Kemasan Cokelat Cadbury Didesain Ulang Setelah Ratu Elizabeth II Meninggal Dunia

Perubahan kemasan cokelat Cadbury setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia ini terjadi untuk pertama kali dalam 70 tahun terakhir.

oleh Asnida Riani diperbarui 16 Sep 2022, 19:01 WIB
Diterbitkan 16 Sep 2022, 19:01 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi cokelat cadbury. (dok. pixabay/AppletonOnfoot)

Liputan6.com, Jakarta - Cokelat Cadbury harus menghapus fitur kunci dari kemasannya setelah Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Mereka adalah satu di antara 800 perusahaan makanan dan minuman yang harus merombak desain kemasan setelah meninggalnya Yang Mulia Ratu, 8 September 2022.

Mengutip The Sun, Jumat (16/9/2022), Cadbury akan dipaksa menghapus Royal Warrant dari produk yang telah menghiasi pembungkus merek tersebut sejak 1955. Dengan kata lain, lambang mendiang Ratu akan segera dilucuti dari kemasan ungu ikonisnya setelah hampir 70 tahun.

Secara keseluruhan, orang Inggris akan mengucapkan selamat tinggal pada singa Inggris, unicorn Skotlandia, dan perisai yang dibagi jadi empat bagian. Itu diikuti juga dengan kata-kata "dengan penunjukan Yang Mulia Ratu."

Perusahaan camilan manis yang berbasis di Bournville, Birmingham, itu belum mengumumkan rencana apa pun mengenai perubahan yang akan datang. Royal Warrant merupakan dokumen yang memungkinkan perusahaan menggunakan lambang kerajaan pada produk dan pemasaran mereka.

Saat ini ada 876 pemegang Royal Warrant, dari toko individu hingga organisasi global yang telah diberi stempel persetujuan kerajaan. Merek-merek ini tidak memberikan produk gratis pada keluarga Kerajaan Inggris atas pengakuan itu dan mereka tidak harus perusahaan Inggris.

Tapi, surat perintah yang ada otomatis batal ketika Ratu meninggal. Bisnis harus menghapus lambang tersebut dan mengajukan permohonan kembali untuk segel persetujuan lain pada Raja Charles III. Mereka juga harus membuktikan bahwa rumah tangga kerajaan secara teratur menggunakan produk tersebut.

 

 

Merek Lain yang Terdampak

Vigil Ratu Elizabeth II
Putri Anne, seorang Princess Royal pertama yang ikut serta menjaga peti mati Ratu Elizabeth II dalam tradisi Vigil. (instagram/theroyalfamily)

The Royal Warrant Holders Association (RWHA) mengatakan, "Di antara hal-hal lain, pelamar juga diminta menunjukkan bahwa mereka memiliki kebijakan dan rencana aksi lingkungan dan keberlanjutan yang sesuai." Mereka mengatakan perusahaan atau individu memiliki waktu dua tahun untuk menghentikan penggunaan Royal Arms.

Sekitar 30 Royal Warrant diberikan setiap tahun, sementara jumlah yang sama ditarik. Botol saus tomat Heinz juga harus diganti namanya setelah kematian Ratu. Produk produsen itu telah memakai lambang kerajaan sejak 1951.

Merek terkenal lainnya termasuk Coca-Cola, Weetabix, Twinings, Gordons Gin, Schweppes, dan Waitrose juga akan terpengaruh. Perusahaan mewah termasuk Cartier, Elizabeth Arden, Jaguar Land Rover, Hunter Wellies, Burberry, dan BT juga akan menghadapi perubahan.

Sebelumnya, sejumlah perubahan memang sudah dipastikan terjadi di Kerajaan Inggris usai Ratu Elizabeth II meninggal dunia. Ini juga termasuk uang kertas maupun koin, serta paspor Inggris.

Melansir Daily Mail, gambar Ratu pada mata uang dan lencana akan diganti dengan raja baru. Wajah Raja Charles III akan mulai muncul di koin dan uang kertas di Inggris dan di seluruh dunia.

Perubahan pada Paspor

Makna Mahkota di Atas Peti Mati Ratu Elizabeth II Saat Dibaringkan di Skotlandia
Empat anak Ratu Elizabeth II melaksanakan tradisi Vigil of The Princes di Katedral St. Giles, Skotlandia. (dok. Jane Barlow / POOL / AFP)

Wajah raja baru Inggris akan muncul di beberapa mata uang, termasuk bagian depan koin dolar Karibia Timur, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Semua perangko Inggris yang menampilkan kepala monarki, seperti koin, juga akan menghadapi perubahan serupa.

Perubahan juga terjadi pada paspor Inggris yang dikeluarkan atas nama Ratu Elizabeth II. Mengutip The Sun, paspor akan segera diubah karena kini Raja Charles III jadi penguasa Inggris.

Nantinya, teks yang awalnya merujuk pada ratu akan diubah maknanya untuk tertuju pada raja baru. Paspor lama yang masih belum diperbarui teksnya akan tetap dibiarkan sampai masa berlakunya berakhir. Tapi saat memperpanjangnya, warga akan mendapatkan paspor dengan teks baru.

Hal ini juga dilakukan saat Inggris mengganti warna sampul paspor dari merah anggur jadi biru. Semuanya diubah secara bertahap sesuai masa berlaku paspor. Selain itu, lagu kebangsaan Inggris yang tadinya berjudul "God Save The Queen" juga berubah jadi "God Save The King."

Awal-mula Lagu Kebangsaan Inggris

Jenazah Mendiang Ratu Elizabeth II Disemayamkan di Westminster Hall
Band Coldstream Guards tampil saat prosesi Ratu Elizabeth II di London, Inggris, 14 September 2022. Warga berada di kanan-kiri jalan untuk menyaksikan keberangkatan peti jenazah Ratu Elizabeth II dari Istana Buckingham yang telah menjadi rumahnya sebagai ratu selama 70 tahun terakhir. (Nathan Denette/The Canadian Press via AP)

Adanya perubahan lirik lagu kebangsaan Inggris itu menyusul perubahan takhta pimpinan Kerajaan Inggris yang kini dipegang Raja Charles III. Untuk pertama kalinya sejak 1952, upacara kenegaraan hingga pertandingan klub olahraga nasional akan mengubah lirik dalam lagu kebangsaan.

Melansir New York Times, lagu kebangsaan Inggris itu diciptakan pada abad ke-18. Awalnya, "God Save The King" adalah lagu patriotik yang pertama kali ditampilkan di depan umum di London pada 1745, yang kemudian dikenal sebagai lagu kebangsaan pada awal abad ke-19 untuk menghormati Raja George III.

Dalam konstitusi Inggris, lirik dan judul lagu kebangsaan akan menyesuaikan siapa yang memimpin Kerajaan Inggris pada masanya. Isi lagu kebangsaan akan tetap sama, namun setiap kata "ratu" diganti jadi "raja," dan kata ganti dia (she/her) diubah jadi dia (he/him).

Pada Jumat, 9 September 2022, dalam upacara peringatan mendiang Ratu Elizabeth II di Katedral St Paul di London, "God Save the King" dinyanyikan kembali untuk pertama kalinya sejak 1952. 

Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)
Infografis Ratu Elizabeth II, Penguasa Terlama di Kerajaan Inggris. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya