6 Fakta Menarik Liechtenstein, Negara Kecil di Eropa yang Tak Punya Pasukan Tentara

Liechtenstein merupakan negara monarki sistem kepangeranan, salah satu negara terkecil di Eropa yang tidak punya pasukan tentara.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 30 Des 2022, 08:41 WIB
Diterbitkan 30 Des 2022, 08:30 WIB
Swiss - Liechtenstein (1)
Desa Treisenberg. Walaupun dikenal sebagai negara netral cinta damai, ternyata Swiss pernah 3 kali melakukan 'invasi' ke negara lain. (Sumber warhistoryonline.com)

Liputan6.com, Jakarta - Liechtenstein adalah negara monarki kepangeranan Eropa Barat yang terletak di antara Swiss dan Austria. Negara ini adalah salah satu negara terkecil di Eropa, ibu kotanya adalah Vaduz.

Mengutip dari Britannica, Jumat, (30/12/2022), Liechtenstein awalnya merupakan daerah pedesaan miskin di lembah Alpen yang terdiri atas wilayah Schellenberg dan Vaduz yang kemudian dibeli oleh Pangeran Johann Adam dari Dinasti Liechtenstein pada 1699 dan 1712. Dinasti Liechtenstein, kala itu Das Fürstenhaus von Liechtenstein adalah salah satu dinasti aristokrat terpandang dan dikenal memiliki kekayaan melimpah di Kekaisaran Habsburg, Austria. 

Alasan pembelian kedua wilayah tersebut yakni supaya Dinasti Liechtenstein memiliki status penguasa suatu wilayah sebagai syarat untuk mendapatkan kursi di Parlemen Austria di Wina atau Imperial Diet. Tetapi selama lebih dari 200 tahun, tak satu pun pangeran dari Dinasti Liechtenstein yang mendatangi maupun meninggali wilayah tersebut. Baru pada 1938, Pangeran Franz Josef II berdomisili di wilayah Liechtenstein dan mulai berupaya mengubah wilayah miskin tersebut menjadi sebuah negara maju seperti saat ini.

Pada 1921 Liechtenstein mengadopsi franc Swiss sebagai mata uangnya dan pada tahun 1923 bergabung dengan serikat pabean dengan Swiss. Masih banyak hal lain tentang Liechtenstein, berikut enam fakta menarik Liechtenstein yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada, Jumat, (30/12/2022).

1. Sistem Pemerintahan

Liechtenstein menganut sistem pemerintahan monarki konstitusional. Kepala negaranya seorang pangeran, yang mewarisi takhta secara turun-temurun melalui garis laki-laki sebagaimana ditentukan oleh peraturan rumah pangeran. Konstitusi 1921 menetapkan Landtag (Diet) unikameral, yang terdiri dari 25 anggota yang dipilih untuk masa jabatan empat tahun.

Meskipun bukan anggota Uni Eropa, Liechtenstein berpartisipasi di Kawasan Schengen dan Wilayah Ekonomi Eropa. Negara ini memiliki Serikat pabean dan serikat moneter bersama dengan Swiss. Di sisi pemerintah, berkat pengelolaan anggaran negara yang disiplin dan efisien, Liechtenstein adalah negara yang tidak memiliki utang dan mampu untuk mempertahankan anggaran pendapatan serta belanja negara agar selalu surplus.

2. Etnis

Liechtenstein
Liechtenstein (AFP)

Selama berabad-abad, orang Kelt, Raetia, Romawi, dan orang Alemanni pernah tinggal di Liechtenstein. Etnis Liechtenstein yang merupakan sekitar dua pertiga populasi adalah keturunan dari Suku Alemanni yang datang ke wilayah ini setelah 500 M.

Meskipun bahasa resminya bahasa Jerman, sebagian besar penduduknya masih menggunakan dialek Alemanni yang mengandung variasi lokal untuk pengucapan dan kosa kata. Walser, keturunan imigran dari kanton Valais Swiss, menetap di Triesenberg pada akhir abad ke-13 dan terus berbicara dalam bentuk bahasa yang sangat khas. Sementara itu di sisi agama, sekitar empat per lima dari populasi adalah Kristen dengan sekitar tiga perempat dari total populasi mengidentifikasi diri sebagai Katolik Roma.

3. Bangunan Kastil Khas

Liechtenstein memiliki banyak arsitektur berupa kastil kuno. Beberapa seperti Kastil Vaduz terletak di pucak sisi bukit, tinggi di atas ibu kota Liechtenstein. Kastil ini merupakan tempat tinggal Pangeran Liechtenstein dan dianggap sebagai rumah pribadi bagi keluarga kerajaan dan tidak dibuka untuk umum.

Kastil Liechtenstein mempunyai banyak nama lain. Nama yang pertama adalah “Neuschwanstein’s Little Brother”, seperti nama Kastil Neuschwanstein, yakni kastil terkenal di seluruh Jerman. Nama yang kedua adalah “Fairytale Castle in Baden- Württemberg”, yang juga secara tidak langsung mengarah pada Kastil Neuschwanstein

Kastil Liechtenstein dibangun antara tahun 1840 dan 1842. Tetapi pondasinya mempunyai sejarah yang lebih tua. Kastil ini awalnya dibangun pada tahun 1200 tetapi kemudian hancur dua kali sampai akhirnya tinggal puing-puing. Kastil Liechtenstein berdasar pada novel “Liechtenstein”. Kastil ini terinspirasi dari novel “Liechtenstein” pada 1826 karya Wilhelm Hauff.

 

 

4. Tak Punya Tentara

Menikmati Panorama Indah Pegunungan Alpen dari Jerman
Pejalan kaki berjalan melewati panorama pegunungan alpine di danau Starnberger See, Jerman (25/2). Pegunungan ini membentang dari Austria dan Slovenia di timur, melalui Italia, Swiss, Liechtenstein, Jerman sampai ke Prancis. (AFP Photo/Christof Stache)

Hal yang unik dari negara ini, nama Liechtenstein sebenarnya berasal dari orang yang membeli wilayah ini. Pangeran Austria, Johann Adam Von Liechtenstein membeli wilayah Schellenberg (1699) dan Vadus (1712) dari bangsawan Jerman yang miskin. Lama wilayah ini di bawah kekaisaran Roma Suci dan akhirnya merdeka pada tahun 1866. Pada tahun 1923, Liechtenstein membentuk union dengan Swiss.

negara ini ternyata merupakan salah negara paling makmur di Eropa. Hal yang unik dari negara ini adalah bahwa perusahaan yang terdaftar memiliki domisili di Liechtenstein ternyata jumlahnya lebih besar dari jumlah penduduknya. Meski begitu Liechtenstein tidak mempunyai tentara. Dalam keterlibatan militernya yang terakhir pada tahun 1866, tidak ada dari 80 tentaranya yang terbunuh dan malah pulang dengan jumlah 81 tentara dengan mendapat tambahan satu tentara “teman” baru dari Italia. Setelah itu tentaranya segera dibubarkan.

Lantaran itu, Liechtenstein juga tidak memiliki penjara. Tingkat kriminalitas di negara ini merupakan salah satu yang terendah di dunia. Peristiwa pembunuhan terakhir dilaporkan terjadi pada 1997. Apabila seseorang didakwa hukuman penjara 2 tahun, maka terhukum akan dipenjara di penjara Austria. Bahkan orang-orang di Liechtenstein tidak pernah mengunci pintu depan rumahnya.

5. Pariwisata

[Bintang] 26 Negara di Eropa yang Bisa Kamu Datangi dengan Visa Schengen
Liechtenstein. | via: alpineaa.wordpress.com

Pariwisata adalah sektor unggulan ekonomi Liechtenstein dan disponsori oleh pemerintah. Sebagian besar pengunjung datang dari negara-negara Eropa sekitar dan memusatkan aktivitas mereka di Vaduz. Adapun tempat menariknya, wisatawan biasa mengunjungi Ski Region Malbun berlokasi di area Alpen yang tentu mempunyai pemandangan yang tak main-main.

Tempat ini cocok bagi mereka yang menyukai olahraga ski. Yang menyenangkan, tempat ini tidak terlalu ramai, sehingga pemandangan alam masih terjaga kealamiannya. Bukan hanya itu, tempat ini menawarkan beberapa panorama terbaik Vaduz dan Rhine dari ketinggian 1600 meter. 

Orang juga biasa berkunjung ke Hofkellerei yang merupakan gudang anggur milik Pangeran Liechtenstein menakjubkan. Di tempat ini, pengunjung bisa menikmati beberapa wine berkualitas tinggi yang memenangkan penghargaan di Liechtenstein.

Dalam hal seni wisatawan juga bisa mengunjungi Kunstmuseum, sebuah museum yang fokus pada karya seni rupa. Museum berlokasi di Vaduz ini didesain Meinrad Morger, Heinrich Degelo dan Christian Kerez yang adalah arsitek asal Swiss. Kemudian kunjungi juga Cathedral of St. Florin menjadi salah satu landmark paling terkenal di Vaduz. Katedral dibangun pada 1874 dan bergaya neo-Gothic Katolik Roma. 

6. Kuliner

Mengutip dari Taste Atlas, Jumat, (30/12/2022) torkarebl adalah salah satu hidangan tradisional Liechtensteiner yang melibatkan memasak tepung jagung dengan susu, air, dan garam. Keistimewaan hidangan terletak di antara bubur dan pangsit, dan setelah direbus, kombinasi tersebut biasanya digoreng dengan mentega.

Torkarebl jarang ditemukan di restoran dan secara tradisional disertai dengan selai elderberry dan secangkir kopi dengan susu di sampingnya. Selain itu ada hafalaab, dianggap sebagai salah satu makanan khas nasional negara tersebut.

Hidangan ini biasanya terdiri dari sup atau kaldu yang mengandung gandum dan pangsit tepung jagung, dan umumnya dibumbui dengan daging asap atau ham. Pernah menjadi bagian dari makanan orang miskin setempat, spesialisasi sederhana seperti ini sekarang biasanya disiapkan di rumah dan jarang tersedia di restoran.

Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia
Infografis Destinasi Wisata Berkelanjutan di Indonesia dan Dunia (Liputan6.com/Triyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya