinik Kecantikan Tahun 2022
Infografis Tren Perawatan di Klinik Kecantikan Tahun 2022. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya