Liputan6.com, Jakarta Mozambik adalah sebuah negara berpemandangan indah di tenggara Afrika. Mozambik kaya akan sumber daya alam, beragam secara biologis dan budaya, serta memiliki iklim tropis. Garis pantainya yang luas, di depan Selat Mozambik memisahkan daratan Afrika dari pulau Madagaskar ini menawarkan beberapa pelabuhan alam terbaik di Afrika.
Mengutip dari Britannica, Selasa (27/12/2022), hal itu membuat Mozambik memainkan peran penting dalam ekonomi maritim Samudra Hindia, sementara pantai pasir putih negara itu menjadi daya tarik penting bagi industri pariwisata yang berkembang. Asal nama Mozambik berasal dari nama pulau Mozambique yaitu diambil dari nama Musa al Big atau Mossa Al Bique atau Mussa Ben Mbiki.
Advertisement
Baca Juga
Merupakan nama pedagang Arab yang pertama kali datang ke pulau tersebut dan hidup di sana saat Portugis tiba di wilayah tersebut. Sekarang pulau tersebut menjadi Situs Warisan Dunia oleh UNESCO, di mana wilayah Mozambik ditemukan Vasco da Gama pada abad ke-14 dan dijajah oleh Portugis pada 1505.
Mozambik di utara berbatasan dengan Tanzania, di timur dengan Selat Mozambik, yang memisahkannya dari pulau Madagaskar. Sementara di selatan dan barat daya Mozambik berbatasan dengan Afrika Selatan dan Swaziland, di barat dengan Zimbabwe, dan di barat laut dengan Zambia, Malawi, dan Danau Nyasa.
Masih banyak hal tentang Mozambik, berikut enam fakta menarik Mozambik yang dirangkum dari berbagai sumber pada Selasa, (27/12/2022).
1. Sejarah
Selama abad pertama dan kelima masehi, suku-suku berbahasa Bantu bermigrasi dari ujung utara dan barat menempati wilayah ini. Kemudian suku Swahili, dan termasuk Arab, membangun perdagangan maritim di sepanjang pantai sampai tibanya bangsa Eropa.
Vasco da Gama menjelajahi wilayah ini pada 1498 dan akhirnya wilayah ini menjadi jajahan Portugal mulai 1505. Perjalanan Vasco da Gama di sekitar Tanjung Harapan pada 1498 menandai masuknya Portugis ke dalam perdagangan, politik, dan masyarakat di wilayah tersebut. Saat Vasco da Gama mengelilingi Afrika dia berlayar ke teluk Inhambane yang indah untuk mengisi perlengkapan kapalnya lalu menjelajahi pulau tersebut, hingga ia jatuh cinta dengan pulau Inhambane, dan menamainya dengan “Terra de Boa Gente”, pulau persahabatan yang ramah.
Setelah penjajahan Portugal berlangsung selama empat abad, Mozambik memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1975, dan mendeklarasikan diri sebagai Republik Rakyat Mozambik, di mana rezim Komunis menguasai negeri ini hingga akhir 1990an. Dua tahun setelah Mozambik merdeka, terjadi perang sipil yang berkepanjangan mulai 1977 hingga 1992. Pada 1994, Mozambik menyelenggarakan pemilu pertamanya dengan peserta multipartai dan baru memperoleh kestabilan politik setelahnya.
2. Etnis
Orang-orang Mozambik beragam secara etnis, tetapi kategori etnis bersifat cair dan mencerminkan sejarah kolonial negara itu. Semua penduduk negara itu ditunjuk Portugis pada 1961, dan terdapat beberapa klasifikasi etnis antara lain Makua-Lomwe dibuat oleh pejabat kolonial Portugis sendiri. Di dalam negeri, selain Makua-Lomwe, tinggal masyarakat Tsonga, Sena, Ndau, Chopi, Chewa, Yao, Makonde, dan Ngoni.
3. Satwa Liar
Mozambik kaya akan satwa liar, mereka memelihara empat taman nasional di wilayah tengah dan selatan Gorongosa, Zinave, Bazaruto, dan Banhine. Sebuah taman transnasional bahkan menggabungkan Taman Nasional Kruger di Afrika Selatan, Taman Nasional Gonarezhou di Zimbabwe, dan Taman Nasional Limpopo di Mozambik untuk membentuk Taman Transfrontier Limpopo Besar.
Populasi satwa liar yang beragam di negara ini antara lain kerbau, gajah, babi hutan, macan tutul, babon, jerapah, zebra, antelop, singa, dan banyak spesies hewan berkuku dan kucing lainnya. Buaya dan kuda nil ditemukan di perairan yang bergerak lambat. Flamingo, bangau, bangau, kuntul, pelikan, ibis, dan burung air tropis lainnya ada di seluruh Mozambik tetapi lebih banyak di daerah lembap di timur laut. Berbagai jenis burung liar seperti gagak, burung nasar, dan elang, dan burung buruan, ayam hutan, burung puyuh, dan berbagai angsa dan bebek.
Advertisement
4. Seni
Alat musik tiup yang dikenal dengan Lupembe, yang digunakan oleh suku Makonde, adalah terbuat dari tanduk hewan, kayu, atau labu. Marimba, yaitu sejenis xylopon yang diadaptasi dalam musik barat, adalah berasal dari Mozambik, yang terkenal dengan nama Chopi.
Musisi Chopi juga menggunakan Mbira, yaitu bilah logam yang ditempelkan ke kotak berlubang dan dipetik dengan jari. Jenis musik ini sama dengan model musik kalipso dan regge di Indian Barat.
Mozambik juga terkenal dengan seni pahat tradisioanalnya yang dibuat oleh penduduk Makonde. Dengan menggunakan jenis kayu keras terutama kayu mahoni, eboni, serta kayu besi, topeng pakaian dan pahatan atau ukiran Makonde dikenal sebagai “pohon keluarga”, yang menggambarkan berbagai macam figur yang diceritakan turun-temurun.
Mozambik mencetak artis komtemporer salah satunya Malangatana Goenha Valente, yang lukisannya menggambarkan konflik antara budaya kolonial dan budaya pribumi. Dua pemahat kontemporernya yang terkenal adalah Raffael Nkatunga dan Alberto Chissano
5. Kuliner
Ayam peri peri adalah hidangan Mozambik yang terdiri dari ayam bakar atau panggang yang sering disajikan dengan saus kelapa yang kental dan pedas. Sebelum dipanggang, daging secara tradisional direndam dalam jintan, bawang putih, paprika, jus lemon, dan cabai rawit, memberikan rasa yang unik pada ayam.
Nama hidangan tersebut merupakan transliterasi Portugis dari frase Swahili piri piri, yang berarti merica, mengacu pada kepedasan hidangan tersebut. Selain itu ada menu khas di Mozambik yaitu masakan Mozambik langka yang tidak dipengaruhi oleh masakan Portugis. Rebusan ini dibuat dengan kombinasi kerang cincang, kacang tanah atau selai kacang, bawang, tomat, serpihan cabai merah, daun labu atau bayam muda, minyak, dan bumbu.
Cara memasaknya bumbu bawang ditumis dalam minyak dan dicampur dengan bahan lainnya. Panci ditutup dan rebusan direbus sebentar sampai daun layu, rebusan Mozambik ini secara tradisional disajikan di atas nasi. Ada juga piri piri atau peri peri, saus pedas yang berasal dari Angola atau Mozambik. Variasi sausnya sudah ada sejak lama, dari abad ke-15 ketika pemukim Portugis di Angola dan Mozambik menggunakan cabai rawit dan menggabungkannya dengan cuka anggur merah, paprika, bawang putih, dan impor lainnya dari Eropa.
6. Pariwisata
Ibu kotanya Mozambik adalah Maputo, dikenal hingga kemerdekaan sebagai Lourenço Marques. Dari segi pariwisata kota ini menawarkan arsitektur era kolonial yang indah dan latar alam yang menarik di sepanjang pelabuhan laut dalam Teluk Maputo.
Maputo adalah pusat komersial dan budaya negara, dan kafe pinggir jalan, bar, dan diskotik menawarkan beberapa kehidupan malam paling semarak di Afrika selatan. Kota-kota besar lainnya, yang sebagian besar terletak dekat pantai Samudera Hindia, termasuk Beira, Quelimane, Chimoio, Tete, Nampula, dan Nacala.
Sementara itu, yang menarik Pantai Mozambique merupakan habitat bagi lima dari tujuh spesies kura-kura laut yang terancam punah. Daerah wisata lainnya adalah Danau Niassa sebagai salah satu danau terbesar di Afrika dan berada di sebelah tenggara Mozambik, membentuk perbatasan antara Malawi dan Tanzania.
Advertisement