Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa perayaan Tahun Baru China hampir di depan mata, sudah punya rencana berlibur ke mana untuk mengisi liburan Imlek kali ini? Perayaan penting bagi orang Tionghoa ini biasa disambut dengan berbagai tradisi unik mulai dari menyiapkan jenis makanan tertentu hingga kumpul keluarga.
Namun bagi Anda yang tak merayakannya bisa memanfaatkan hari libur Imlek dengan mengunjungi destinasi wisata menarik berikut dari seluruh Indonesia. Dengan berbagai tempat seperti wihara dan kawasan pecinaan untuk merasakan lebih dekat tradisi masyarakat Tionghoa. Berikut adalah rekomendasi destinasi wisata Imlek yang dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber pada Rabu, (11/1/2023).Â
Advertisement
Baca Juga
1. Kawasan Pecinan Petak Sembilan, Jakarta
Kawasan Pecinaan Petak Sembilan, Jakarta menjadi destinasi Imlek pertama yang direkomendasikan. Tempat ini merupakan sebuah kawasan gang sempit dan pasar di daerah Glodok yang di dalamnya bisa Anda temukan Kelenteng hingga wisata kuliner.
Mengutip Antara, Rabu, (11/1/2023), Glodok juga dikenal sebagai Chinatown Jakarta, kawasan Pecinan tertua di Jakarta. Anda dapat menyambangi Pasar Petak Sembilan ataupun kelenteng-kelenteng yang terdapat di sekitar Glodok saat Tahun Baru Imlek untuk merasakan suasana yang berbeda.
Sementara itu untuk menikmati wisata kuliner khas Pecinan di sana, Anda bisa melipir ke Gang Gloria. Di sini ada kuliner Lontong Kari Medan, Es Kopi Tak Kie, hingga Bakmi Amoy. Namun tentu untuk Muslim perlu berhati-hati dalam memilih makanan, karena di tempat ini juga terdapat makanan non halal.
2. Kelenteng Sam Poo Kong
Bagi masyarakat Semarang, Kelenteng Sam Poo Kong yang berlokasi di Jalan Simongan No. 129, Semarang tentu sudah tidak asing. Kelenteng ini merupakan salah satu bangunan bersejarah sekaligus menjadi tempat ibadah dan wisata.
Kelenteng Sam Poo Kong didirikan untuk menghormati Laksamana Cheng Ho. Uniknya dari klenteng ini adalah arsitektur khas Tionghoa, sehingga kelenteng ini menjadi destinasi seru saat perayaan Tahun Baru Imlek.
3. Kelenteng Sanggar Agung, Surabaya
Selanjutnya Kelenteng Sanggar Agung di Jalan Sukolilo No. 100, kota Surabaya bisa menjadi destinasi wisata menarik lainnya. Kelenteng yang juga dikenal dengan sebutan Kelenteng Hong Sang Tang ini memiliki Patung Dewi Kwan Im setinggi 20 meter.
Patung Dewi Kwan Im tersebut menjadi ikon dari kelenteng ini sekaligus membuat tampilannya jadi semakin megah. Kelenteng Sanggar Agung juga punya bangunan yang unik karena pada bagian atapnya menggunakan corak bangunan Jawa. Adapun pada bagian bawahnya kental dengan nuansa Bali sehingga kelenteng ini tidak terkesan hanya memiliki unsur budaya Tionghoa saja.
 Â
Advertisement
4. Kampung Ketandan Yogyakarta
Mengutip dari Tripadvisor, Rabu, (11/1/2023), Kampung Ketandan adalah salah satu kawasan pecinaan di Yogyakarta yang bisa menjadi destinasi Imlek. Di Jogja ini beberapakali ada acara di Kampung Ketandan diadakan untuk memperingati Imlek dengan alkulturasi budaya Chinanya.Â
Di Yogyakarta sendiri terdapat paguyuban suku-suku Thionghoa yang sering berkolaborasi dengan penduduk setempat mengadakan acara menjelang Imlek. Menyambangi Kampung Ketandan ibarat mencari dan menemukan sesuatu yang berbeda saat melancong di Yogyakarta.
Kampung Ketandan sendiri berada di kawasan Malioboro, Yogyakarta. Di sini pelancong bisa melihat kampung bersejarah ini sebagai suatu kawasan pecinan, di dalamnya banyak toko dan resto chinese food, seperti kawasan pecinan di kota lainnya.Â
5. Kota Singkawang
Kota Seribu Kelenteng atau Kota Singkawangtentu harus masuk dalam daftar destiasi wisata Imlek. Tempat ini merupakan salah satu kota sebagai pusat perayaan Tahun Baru Imlek terbesar di Indonesia.
Berasal dari kata "San Kew Jong" dalam bahasa Hakka, Singkawang bermakna kota di kaki gunung dekat muara laut. Di kota ini terdapat patung Naga di tengah kota yang menjadi ciri khasnya. Hewan naga dipercaya merupakan lambang kekuatan dan keberuntungan yang mengakar oleh masyarakat Tionghoa.
Â
6. Maha Vihara Adhi Maitreya, Medan
Mengutip dari situs mahaviharamaitrey, Rabu, (11/1/2023), vihara terbesar di Indonesia ini mulai dibangun tahun 1991 dan diresmikan pada 21 Agustus 2008. Di dalamnya terdapat fasilitas ibadah bagi warga Tionghoa, salah satunya Graha Maitreya Berada di lantai III dengan ukuran 96 x 38 meter, adalah gedung Baktisala Maitreya sekaligus ruang bakti puja utama memiliki kapasitas 2.500 orang.
Saat melihat Pratima Buddha Maitreya setinggi 6,8 meter yang penuh kedamaian, terasa seisi ruangan penuh dengan hawa menyejukkan, kebahagiaan, dan kesukacitaan, serta akan terasa betapa manusia itu amat kecil dihadapan Buddha Maitreya yang Maha Suci dan Sempurna.Â
Di samping luar gedung Kantor dan Wisma terdapat Genta Kebahagiaan yang tergantung dengan kokoh. Memiliki tinggi 3,3 meter dan berat mencapai 7 ton dengan ukiran kalimat Dharma Hati Maitreya di atas permukaannya pun merupakan genta terbesar di kota Medan. Dengan memukul Genta Kebahagiaan tersebut diyakini akan membangkitkan aura positif dan kebahagiaan bagi siapapun yang melihatnya.
Advertisement