Liputan6.com, Jakarta - Jembatan gantung yang semula jadi atraksi wisata populer di Morbi, Gujarat, India, berubah jadi lokasi tragedi nahas pada Minggu malam, 30 Oktober 2022, waktu setempat. Dalam catatan terbaru, melansir BBC, Selasa (1/11/2022), insiden tersebut menewaskan 134 orang, termasuk 47 anak-anak, yang termuda berusia dua tahun.
Jembatan gantung berusia 140 tahun tersebut dilaporkan baru dibuka kembali minggu lalu setelah diperbaiki. Kekhawatiran juga telah dikemukakan tentang apakah pemeriksaan keamanan dilakukan sebelum jembatan dibuka kembali.
Advertisement
Baca Juga
Para pejabat belum mengatakan berapa banyak orang yang berada di jembatan itu ketika tragedi terjadi sekitar pukul 18.40, tapi perkiraan menyebutkan antara 400 dan 500 orang. Lebih dari 177 orang telah diselamatkan, kata para pejabat. Selain itu, berikut fakta-fakta lain tentang insiden jembatan gantung ambruk di Morbi, seperti dirangkum NDTV.
1. Kabel lama yang tidak diganti saat renovasi
Oreva, pembuat jam berbasis di Gujarat yang merenovasi jembatan, diberikan kontrak oleh badan kota madya kota Morbi pada Maret lalu, dokumen kontrak menunjukkan. Beberapa kabel lama yang menyatukan jembatan tetap ada bahkan setelah renovasi.
2. Dugaan penyebab ambruk
Laboratorium forensik Gujarat di India menemukan bahwa jembatan gantung itu ambruk karena beban orang yang sangat besar, kata beberapa sumber. Tim forensik mengeluarkan sampel logam jembatan dengan alat pemotong berat untuk dianalisis.
Kerumunan yang membengkak memberi tekanan pada integritas struktural jembatan, yang mengarah ke tragedi itu, kata sumber di tim forensik.
3. Rekaman Sebelum Jembatan Ambruk
Rekaman sesaat sebelum jembatan ambruk menunjukkan sekelompok orang mengambil foto, sementara yang lain mencoba mengayunkan jembatan sebelum jatuh ke sungai saat kabel logam putus.
4. Klaim tidak diberitahu tentang pembukaan kembali jembatan
Kepala badan kota Sandeepsinh Zala mengatakan, Oreva tidak memberi tahu pihak berwenang tentang pembukaan kembali jembatan. Juga, perusahaan belum mengeluarkan sertifikat keamanan untuk melakukannya. Oreva belum menanggapi tuduhan ini.
Pembuat jam tersebut dilaporkan mengalihdayakan "aspek teknis renovasi" ke perusahaan konstruksi yang lebih kecil, Devprakash Solutions. Saat membuka jembatan minggu lalu, Managing Director Oreva Jaysukhbhai Patel mengatakan bahwa perusahaan telah melakukan "renovasi 100 persen."
5. Hampir 100 jenazah terperangkap
Operasi pencarian di Sungai Machhu telah ditangguhkan pada hari kejadian, kata para pejabat, seraya menambahkan bahwa mereka akan melanjutkannya Senin pagi, 31 Oktober 2022. Hampir seratus jenazah dikhawatirkan terperangkap di air berlumpur, kata mereka.
Banyak orang yang berada di dekat kedua ujung jembatan meninggal karena tidak ada air di bawahnya, hanya tanah yang keras. Sementara, mereka yang berada di tengah jembatan jatuh ke sungai dan tenggelam.
Advertisement
6. 9 Orang Ditangkap
Sembilan orang ditangkap sehubungan kejadian tersebut. Empat dari mereka yang ditahan adalah karyawan sebuah perusahaan yang dikontrak untuk memelihara jembatan di kota Morbi.
Polisi mengatakan, sembilan orang yang ditangkap semuanya terkait dengan Oreva. "Dari sembilan ini, dua bekerja sebagai manajer, sementara dua bekerja sebagai petugas pemesanan tiket (semuanya dipekerjakan oleh Oreva) di lokasi jembatan," kata perwira polisi senior Ashok Kumar Yadav.
Lima terdakwa lainnya termasuk dua orang yang dikontrak untuk memperbaiki struktur, serta petugas keamanan di jembatan. Tidak ada tanggapan langsung dari Oreva atas berita penangkapan tersebut.
Sebelumnya, juru bicara perusahaan mengatakan pada surat kabar Indian Express, "Sementara kami menunggu informasi lebih lanjut, jembatan itu diduga runtuh karena terlalu banyak orang di bagian tengah ... mencoba untuk bergoyang dari satu arah ke jalan lainnya. "
Keputusan Oreva Group, sebuah perusahaan yang pernah menggambarkan dirinya sebagai "perusahaan manufaktur jam terbesar di dunia," diberi tanggung jawab untuk memelihara jembatan juga telah dipertanyakan.
Kesaksian Korban Selamat
Pemimpin partai oposisi Kongres Mallikarjun Kharge menuntut penyelidikan yudisial untuk mengetahui bagaimana jembatan itu runtuh hanya dalam "lima enam hari" setelah dibuka kembali. Juga, siapa yang mengizinkan begitu banyak orang di atasnya.
Prateek Vasava berada di jembatan saat itu. Ia mengatakan pada 24 Hours, saluran berita berbahasa Gujarat, bagaimana ia berenang ke tepi sungai. Beberapa anak jatuh ke sungai, katanya, menambahkan, "Saya ingin menarik beberapa dari mereka bersama saya, tapi mereka telah tenggelam atau hanyut."
Seorang pemuda mengatakan pada BBC bahwa ia telah mencari saudara perempuannya yang berusia enam tahun sejak Minggu malam. Ia menuturkan, "Saya memegang tangannya ketika jembatan runtuh dan kami jatuh ke sungai."
"Saya selamat dan telah mencarinya ke mana-mana. Saya pergi ke rumah sakit pemerintah juga, tapi saudara perempuan saya tidak ditemukan," katanya sambil terisak.
Setelah jembatan ambruk, puluhan orang terlihat menempel di reruntuhan ketika tim darurat berusaha menyelamatkan mereka. Beberapa korban selamat memanjat jaring jembatan yang rusak, dan yang lainnya berhasil berenang ke tepi sungai.
Advertisement