Membangun Gaya Hidup Sehat, Arab Saudi Minati Produk Jamu dan Herbal Indonesia

Produk jamu herbal Indonesia makin diminati di pasar Arab Saudi karena masyarakatnya menyukaii pengobatan dengan metode herbal.

oleh Henry diperbarui 19 Jun 2023, 14:56 WIB
Diterbitkan 19 Jun 2023, 05:02 WIB
Bunga telang
Manfaat bunga telang untuk tubuh, bisa jadi bahan untuk membuat jamu (Credit: Freepik/jcomp)

Liputan6.com, Jakarta - Jamu Indonesia tak hanya diminati di negeri sendiri. Kini sudah banyak negara yang mengkonsumsi jamu terutama jamu herbal. Pasar produk jamu herbal asal Indonesia juga semakin terbuka lebar setelah ketertarikan perusahaan Arab Saudi Gulf Bird Trading Corporation (GBC) untuk melakukan impor.

Hal tersebut mengemuka pada pertemuan bisnis antara Atase Perdagangan (Atdag) Riyadh Gunawan dengan Managing Director Gulf Bird Trading Corporation (GBC) Saud Fahad Al Saud pada Mei 2023 lalu di Riyadh, Arab Saudi. Pertemuan bisnis tersebut merupakan upaya yang dilakukan Atdag Riyadh dalam mencari peluang untuk memperluas pasar produk herbal Indonesia di Arah Saudi.

"Dari hasil pertemuan bisnis, GBC berminat jadi importir jamu herbal dari Indonesia. Saat ini, GBC mensuplai lebih dari 90 persen apotek di wilayah Arab Saudi yang mencapai lebih dari 2.000 cabang. Dengan banyaknya apotek yang disuplai GBC, harapannya produk jamu herbal Indonesia akan semakin digemari dan dikenal masyarakat Arab Saudi," terang Gunawan melalui keterangan tertulis dikutip dari Antara.

Menurut Gunawan, produk jamu herbal Indonesia makin diminati di pasar Arab Saudi karena masyarakatnya menyukaii pengobatan dengan metode herbal tanpa mengesampingkan pengobatan dengan obat kimia. Arab Saudi juga merupakan asal mula sistem pengobatan herbal ala Nabi. Mereka juga makin giat membangun gaya hidup sehat.

Arab Saudi mengimpor produk sejenis dari seluruh dunia pada 2022 sebesar 3,45 miliar dolar AS, 2021 sebesar 3,35 miliar dolar AS dan 2020 sebesar 3,36 miliar dolar AS. "Nilai ini tumbuh tiga persen dalam tiga tahun terakhir. Artinya, pasar di Arab Saudi termasuk sangat besar dan Indonesia berpotensi untuk terus meningkatkan ekspor produk farmasi dan tidak terbatas pada produk herbal saja," ungkap Gunawan.

 

 

 

Indonesia Mengekspor Produk Obat

Jamu Kudu Laos
Jamu Kudu Laos.  foto: Instagram @zener_abrino

Negara pemasok obat-obatan ke Arab Saudi adalah Jerman, Amerika Serikat, Prancis, Irlandia, Denmark, Swiss, Swedia, Inggris, Italia, dan Belgia. Indonesia merupakan negara pemasok obat herbal nomor 84 ke Arab Saudi di bawah Thailand, Vietnam, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

Berdasarkan data statistik perdagangan, pada 2022, Indonesia mengekspor produk obat yang telah dicampur atau tidak dicampur untuk keperluan terapeutik atau profilaktik (medicaments consisting of mixed or unmixed products for therapeutic or prophylactic uses) yaitu sebesar 1,095 juta dolar AS, pada 2021 sebesar 796 ribu dolar AS dan pada 2020 sebesar 786 ribu dolar AS.

Duta Besar RI untuk Arab Saudi Abdul Aziz Ahmad mengatakan, GBC sangat aktif melakukan pendaftaran produk ke Saudi Food and Drug Authority (SFDA). Hal ini dikarenakan Arab Saudi mewajibkan produk makanan dan obat-obatan impor teregistrasi di SFDA. Ketentuan tersebut termasuk mencantumkan tentang merek, jenis produk, komposisi, akta nutrisi, tanggal produksi, tanggal kedaluwarsa, dan berbahasa Arab. 

 

Jamu Indonesia di Panggung Dunia

Ilustrasi
Ilustrasi bahan pembuat jamu. (dok. unsplash/Merve Sehirli Nasir)

"Untuk itu, GBC memastikan produk-produk impor yang diedarkan di Arab Saudi sudah teregistrasi dan memenuhi ketentuan yang berlaku," kata Abdul Aziz.

 

Menurut data BPS yang diolah Kementerian Perdagangan (Kemendag), pada periode JanuariMaret 2023, total perdagangan nonmigas Indonesia dan Arab Saudi senilai 0,74 miliar dolar AS. Nilai ini naik 12,20 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022 yang sebesar 0,66 miliar dolar AS.

Sementara itu, portofolio prestasi jamu Indonesia di panggung dunia bertambah. Kali ini diwakilkan buku bertajuk "Jamu Lifestyle: Indonesian Herbal Wellness Tradition" karya Metta Murdaya dan Lans Brahmantyo yang keluar sebagai pemenang Gourmand World Cookbook Awards 2023, akhir Mei 2023.

Melansir laman Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Sabtu, 10 Juni 2023, buku tersebut menjuarai kategori Best in the World - Non-alcoholic Books. Pengumumannya berlangsung di acara Gourmand International pada 25--28 Mei 2023 di Umea, Swedia. Duta Besar RI untuk Kerajaan Swedia, Kamapradipta Isnomo, menerima penghargaan Gourmand World Cookbook Awards 2023, mewakili para penulis dan penerbit yang berhalangan hadir.

Kisah Sejarah Jamu

Resep Jamu Jun khas Semarang. (dok. Cookpad @ciafebri)
Resep Jamu Jun khas Semarang. (dok. Cookpad @ciafebri)

Disebut bahwa buku Jamu Lifestyle: Indonesian Herbal Wellness Tradition membawa kisah sejarah jamu dan berbagai khasiatnya pada dunia luas.

Dalam sambutannya, Isnomo mengatakan, "Suatu kehormatan bagi Indonesia untuk diundang dalam acara Umea Food Symposium 2023 dan Gourmand Awards, terutama kesempatan menyampaikan paparan Indonesia 'Spice up the World.' Selain pada publik Swedia, promosi kekayaan kuliner Nusantara juga (tertuju) para pelaku dan dunia usaha kuliner internasional dari 71 negara yang hadir."

Edouard Cointreau, Presiden dari Gourmand International sekaligus Chairman of the Awards Committee, memuji bahwa budaya kuliner Indonesia sudah mendunia dan harus senantiasa dipromosikan, baik melalui restoran maupun publikasi buku. Ia menyebut, "Kuliner Indonesia bukanlah hal yang asing karena sudah banyak dikenal."

"Namun, masih banyak kuliner Nusantara lain yang belum dikenal dunia gastronomi," sambungnya. Gourmand Awards sendiri dijelaskan sebagai acara penghargaan tahunan dunia satu-satunya dalam bidang buku masak yang telah berlangsung sejak 1995 dan digagas Edouard Cointreau dari Prancis.

 

Disclaimer: Jamu adalah ramuan tradional berbahan alami yang bisa membantu kesehatan tubuh. Bila ada keluhan kesehatan, sebaiknya dikonsultasikan kepada dokter.

Infografis Jamu Populer di Indonesia
Infografis jamu populer di Indonesia. (Dok: Liputan6.com Tim Grafis)
Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya