Barista Innovation Challenge Indonesia 2022 Usung Tema SDM yang Berkelanjutan

Sustainibility yang diperlihatkan pada lomba ini bukan hanya seputar SDM tetapi juga memaksimalkan bahan yang digunakan sehingga tidak ada yang terbuang.

oleh Geiska Vatikan diperbarui 31 Jan 2023, 15:45 WIB
Diterbitkan 31 Jan 2023, 15:17 WIB
BIC 2022
Barista Challenge Indonesia 2022 Usung Tema SDM yang Berkelanjutan. (Geiska Vatikan Isdy)

Liputan6.com, Jakarta - Barista Innovation Challenge atau BIC 2022 telah memiliki 12 kandidat untuk berlaga di semifinal yang digelar pada Jumat, 28 Januari 2023 di Sarinah, Jakarta Pusat. Kali ini, kompetisi meracik kopi tersebut mengusung tema “Sustainibility Innovations Throughout Nation”.

Sherley Ruslie selaku Managing Director Rasa Group menyebutkan unsur keberlanjutan bukan hanya dari bahan yang digunakan tetapi juga dari segi sumber daya manusia. “Kami percaya bahwa bila kita berivestasi pada seseorang (dalam hal SDM) maka industri itu akan lebih sustain dan bertahan kedepannya,” ujar Sherley.

Kali ini pihaknya mengusung sustainable coffee drink, yaitu para peserta dapat memaksimalkan bahan yang digunakan sehingga tidak ada yang terbuang.  Jika tahun sebelumnya pihaknya ingin mengajak para barista memiliki jiwa enterpreneur, untuk tahun ini Sherley ingin mengajak para barista bisa berkelanjutan dengan karyanya, yaitu dengan cara mencari ilmu yang lebih dalam lagi.

Terkait hal ini, pihaknya bekerja sama dengan Espresso Academy yang akan memberangkatkan pemenang ke Italia untuk mengikuti kursus dan mendapatkan sertifikasi barista internasional. Sementara untuk juara dua dan tiga akan mengikuti kelas sertifikasi bersama Indonesia Coffee Academy di Jakarta.

Barista yang mengikuti lomba tidak hanya berjuang sendiri, mereka memiliki mentor untuk belajar. Biasanya, kata Sherley, mentor yang dipilih adalah pemenang dari lomba BIC sebelumnya. Hal ini juga menjadi sifat keberlanjutan dari dunia barista.

BIC 2022 ini diikuti oleh 124 peserta dari 18 kota di Indonesia dengan cara mengirimkan video yang kreatif. Kemudian, untuk perempatan final pihaknya menseleksi hingga menjadi 25 peserta. Sementara untuk final akan dipilih lima kandidat dengan tiga pemenang.

 

Penilaian Video

BIC 2022.
Sherley Ruslie, Managing Director Rasa Group sekaligus juri pada acara BIC 2022. (Geiska Vatikan Isdy)

Untuk penilaian video para barista, Sherley mengungkapkan ada beberapa indikator yang harus diperhatikan. Para barista harus membuat video yang menarik, lengkap dengan narasi cerita, pengambilan angle yang bagus, copywriting, dan visual video yang menarik perhatian masyarakat ketika diunggah ke media sosial.

“Dari video tersebut kalau memang menarik, orang akan penasaran apalagi dalam cara meracik dan cara penyajian yang menarik,” katanya.  Unsur kreatif menjadi indikator yang paling penting bagi para barista, terlebih lagi ketika memanfaatkan bahan baku yang tumbuh di daerah para barista.

“Ini penting karena dari prosesnya dari bahan baku yang mereka cari. Kami juga mau para barista mengeksplor bahan baku lokal, misalnya buah yang tumbuh di daerah tertentu,” ujar Sherley.

Kreativitas tersebut dilihat dengan cara mereka menggunakan bahan baku natural yang dikombinasikan dengan kopi sehingga menjadi minuman signature di daerah tersebut. “Barista harus lebih kreatif lagi untuk meracik kopi, seperti coffee base drinks,” tuturnya.

Dua Babak

BIC 2022.
Hafidz Rosyada yang menjadi juara ketiga dalam BIC 2022. (Geiska Vatikan Isdy)

Salah satu yang menjadi perbedaan adalah tahun ini akan ada dua babak yang akan dilakukan oleh kandidat grand final BIC 2023 yang  digelar pada Sabtu, 29 Januari 2023. Kelima peserta grand final adalah Nizam Pasha Lolowang (Jakarta), Hafidz Rosyada (Bogor), Fildzah Djafar (Palu), Agung Bawono (Surabaya), dan Jonathan Kevin Julian (Yogyakarta).

Pada babak pertama, yaitu food pairing yang meminta kelima peserta akan membuat minuman dari mystery box yang berisi makanan. Nantinya, para peserta akan membuat kopi sebanyak empat porsi yang sekiranya cocok dari makanan yang telah dipilih dari mystery box sebelumnya dalam waktu total 15 menit.

Para peserta juga harus mempertahankan sustainability drink yang akan dibuat.  Sementara, untuk babak kedua ada speed challenge. Pada masing-masing peserta akan mendapatkan mystery box dengan beberapa deretan menu.

Kemudian, tiap peserta harus membuat lima minuman berbeda dalam waktu maksimal tujuh menit. Untuk penilaian babak kedua adalah kecepatan dari pada peserta dan cita rasa yang enak, serta teknik dari para peserta.

 

Pemenang BIC 2022

Fildzah Djafar
Fildzah Djafar dari Palu yang sedang melaksanakan babak kedua di Barista Innovation Challenge 202. (Geiska Vatikan Isdy)

Setelah melalui rangkaian tantangan, BIC 2023 telah memilih ketiga pemenang dari grand final yang telah dilakukan. Untuk pemenang pertama, adalah Fildzah Djafar yang berasal dari kota Palu, Sulawesi Tengah.

Pada rangakain grand final, Fildzafah berhasil memukau dewan juri dengan pembuatan kopi yang kreatif, yaitu pada babak pertama ia memilih membuat kopi yang dicampur dengan cita rasa jambu yang dinilai cocok untuk makanan bugis mandi.  

Sementara pada babak kedua, dia membuat shakerato untuk salah satu sajiannya yang menggunakan 60 ml espresso dicampur dengan 9 ml sirup mixed berry, 5 gram keju parut, dan 15 ml sirup tiramisu.  

“Speed challenge menurut saya adalah suatu yang menantang karena saya belum pernah melakukan ini sebelumnya,” kata Fidzafah.

Kemudian, untuk pemenang kedua dan ketiga adalah Jonathan Kevin Julian dan Hafidz Rosyada.  Sherley pun memberi semangat untuk para peserta. “Jangan lupa untuk selalu memperbaiki skill dan menginvestasikan waktu dan kreativitas pada pekerjaan,” pesan Sherley.

 

Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona
Infografis Kopi-Kopi Indonesia yang Jadi Primadona. (Liputan6.com/Trieyasni)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya