6 Fakta Menarik Aruba, Bagian dari Kerajaan Belanda di Laut Karibia

Aruba merupakan sebuah pulau bekas koloni Belanda yang terletak di wilayah Laut Karibia, Amerika Utara.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 14 Feb 2023, 08:30 WIB
Diterbitkan 14 Feb 2023, 08:30 WIB
Oranjestad, di Aruba negara di Laut Karibia
Oranjestad ibu kota Aruba, negara di Laut Karibia. (Dok: Instagram @arubatourism)

Liputan6.com, Jakarta - Aruba adalah sebuah pulau yang terletak di barat daya kepulauan kecil di Laut Karibia, sekitar 50 mil (80 km) barat laut Curaçao dan 18 mil (29 km) utara semenanjung Venezuela di Paraguaná. Aruba sebelumnya bagian dari Kerajaan Belanda, tapi pada 1986 Aruba menjadi bagian pemerintahan sendiri.

Mengutip dari Britannica, Senin 13 Februari 2023, pada 1986 Aruba memperoleh status otonom, hasil dari gerakan rakyat yang dipimpin Gerakan Pemilihan Rakyat atau Movimento Electoral di Pueblo untuk melepaskan diri dari dominasi Curaçaoan, bukan dari Belanda. Pada 1994 pemerintah Aruba bersama pemerintah Belanda dan Antillen Belanda, memutuskan untuk menunda transisi menuju kemerdekaan penuh tanpa batas waktu.

Aruba tidak memiliki pembagian administratif wilayah, lantaran merupakan satu dari empat negara konstituen yang membentuk Kerajaan Belanda, bersama dengan Belanda, Curaçao, dan Sint Maarten. Oleh karena itu, warga Aruba memegang paspor Belanda. 

Turis berduyun-duyun ke Aruba, tertarik dengan pantai pasir putihnya di selatan dan barat, garis pantai berbatu di timur laut dan lingkungan gurun di pedalaman. Ibu kota Aruba adalah Oranjestad yang juga merupakan pelabuhan utama.

Masih banyak hal mengenai Aruba selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Aruba yang dirangkum Liputan6.com pada Senin, 13 Februari 2023.

1. Sejarah Aruba

Penghuni paling awal di pulau itu suku Indian Arawak yang meninggalkan gambar gua merah dan tembikar tanah liat serta peralatan batu. Setelah Aruba diklaim oleh Spanyol pada 1499, wilayah itu menjadi pusat pembajakan dan penyelundupan.

Pada 1636 Aruba sempat diambil oleh Belanda dan diduduki oleh Perusahaan Hindia Barat Belanda. Sebagai bagian dari Antillen Belanda, Aruba berada sebentar di bawah kekuasaan Inggris selama Perang Napoleon tetapi dikembalikan ke Belanda pada 1816.

2. Etnis Lebih dari 90 Kebangsaan

Rakyat Aruba dalam kemeriahan festival
Rakyat Aruba dalam kemeriahan festival. (Dok: Instagram @arubatourism)

Kebanyakan Populasi Aruba adalah campuran etnis, termasuk banyak orang keturunan Indian Amerika, dengan percampuran warisan Belanda, Spanyol, dan Afrika. Hanya ada sedikit orang yang sebagian besar keturunan Afrika, tapi lantaran tidak seperti kebanyakan pulau Karibia lainnya Aruba memiliki sedikit perkebunan berbasis budak selama masa kolonial.

Sebab itu terdapat lebih dari 90 kebangsaan yang berbeda-beda di antara 100.000 penduduk. Etnisnya termasuk Haiti, Dominika dan Kolombia yang memang sudah membentuk budaya dan kuliner yang ada di Aruba.

3. Belanda Sebagai Bahasa Resmi

Bahasa resmi di Aruba adalah Belanda dan Papiamentu yang juga dituturkan di Curaçao dan Bonaire, sebuah kreol yang berkembang terutama dari bahasa Portugis, Spanyol, dan Belanda. Bahasa Inggris dan Spanyol juga banyak digunakan.

Nama resmi bahasa Belanda adalah Nederlands atau Netherlandic. Di Belanda disebut juga Hollands (bahasa Belanda), mencerminkan fakta bahwa bahasa standar sebagian besar didasarkan pada dialek provinsi lama Belanda yang sekarang Belanda Utara dan Belanda Selatan.

4. Iklim Kering Meski di Lautan Karibia

Uniknya, Aruba memiliki iklim yang cenderung lebih kering dengan lanskap tumbuhan kaktus. Namun justru karena iklimnya menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan yang berkunjung lantaran turis bisa menemukan cuaca hangat namun dengan matahari yang bersinar terik. Meski iklimnya kering, kekayaan ekosistem Aruba tetap beragam yang termasuk rawa-rawa penuh dengan satwa liar, garis pantai vulkanik serta bukit pasir luas tersebar. 

5. Bisa Bermain Bersama Flamingo

Keindahan pantai di Aruba, salah satu objek wisatanya
Keindahan pantai di Aruba, salah satu objek wisatanya. (Dok: Instagram @arubatourism)

Bentangan panjang pasir putih dan perairan jernih Aruba menarik banyak wisatawan. Pusat Kebudayaan di Oranjestad menawarkan konser, balet, presentasi cerita rakyat, dan pameran seni sepanjang tahun.

Kota ini juga memiliki museum sejarah, arkeologi, dan numismatik. Perayaan Hari Tahun Baru dan Karnaval di Februari merupakan perayaan yang penuh warna dan populer. Selain itu tentu saja Taman Nasional Arikok dengan beragam jenis flora dan fauna, termasuk hutan belantara yang terlindungi, kolam alami yang disebut conchis. 

Jika mengunjungi Aruba, maka pelancong akan dimanjakan dengan berbagai pantai yang indah. Di bagian selatan pulau Aruba, terdapat Baby beach memiliki air laut yang sangat jernih dan pemandangannya menakjubkan pantai berpasir putih.

Pantai ini cocok untuk anak-anak bermain karena memiliki kawasan pinggir pantai yang dangkal. Selain itu, Anda juga bisa menikmati keindahan bawah laut dengan snorkeling pada tempat yang sudah ditandai. 

Uniknya selain bisa menikmati keindahan pantai wisatawan dapat bermain bersama flamingo. Flamingo di sana sudah jinak dan aman untuk didekati.

Tapi tentu pelancong harus menyiapkan biaya yang lebih. Lantaran, Flamingo beach ini berada di Pulau Renaissance, sebuah pulau buatan yang memiliki luas 40 hektare. Tampak sebagai surga pecinta pantai, Aruba juga memiliki Manchebo Beach Resort sebagai pantai terluasnya. Pantai yang indah dan luas ini memiliki panjang kurang lebih 800 meter dan lebarnya 90 meter.

Pantai Manchebo menyuguhkan pemandangan yang begitu menenangkan. Air laut biru dan bening bak kristal, juga pasir putih yang halus akan ditemukan di sini. Di sore hari, wisatawan bisa menikmati beberapa waktu terbaik di Aruba di Pega-Pega Café Beach Bar jelang matahari tenggelam.

6. Kuliner Khas Sup Aruba

Giambo, salah satu makanan khas Aruba
Giambo, salah satu makanan khas Aruba. (Dok: Instagram @shaimw)

Mengutip dari Taste Atlas, Senin 13 Februari 2023, Cool Island Soup merupakan sup buah dingin dan penyegar dari Aruba yang ideal untuk hari musim panas. Ini terdiri dari nanas, melon, pepaya, aprikot, air soda, dan air jeruk nipis segar. Dianjurkan untuk mendinginkan kombinasi bahan-bahan yang dihaluskan setidaknya selama empat jam sebelum disajikan.

Dihiasi dengan daun mint segar, manis dan dingin, merupakan favorit penduduk setempat, dikonsumsi secara luas di seluruh pulau. Ada pula Sopi di pampuna adalah sup labu beraroma dari Aruba yang biasa dikonsumsi di seluruh kepulauan Karibia. Selain labu, bahan utama sup lainnya adalah daging sapi asin, krim kental, kayu manis, saus Tabasco, dan sayuran seperti bawang bombai, seledri, daun bawang, dan kentang.

Sopi di pampuna berwarna jingga pekat yang khas dibuat dengan memanaskan biji ruku dalam minyak panas, membuangnya, dan menggunakan minyak berwarna dalam kuah. Selain itu ada Giambo, hidangan khas Aruba yang terdiri dari daging sapi, okra, dan ikan seperti ikan kakap merah, dimasak bersama menjadi sup yang kental dan mengenyangkan.

Hidangan juga dikenal sebagai Antillean gumbo, versi Aruba yang beraroma khas Cajun yang terkenal ini dicirikan oleh puréed okra, memberikan hidangan konsistensi yang unik dan licin. Dianjurkan untuk menghiasi giambo dengan udang yang sudah dimasak.

Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi
Infografis 6 Desa Wisata yang Wajib Dikunjungi (Liputan6.com/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya