Liputan6.com, Jakarta - Teknisi perawatan pesawat di Kolombia tak menyangka menemukan dua orang sudah membeku di perut pesawat. Mereka diduga adalah penumpang gelap yang menyusup ke pesawat.
Dikutip dari Al Jazeera, Senin (9/1/2023), kedua orang yang sudah meninggal itu ditemukan di bawah pesawat Avianca saat sedang menjalani perawatan di Bogota, ibu kota Kolombia, menurut maskapai dan kantor kejaksaan agung setempat. Pesawat itu sebelumnya terbang dari Santiago, Chile, dan mendarat pada Jumat malam, 6 Januari 2023.
Advertisement
Baca Juga
"Saat tiba di bandara El Dorado di Bogota, personel dari maskapai menemukan mayat dua orang yang terbang secara tidak teratur [penumpang gelap] di bagian bawah pesawat," kata Avianca dalam sebuah pernyataan pada Sabtu, 7 Januari 2023.
Avianca menyampaikan simpati kepada keluarga kedua orang tersebut. Mereka juga menambahkan bahwa meskipun sudah memeriksa pesawat sebelum setiap penerbangan, keamanan bandara dan area terlarangnya adalah tanggung jawab pihak berwenang.
"Badan investigasi teknis kejaksaan agung sedang melakukan tindakan mendesak untuk mengidentifikasi kewarganegaraan dan asal jenazah berusia antara 15 dan 20 tahun, keturunan Afro, yang ditemukan di dalam pesawat," kata kantor kejaksaan agung dalam sebuah pernyataan.
Petuga tidak menemukan tanda pengenal di kedua jenazah. Namun, salah seorang dari mereka kedapatan membawa mata uang dari Republik Dominika dan sebuah koper yang ditemukan bersama pria itu juga menyimpan dokumen izin kerja dari negara tersebut, yang mengindikasikan mereka berasal dari negara tersebut.
Kondisi Jenazah
Dengan penemuan itu, kedua pria tersebut diduga sudah menyusup ke pesawat sejak 3 Januari 2023 karena pesawat tersebut tercatat terakhir terbang ke Republik Dominika pada tanggal tersebut. Pesawat itu terakhir mendapat perawatan reguler pada 27 Desember 2022. Sejak itu, pesawat terbang ke berbagai tempat, termasuk Bogota, Guarulhos, dekat Sao Paulo Brasil, serta Santiago.
Pihak kejaksaan juga menyatakan kedua jenazah ditemukan di roda pesawat. Salah satu jasad disebut ditemukan terbakar, sedangkan tubuh jenazah lainnya membeku sebagian dengan sebagian tubuh lainnya hancur.
Dikutip dari The Thaiger, pihak maskapai menyatakan keinginan untuk bekerja sama dengan pihak bandara dan otoritas lokal untuk memperjelas duduk perkara. Mereka juga ingin mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk mencegah kejadian serupa terjadi di masa depan.
Kasus tersebut mengingatkan pada kasus serupa yang terjadi pada 23 Januari 2022. Namun, nasibnya lebih baik karena ia berhasil mendarat dengan selamat setelah ikut terbang selama 11 jam di roda pesawat.
Advertisement
Terbang dari Kenya
Dikutip dari BBC, penumpang gelap itu menyusup di pesawat kargo Cargolux dengan rute penerbangan dari Johannesburg ke Amsterdam, Belanda. Kepolisian Belanda mengungkapkan bahwa keberadaan penumpang gelap itu diketahui setelah pesawat mendarat di Bandara Schipol Amsterdam.
Menurut data penerbangan, pesawat itu sempat singgah di Nairobi sebelum berangkat ke Belanda. Meski begitu, tidak diketahui apakah lelaki itu menyusup ke pesawat saat di Afrika Selatan atau di Kenya.
Dengan penerbangan selama itu, sangat jarang penumpang gelap bisa bertahan hidup-hidup. Dua alasan di antaranya adalah faktor suhu dingin dan kadar oksigen yang rendah di ketinggian tertentu.
"Orang itu ditemukan hidup di bagian roda dekat hidung pesawat dan sudah dibawa ke rumah sakit dengan kondisi yang stabil," kata juru bicara Kepolisian Militer Kerajaan Belanda Joanna Helmonds kepada AFP.
"Sangat menakjubkan bahwa pria itu masih hidup," ia menambahkan. Menurut stasiun penyiaran Belanda, NOS, suhu tubuh lelaki itu meningkat di lokasi penemuannya hingga ambulans tiba. Ia pun mampu menjawab berbagai pertanyaan dasar.
Cari Suaka
Dikutip dari People, penumpang itu diidentifikasi sebagai pria berkewarganegaraan Kenya berusia 22 tahun. Kepada New York Times, juru bicara polisi militer Belanda, Robert van Kapel mengatakan dia mengajukan permintaan suaka kepada pemerintah Belanda.
Meski begitu, dia belum bisa memastikan situasi terkait pengajuan suaka oleh lelaki itu. "Kami jelas melihat banyak orang berusaha memasuki Eropa untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik," ujarnya.
"Kami melihat itu setiap hari, tidak hanya di bandara, tetapi juga di pelabuhan dan jalan tol." Ia juga meyakini pria itu menyusup ke pesawat saat maskapai singgah di Nairobi.
Aksi serupa juga pernah dilakoni pria pada Juni 2019 yang identitasnya masih misterius. Pria itu menyusup ke pesawat Kenya Airways yang terbang menuju Bandara Heathrow, London. Namun, ia jatuh saat pesawat melintasi langit London dan langsung tewas setelah tubuhnya terjerembab di taman perumahan, dekat lelaki yang sedang berjemur.
Seorang penumpang gelap lain juga ditemukan menumpang pesawat American Airlines dengan rute Guatemala-Miami pada November 2021. Ia ditemukan selamat setelah bersembunyi di roda pesawat sekitar 2,5 jam.
Advertisement