Liputan6.com, Jakarta - TikToker @awbimaxreborn yang mengulas "Alasan Lampung Enggak Maju-Maju" telah dipolisikan dengan tuduhan pencemaran nama baik. Menanggapi itu, lewat video TikTok-nya, ia menyinggung protection visa alias visa perlindungan Australia.
Sebagaimana diketahui, kreator konten asal Lampung ini tengah kuliah di jurusan program Diploma Pemasaran Digital, Komunikasi Digital dan Media/Multimedia di Perguruan Tinggi Intelijen Bisnis Australia. Karena visa perlindungan itu ramai dibahas, pemilik nama asli Bima Yudho Saputra ini pun memberi klarifikasi lanjutan.
Baca Juga
Di unggahan TikTok-nya, Rabu, 12 April 2023, ia menulis, "Well, perlu diklarifikasi sampai detik ini gua masih memegang student visa subclass 500 kok. Di video gua yang trending, itu solusi terbaik bagi gua untuk ambil protection visa kalau memang di negara sendiri keselamatan gua enggak aman."
Advertisement
"So, gua bisa langsung apply protection visa pastinya, apalagi ditambah gua punya bukti yang kuat sebetulnya. Cuma karena gua juga masih pengen main-main ke Uluwatu, ya kita tunda dulu ya bestie. Toh gua juga di sini sebenernya aman-aman aja kok, gak ada orang-orang toxic di lingkungan gua dan hidup gua di sini damai-damai aja," imbuhnya.
"Hanya di socmed aja marah-marah karena kesel tiap pulang kok Lampung enggak maju-maju dan ditambah kesel lagi ada SDM-nya yang enggak sadar dan malah mengkasuskan kritik gua. So, thank you yang udah ngikutin trending-nya. Jangan lupa follow, kena lo!" tandasnya.
Apa sih visa perlindungan Australia itu? Melansir laman Departemen Dalam Negeri Australia, Kamis (13/4/2023), visa perlindungan di Negeri Kanguru bisa didapat secara permanen maupun sementara.
Visa Perlindungan Permanen di Australia
Dijelaskan bahwa visa perlindungan subkelas 866 merupakan visa untuk orang yang tiba di Australia dengan visa yang sah dan ingin mencari suaka. "Ini memungkinkan Anda tinggal di Australia secara permanen, jika Anda terlibat dalam kewajiban perlindungan Australia dan memenuhi semua persyaratan lain untuk pemberian visa," tulis pihaknya.
Mereka menyambung, "Dengan visa ini, Anda dapat tinggal, bekerja, dan belajar di Australia secara permanen; mengakses layanan pemerintah seperti layanan Medicare dan Centrelink; mensponsori anggota keluarga yang memenuhi syarat untuk tempat tinggal permanen melalui perjalanan Program Kemanusiaan lepas pantai ke dan dari Australia selama lima tahun jika memenuhi syarat jadi warga negara Australia' serta menghadiri kelas bahasa Inggris gratis jika Anda memenuhi syarat."
Biaya pengajuan visa perlindungan Australia secara permanen adalah 40 dolar Australia (sekitar Rp397 ribu). "Anda harus berada di Australia saat mengajukan permohonan visa (perlindungan)," imbuhnya. Sementara mereka mengklaim akan memproses permohonan visa secepat mungkin, prosesnya dapat memakan waktu lebih lama jika:
- Pemohon tidak mengisi aplikasi dengan benar.
- Pemohon tidak menyertakan semua dokumen yang dibutuhkan.
- Mereka membutuhkan lebih banyak informasi dari pemohon.
- Pemohon tidak menanggapi permintaan informasi dengan cepat.
- Mereka membutuhkan waktu untuk memverifikasi informasi pemohon.
Advertisement
Visa Perlindungan Sementara di Australia
Visa perlindungan sementara subkelas 785 dijelaskan sebagai visa untuk orang yang tiba di Australia tanpa visa, dan ingin mencari suaka. "Ini memungkinkan Anda tinggal sementara di Australia jika Anda terlibat dalam kewajiban perlindungan Australia dan memenuhi semua persyaratan lain untuk pemberian visa," kata Departemen Dalam Negeri Australia.
Mereka menyambung, "Dengan visa ini, Anda bisa tinggal, bekerja dan belajar di Australia sementara selama tiga tahun; mengakses layanan pemerintah, seperti layanan jobactive, Medicare dan Centrelink; dan akses konseling jangka pendek untuk penyiksaan dan trauma bila diperlukan."
"Juga, menghadiri kelas bahasa Inggris gratis jika Anda memenuhi syarat; bepergian ke luar negeri ke negara selain negara asal Anda jika Anda memperoleh persetujuan tertulis dari kami untuk melakukan perjalanan karena keadaan welas asih atau terpaksa," imbuhnya.
"Jika kami memberikan Anda visa ini dan Anda tiba di Australia pada atau setelah 14 Februari 2023, Anda dapat mengajukan visa Perlindungan Sementara (TPV) berikutnya atau visa Safe Haven Enterprise (SHEV) sebelum TPV Anda saat ini kedaluwarsa," kata mereka.
"TPV atau SHEV berikutnya hanya akan tersedia untuk Anda jika Anda masih membutuhkan perlindungan Australia dan tidak tunduk pada batasan aplikasi apapun," sebutnya. "Pemegang TPV tertentu mungkin memenuhi syarat untuk mengajukan visa Resolution of Status (RoS) permanen (subclass 851)."
Pengakuan Bima soal Kritiknya terhadap Pemerintah Lampung
Di salah satu videonya, Bima berkata, "Terakhir gue bikin video tentang Lampung, gue jelasin kenapa Lampung itu enggak maju-maju dari segi ekonominya, infrastrukturnya, pemerintahannya, dan lain-lain, dan video gue di-stitch, dikomen, di-like, di-share oleh banyak banget warga Lampung, dan FYP kalian sekarang kebanyakan adalah jalan berlubang yang ada di Lampung."
"So, ya gue berhasil. Tapi, keberhasilan gue untuk mendapat viewers jutaan, share-nya ribuan, dan orang-orang sekarang membicarakan tentang gue, tentang Lampung, apakah akan direalisasikan oleh pemerintah daerah Lampung? Orang gubernurnya aja menonaktifkan kolom komentar, tidak mau mendengarkan kritik, bahkan gue sekarang lagi dipersekusi, gue dilaporkan ke Polda Lampung karena katanya gue udah melakukan pencemaran nama baik daerah gue sendiri, padahal gue itu peduli," imbuhnya.
Ia melanjutkan, "Gue berusaha untuk mengungkap kekesalan gue ketika gue bilang Lampung dajjal, itu bukan mengeneralisasi orang-orang di Lampung, orang-orang suku Lampung dajjal, bukan. Orang-orang yang di IQ-nya di bawah rata-rata, yang bilang kita ini enggak sekolah, kamu sekolah di luar negeri, lu enggak sekolah bangga? Makanya, gue mau bilang ke warga Lampung, orang-orang Lampung, sekolah yang tinggi, sekolah yang sukses, sampai ke luar negeri, biar bisa menerima banyak perspektif dari luar, balik ke Lampung, majuin Lampung. Jangan cuma mandi lumpur, demo-demo doang di socmed, enggak jelas."
"Gue sih di sini berusaha untuk memajukan daerah gue ya, dalam lubuk hati gue tuh gue pengin daerah gue juga maju. Tapi, karena gue udah kesel dan gue di titik termuak gue berpikir bahwa apply protection visa, menjadi warga negara Australia, dan menjadi aset baru di Australia itu jadi solusi terbaik dalam hidup gue. Jujur gue kayak kecewa berat," akunya.
Advertisement