Sederet Destinasi Wisata Belanja di Hong Kong, Mal sampai Pasar Bersejarah

Tinggalkan ide untuk semata menikmati pengalaman shopping secara konvensional ketika Anda berwisata belanja di Hong Kong.

oleh Asnida Riani diperbarui 10 Mar 2023, 09:00 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2023, 09:00 WIB
Hong Kong
Harbour City, salah satu mal di area Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong. (dok. Harbour City)

Liputan6.com, Hong Kong - Melancong ke Hong Kong terasa tidak lengkap tanpa wisata belanja. Tapi, tinggalkan ide untuk semata menikmati pengalaman shopping secara konvensional. Sementara keluar-masuk toko untuk membawa pulang barang pilihan sudah terasa menggenapi kebahagiaan bagi sebagian orang, Anda bisa menambah agenda lain yang tidak kalah berkesan.

Saat berkunjung ke Harbour City, misalnya. Ketika Liputan6.com turut serta dalam agenda Hong Kong Tourism Board (HKTB) media fam trip pada Selasa, 14 Februari 2023, salah satu mal di area Tsim Sha Tsui, Kowloon ini memperlihatkan area Gallery by the Harbour yang "memboyong seni dari galeri menuju kehidupan perkotaan."

Terletak di lantai dua Ocean Centre, pengunjung dapat menikmati pemandangan Pelabuhan Victoria sambil mengapresiasi karya seni seniman lokal dan internasional. Harbour City telah mengundang Yayoi Kusama dan KAWS dalam portofolio pamerannya.

Juga, seniman konseptual Belanda, Florentijn Hofman, yang memamerkan mahakarya klasiknya, "Rubber Duck," untuk pertama kali di China Raya. Lanjut, spot lain yang tidak kalah menarik dari mal ini adalah Ocean Terminal Deck di rooftop bangunan ekstensi baru Ocean Terminal.

Hong Kong
Ocean Terminal Deck di Harbour City, salah satu mal di area Tsim Sha Tsui, Kowloon, Hong Kong. (dok. Harbour City)

Dari sini, pengunjung bisa menikmati pemandangan gedung pencakar langit yang membentang hingga ke pusat Pelabuhan Victoria. Area ini terbuka untuk pengunjung secara gratis dan telah jadi salah satu tempat untuk menikmati pemandangan matahari terbenam dan suasana malam Hong Kong.

Daya tariknya tentu tidak hanya sampai di situ karena Harbour City juga rumah bagi sejumlah tenant populer, termasuk flagship store terbesar DIOR di Hong Kong, flagship store HERMES terbesar di Kowloon, dan flagship store Asia untuk Louis Vuitton.

Dalam keterangan resminya, disebutkan bahwa ada lebih dari 100 gerai mode terkenal dunia di sini, seperti Alexander McQueen, Balenciaga, Bottega Veneta, Burberry, CELINE, Givenchy, Jimmy Choo, LANVIN, Ralph Lauren, dan SAINT LAURENT.

Harbour City juga menghadirkan 320 merek kecantikan internasional. Selain banyak konter kecantikan prestise dan eksklusif di Lane Crawford and Facesss di Ocean Terminal, termasuk ARMANI beauty, Estee Lauder, Lancome, shu uemura, dan YSL Beauty, ada juga lebih dari 60 beauty concept stores di Gateway Arcade.

Penawaran lainnya adalah Anda bisa merasakan Takeaway Tea Experience di outlet Tea WG dalam konsep baru di Hong Kong. Pilih teh favorit Anda dari lebih dari 100 varietas berbeda, lalu itu akan disajikan dalam cangkir takeaway ikonis berdesain cantik. 

Rombongan kami menutup tur di mal ini dengan makan malam di Green Common. Ini adalah restoran, marketplace, dan platform inovasi produk nabati. Menunya merupakan perpaduan rasa kuliner lokal autentik yang populer dengan hidangan vegan yang "sehat, lezat, dan cruelty-free."

Silicon Valley of Culture

Hong Kong
K11 MUSEA, salah satu mal di area Tsim Sha Tsui, Hong Kong. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Masih dengan pilihan mal, namun K11 MUSEA, yang juga berada di area Tsim Sha Tsui, bertujuan jadi "Silicon Valley of Culture," di mana pengunjung diharapkan menemukan inspirasi melalui budaya, arsitektur, dan seni.

"A Muse By The Sea" berada tepat di sebelah Avenue of Stars yang baru kembali dibuka pada 31 Januari 2019 setelah proses revitalisasi selama tiga tahun. Eksterior K11 MUSEA dirancang arsitek terkenal dunia Kohn Pedersen Fox Associates dengan konsep rumah bangsawan kontemporer, dengan garis melengkung terinspirasi Pelabuhan Victoria.

Berbaring di fasadnya adalah salah satu dinding hijau dalam dan luar ruangan terbesar di Hong Kong seluas 4.945 meter persegi, setara ukuran 18 lapangan tenis standar. Dinding hijau ini dirancang PLandscape dari Thailand menggunakan berbagai jenis tanaman hijau.

Lalu, desain pintu masuknya, juga merupakan rancangan PLandscape, terinspirasi pola geometris khas Timur Tengah, yang "melambang keluarga besar, serta perayaan kemakmuran dan eksoktisme Jalur Sutra kuno."

Yang Lama Bertemu yang Baru

Hong Kong
K11 MUSEA, salah satu mal di area Tsim Sha Tsui, Hong Kong. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Bagian atriumnya tidak kalah menawan dengan Opera Theatre dan Gold Ball yang menarik perhatian. Saat saya berkunjung ke sini, Kamis, 16 Februari 2023, pihaknya juga sedang memajang karya seniman Jepang kenamaan, Chiharu Shiota. Opera Theatre tercatat memenangkan Best Interior Design Award di World Architecture Festival 2020.

Berlanjut, rombongan kami sampai di Muse Edition yang dirancang agar terlihat seperti dermaga sebagai penghormatan terhadap sejarah Victoria Dockside. Tali rami tebal, kuningan, dan pecahan kerang sungguhan digunakan untuk menciptakan suasana autentik di sisi dermaga.

Terdapat pula langit-langit waffle ala era 80-an yang ditambahkan elemen baru seperti desain panel pencahayaan oleh Speirs and Major untuk keseimbangan yang nyaman antara "yang lama bertemu yang baru."

Selain memanjakan secara visual, K11 MUSEA pun punya banyak tenant, yang juga didominasi sejumlah merek mewah dunia, dari Chanel sampai Cartier. Kehadirannya "mengantarkan era baru ritel budaya yang berbicara tentang permintaan konsumen akan pengalaman mendalam dalam seni, budaya, alam, dan belanja."

Wajah Baru Pasar Bersejarah

Hong Kong
Wajah baru Central Market Hong Kong. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Menyebrang ke Hong Kong Island, tepatnya di daerah Central, rombongan kami diperkenalkan wajah baru Central Market. Dengan moto "Playground for All," bangunan tiga tingkat ini dibuka kembali pada Agustus 2021 dengan tiga konsep inti: pengalaman spasial tanpa batas, oasis perkotaan yang hijau, dan pengalaman warisan terkurasi.

Semua elemennya menggemakan visi untuk sebuah landmark yang "mudah dijangkau, energik, dan cepat akrab." Dengan catatan sejarah mulai 1842, Central Market telah melalui berbagai transformasi sejak kemunculannya sebagai salah satu pasar basah pertama di Hong Kong.

Dalam wajah barunya, pintu masuk yang berbeda mengarah ke lantai dasar, sementara toko dirancang sebagai pulau tersendiri yang dipisahkan partisi hijau. Lebih dari 500 kap lampu mini, simbol pasar basah klasik, digantung di atas pintu masuk lantai dasar, perunggu tradisional merah dan kontemporer mereka melambangkan pertemuan nuansa lama dan baru.

Hong Kong
Wajah baru Central Market Hong Kong. (Liputan6.com/Asnida Riani)

Struktur asli pasar yang dibangun sebagian besar tetap tidak berubah, dengan dinding bata merah bersejarah dan jam gantung di tangga besar yang dipertahankan. Sentuhan barunya termasuk tanaman hijau yang memenuhi halaman, baik di dalam maupun di luar ruangan, termasuk arkade penyaring udara dari 400 tanaman hijau di koridor.

Dari kios-kios pasar asli, 13 di antaranya tersisa, dengan pajangan papan nama toko tradisional mengingatkan kembali ke masa lalu Hong Kong. Sementara, sejumlah tenant baru yang lebih muda juga mengisi ruang. Ada berbagai macam gerai makanan dan minuman, toko dengan produk ramah lingkungan, serta penjual bunga.

Selama sekitar 30 menit berada di sana pada Rabu sore, 15 Februari 2023, saya merasakan nuansa yang sangat akrab, dengan banyak warga lokal menghabiskan waktu, entah setelah atau sedang bekerja di kafe. Menurut saya, ini adalah satu spot menarik untuk people watching di Hong Kong.

Infografis Destinasi Wisata Urban
Wisata urban adalah wisata yang menjadikan ruang-ruang publik kota dan pengalaman hidup di perkotaan sebagai atraksi utama. (Dok: Liputan6.com/Trisyani)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya