Perempuan Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Tertinggi di Afrika Utara Tanpa Pemandu

Menurut laporan setempat, perempuan itu dan rekan pendakiannya memutuskan untuk mendaki Gunung Toubkal tanpa bantuan pemandu wisata.

oleh Putu Elmira diperbarui 03 Nov 2022, 21:01 WIB
Diterbitkan 03 Nov 2022, 21:01 WIB
Ilustrasi Gunung Toubkal
Ilustrasi Gunung Toubkal (dok. Unsplash.com/Youssef Gahouchi)

Liputan6.com, Jakarta - Seorang perempuan Inggris meninggal dunia setelah mencoba untuk mendaki Gunung Toubkal di Maroko. Menurut laporan setempat, perempuan itu dan rekan pendakiannya memutuskan untuk mendaki gunung tertinggi di Afrika Utara itu tanpa bantuan pemandu.

Dikutip dari The Sun, pendaki yang belum diidentifikasi ini dilaporkan jatuh ke dalam lubang yang dalam bernama Aslghi pada 25 Oktober 2022. Sumber mengatakan kepada situs lokal Our Moroccan News bahwa perempuan itu jatuh "ke dalam lubang" di dekat puncak gunung, tepat di depan rekan pendakiannya.

Pendaki itu terluka parah setelah jatuh dan meninggal di tempat kejadian. Layanan darurat dari Royal Gendarmerie, Perlindungan Sipil dan polisi Maroko bergegas ke tempat kejadian.

Kedua pendaki itu dilaporkan menuju ke gunung dari Al Rovij, memilih untuk tidak menyewa pemandu untuk perjalanan yang menantang tersebut. Tubuh perempuan yang meninggal dunia itu berhasil diangkut dari gunung.

Investigasi tentang keadaan kematiannya telah diluncurkan. Seorang juru bicara Foreign, Commonwealth & Development Office atau FCDO mengatakan, "Kami telah memberikan dukungan kepada keluarga seorang perempuan Inggris yang meninggal di Maroko pada 25 Oktober."

Gunung Toubkal adalah gunung tertinggi di Afrika Utara dengan ketinggian 4.167 mdpl. Pendakian di gunung ini begitu menantang bahkan bagi pendaki yang telah berpengalaman sekalipun. Terletak di bagian barat daya negara itu, Gunung Toubkal berada di Taman Nasional Toubkal yang berlokasi sekitar 40 mil (64 km) dari Marrakesh.

Tentang Gunung Toubkal

Ilustrasi Gunung Toubkal
Ilustrasi Gunung Toubkal (dok. Unsplash.com/Dan Gold)

Dikutip dari Explore, Kamis, 3 November 2022, Gunung Toubkal atau ang juga dikenal sebagai Jebel Toubkal, adalah puncak tertinggi di Afrika Utara. Terletak di pegunungan High Atlas di Maroko, gunung ikonik ini menyajikan perjalanan menantang namun bermanfaat yang sempurna untuk pejalan kaki biasa dengan tingkat kebugaran yang wajar.

Dengan oksigen sekitar 40 persen lebih sedikit daripada di permukaan laut, ketinggian Gunung Toubkal pasti akan membuat pendakian ini lebih sulit. Tetapi pemandu lokal yang berpengalaman akan memastikan bahwa pendaki memiliki banyak makanan dan mengatur kecepatan berjalan untuk membantu pendaki menyesuaikan diri dan memberi kesempatan terbaik untuk mencapai puncak.

Pendakian Gunung Toubkal membutuhkan waktu dua hari, dengan sebagian besar perjalanan dilakukan pada hari pertama. Bagian pertama dari perjalanan memakan waktu sekitar lima jam, pendaki akan mengikuti 11 kilometer jalur bagal yang zig-zag naik ke lembah berbatu menuju puncak-puncak berselimut salju yang menjulang di cakrawala.

Pendakian

Ilustrasi Gunung Toubkal
Ilustrasi Gunung Toubkal (dok. Unsplash.com/Louis Hansel)

Ada Neltner Refuge di 3.207 mdpl di dasar Toubkal, lokasi untuk menikmati istirahat yang layak. Di sana, pendaki dapat berkumpul di sekitar tungku pembakaran kayu untuk berbagi cerita dengan pendaki lain dari seluruh dunia dan menyesuaikan diri dengan ketinggian sebelum berangkat pagi-pagi sekali menuju puncak.

Terletak di Maroko, Gunung Toubkal sering dianggap sebagai tujuan mendaki yang panas. Namun, sementara suhu di Marrakesh akan berkisar antara 28 derajat Celcius dan 37 derajat Celcius selama musim trekking, lembah Pegunungan Atlas Tinggi biasanya lebih dingin, terutama saat Anda berjalan lebih jauh.

Cuaca sebagian besar kering, dengan curah hujan yang sangat sedikit dan langit biru yang cerah. Namun, awan kabut dapat bergulung di atas pegunungan saat Anda mencapai ketinggian.

Di musim dingin suhu bisa turun menjadi sekitar -5 derajat Celcius di malam hari. Sementara di musim panas di Toubkal Long Weekend kami rata-rata tetap di atas 10 derajat Celcius.

Persiapan

Ilustrasi Gunung Toubkal
Ilustrasi Gunung Toubkal (dok. Unsplash.com/Louis Hansel)

Cuaca dapat berubah dalam sekejap di pegunungan, jadi disarankan untuk bawalah pakaian berlapis-lapis yang menyerap kelembapan yang dapat ditambahkan atau lepaskan dengan mudah tergantung pada kondisinya. Suhu cenderung turun drastis di malam hari, jadi bulu yang hangat, jaket bulu berkualitas baik, dan jaket kulit tahan angin dan tahan air sangat penting.

Direkomendasikan pula membawa breathable walking trousers daripada jeans, dan pada hari puncak juga memerlukan topi hangat, syal, sarung tangan tahan air/tahan angin, dan senter kepala untuk perjalanan sebelum matahari terbit. Untuk kaki, disarankan menggunakan sepatu bot berjalan dengan penyangga pergelangan kaki yang dipasangkan dengan kaus kaki liner di bawah sepasang kaus kaki yang cukup tebal.

Kacamata hitam atau kacamata ski berkualitas baik akan melindungi mata dari silau di ketinggian dan pastikan menggunakan tabir surya faktor tinggi. Kantong tidur berkualitas tinggi adalah keharusan untuk mengunjungi Gunung Toubkal. Kantong tidur 3 musim direkomendasikan pada Juni hingga Agustus dan kantong tidur 4 musim pada Mei, September, dan Oktober. Liner sutra atau bulu juga berguna.

Bawalah botol air isi ulang dan pastikan berkemas untuk kebutuhan diet khusus. Terakhir, bawalah ransel 20--30 liter untuk membawa semua yang dibutuhkan selama setiap perjalanan mendaki. 

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah
Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya