6 Fakta Penting Film Miracle In Cell No.7 yang Dibintangi Vino G. Bastian

Disutradarai Hanung Bramantyo, film remake dengan judul sama yang berasal dari Korea Selatan ini apakah akan lebih bagus dari pendahulunya?

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 27 Agu 2022, 14:11 WIB
Diterbitkan 27 Agu 2022, 13:30 WIB
Film Miracle In Cell No.7
Film Miracle In Cell No.7 (YouTube/Falcon Pictures)

Liputan6.com, Jakarta - Menjelang tayang pada 8 September 2022 mendatang, film Miracle In Cell No.7 sudah membuat publik penasaran. Disutradarai Hanung Brahmantyo, film remake dengan judul sama yang berasal dari Korea Selatan ini apakah akan lebih bagus dari pendahulunya?

Berikut 6 Fakta film Miracle In Cell No.7 yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber.

1. Dari kisah nyata

Film Miracle In Cell No.7 didasarkan pada kisah nyata kehidupan seorang pria disabilitas yang harus mengakui kejahatan tak diperbuatnya karena berada dalam tekanan kekerasan. Hingga akhirnya ia dipenjara dan berbagi sel dengan nara pidana lainnya. Sang pria sempat tak disukai karena memiliki kekurangan.

Namun ada kejadian menyentuh bagi teman satu selnya. Hingga saat dibui bersama-sama mereka membuat upaya meloloskan diri dari penjara dengan membuat balon udara panas. Di film aslinya produksi Korea Selatan, aksi kabur tersebut dibuat menjadi cerita komedi.

Selain mengangkat tema keluarga, Miracle In Cell No. 7 versi Indonesia memang memasukkan unsur komedi di dalamnya. Bryan Domani, salah satu pemain yang ikut terlibat justru merasa bingung dan deg-degan. Hal itu dipicu dirinya baru pertama kali bermain komedi."Tapi karena sebulan dengan tim hebat ini, sama Mas Agus Kuncrot juga dan sangat dibantu dan akhirnya insyaAllah bisa mengimbangi," jawab Bryan Domani dikutip dari Showbiz Liputan6.com Jumat 26 Agustus 2022.

2. Sempat Trending di Twitter

Beberapa jam setelah trailer dirilis, Miracle in Cell No. 7 trending di Google. Warganet pun penasaran dengan versi Indonesia dari film yang mencetak box office di Korea Selatan pada 2013 silam.

Di Twitter, Miracle in Cell No. 7 ramai dibahas. “Minimal 5 juta penonton tampaknya ini Mas Hanung Bramantyo. Gawat,” tulis Ernest Prakasa. “Ada yang nunggu mvs Miracle in Cell No. 7 versi Indo? Liat trailernya, jujur, pasti ini film bikin nangis,” cuitan @movie***.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


3. Rilis Sountrack

[Fimela] Keseruan cast film Miracle In Cell No 7 kenalkan soundtrack film di kawasan Citayam Fashion Week
Keseruan cast film Miracle In Cell No 7 kenalkan soundtrack film di kawasan Citayam Fashion Week (foto: Daniel Kampua)

Sebelum peluncuran, rumah produksi Falcon Pictures telah merilis soundtrack film Miracle In Cell No.7 berjudul "Balon Udara" karya Ade Omar yang dinyanyikan oleh semua pemain di film itu. Selain itu masih ada lagu lainnya sebagai sountrack film ini yaitu "Andaikan Kau Datang" karya Koes Plus yang diaransemen Andmesh Kamaleng. 

Mengutip dari laman Showbiz Liputan6.com, Jumat 26 Agustus 2022, ini bukan pertama kalinya “Andaikan Kau Datang” direkam ulang. Sebelumnya, Erwin Gutawa dan Ruth Sahanaya sempat menyanyikan kembali “Andaikan Kau Datang” untuk album Salute To Koes Plus/ Bersaudara pada 2004. 

Beberapa tahun kemudian, NOAH menyanyikan kembali lagu ini. Andmesh Kamaleng membocorkan, “Andaikan Kau Datang” akan muncul di adegan akhir film Miracle In Cell No. 7.

Untuk perilisan lagu Balon Umar yang dinyanyikan Vino G. Bastian, Graciella Abigail, Indro Warkop, Tora Sudiro, Bryan Domani, Mawar De Jongh, Indra Jegel, dan Rigen Rakelna itu berlangsung di Stasiun Dukuh Atas pada Jumat, 26 Agustus 2022. Acara melibatkan 500 orang berseragam seperti narapidana. Mereka bernyanyi dan berjoget masal lagu Balon Udara. Suami dari Marsha Timothi ini mengaku sempat ragu waktu ditawari membawakan lagu ini, tapi akhirnya tak bisa menolak.

 


4. Indro Wakrop Menangis

Film Miracle In Cell No.7 (YouTube/Falcon Pictures)
Film Miracle In Cell No.7 (YouTube/Falcon Pictures)

Indro Warkop sebagai salah satu pemain senior mengaku semula tak berkeinginan menonton film aslinya. Ia tak mau terpengaruh karakter asli versi Korea."Tadinya aku nggak mau nonton, aku takut ke distract karena bagaimanpun juga kan ada perbedaan antara penjara di sana dan penjara di sini, itu sudah pasti banget ya. Walaupun aku sudah tahu banget, tapi kalian paksa ya jadi ikut nangis," ujar Indro, saat konferensi pers.

Kisah yang mengharukan dan membuat menangis Indro Warkop DKI ini namun tidak serta merta sama percis di versi Indonesia.  "Walaupun ini adaptasi tetapi kita enggak pengin bikin yang sama persis dengan film aslinya. Jadi ada sedikit perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan budaya kita," ungkap Vino G. Bastian, saat hadir di acara konferensi pers, di kawasan Sudirman, dikutip dari Showbiz Liputan6.com Jumat 26 Agustus 2022.

 


5. Konsultasi ke Psikolog

Miracle in Cell No 7 versi Indonesia (Instagram/ falconpictures_)
Miracle in Cell No 7 versi Indonesia (Instagram/ falconpictures_)

Berperan sebagai sosok penyandang disabilitas di "Miracle In Cell No.7", aktor Vino G Bastian mengaku sempat melakukan konsultasi ke psikolog untuk mendalami perannya itu. "Saya sudah bayangin sesuatu tapi ternyata balik lagi ke disabilitas itu sendiri. Karena ini intelektual disabilitas ya kita nggak boleh improvisasi yang terlalu luar biasa. Karena nanti akan menjadi beda pendekatannya," kata Vino, dikutip dari Antaranews, Kamis 25 Agustus 2022.

"Akhirnya saya ketemu oleh psikolog yang didatangi oleh Falcon. Terus saya masih nggak puas, saya datang ke sekolah anak saya ngomong sama psikolog dan psikiater di situ. Akhirnya saya ketemu lagi untuk mencari role modelnya di salah satu panti di Jakarta Barat," sambungnya.

6. Adegan Sulit

Selain itu menurut Vino, memainkan sebuah film yang diadaptasi ulang merupakan hal yang cukup sulit. Sebab, penonton sudah pasti akan membandingkan dengan film aslinya.Namun, Vino berharap penonton tak hanya melihat film ini sebagai sebuah adaptasi tetapi juga dapat mengambil pesan penting di dalamnya.

"Susahnya pasti jadi dibanding-bandingin sih. Yang original sudah pasti terbaik karena dia original. Film remake berhasil pun nggak akan bisa seperti itu karena kalau nggak ada originalnya. Jadi saya bilang film originalnya apapun itu, itu adalah yang terbaik. Karena itu sebagai batu loncatan untuk film remake-nya," ujar Vino.

 

 

infografis journal
infografis journal Fakta Film Horor Digemari Masyarakat Indonesia. (Liputan6.com/Abdillah).  
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya