6 Fakta Menarik Negara Nauru di Samudera Pasifik yang Tidak Punya Ibu Kota

Nauru merupakan negara kepulauan di barat daya Samudra Pasifik. Wilayahnya terdiri dari pulau karang yang terletak di tenggara Mikronesia sekitar 40 km dari selatan Khatulistiwa.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 28 Jun 2023, 08:31 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 08:31 WIB
Fakta menarik Nauru di Samudera Pasifik
Fakta menarik Nauru di Samudera Pasifik. (Dok: Instagram @leebbamonte)

Liputan6.com, Jakarta - Nauru merupakan negara kepulauan di barat daya Samudera Pasifik. Wilayahnya terdiri dari pulau karang yang terletak di tenggara Mikronesia sekitar 40 km dari selatan Khatulistiwa.

Mengutip Britannica, Selasa, 27 Juni 2023, Nauru berbatasan dengan Kepulauan Salomon di timur laut sejauh 1.300 km, tetangga terdekatnya adalah pulau Banaba, di Kiribati di sisi timur. Nauru tidak memiliki ibu kota resmi, namun kantor pemerintahan terletak di distrik Yaren.

Nauru sempat ditinggali oleh orang-orang dari Mikronesia dan Polinesia sekitar 1000 SM, kemudian Nauru dianeksasi dan diklaim sebagai koloni oleh Kekaisaran Jerman pada akhir abad ke-19. Usai Perang Dunia I, Nauru menjadi mandat Liga Bangsa-Bangsa yang dikelola oleh Australia, Selandia Baru dan Inggris.

Selama Perang Dunia II, Nauru diduduki tentara Kekaisaran Jepang, yang kemudian diserobot pasukan Sekutu di seluruh Pasifik. Setelah perang usai, negara ini masuk ke dalam perwalian PBB. Nauru lalu memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1968.

Masih banyak hal tentang Nauru selain letak geografisnya. Berikut enam fakta menarik Nauru yang dirangkum Liputan6.com pada Selasa, 27 Juni 2023.

1. Dikenal Sebagai Surga Pajak

Nauru memiliki sistem perbankannya sendiri yakni Bank of Nauru dimiliki dan dioperasikan sepenuhnya oleh pemerintah. Sektor keuangan semakin penting setelah 1980-an karena pulau itu dikenal sebagai pusat perbankan lepas pantai dan surga pajak.

Sejak tahun 1999 saat Nauru dituduh sebagai saluran pencucian uang untuk kejahatan terorganisir dan organisasi teroris, sektor keuangan mengalami serangkaian reformasi untuk meningkatkan transparansi. Sebagai salah satu konsekuensi dari sejarah kolonialnya, Nauru berada dalam sistem moneter Australia dan mata uang Australia merupakan alat pembayaran sah negara tersebut.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


2. Etnis dan Bahasa Nauru

Pesisir laut di Nauru, negara yang terletak di Samudera Pasifik
Pesisir laut di Nauru, negara yang terletak di Samudera Pasifik. (Dok: Instagram @intlstudentshub)

Sebagian besar penduduk Nauru adalah orang asli Nauru. Terdapat sejumlah kecil I-Kiribati (Gilbertese), Australia, Selandia Baru, Cina, dan Tuvalu dengan banyak anggota dari dua kelompok terakhir direkrut sebagai pekerja industri fosfat.

Nauruan adalah bahasa nasional. Tidak ada tata bahasa tertulis yang memadai dari bahasa tersebut yang telah disusun, dan hubungannya dengan bahasa Mikronesia lainnya tidak dipahami dengan baik.

Bahasa Inggris digunakan secara luas. Nauru dianggap sebagai salah satu negara paling kebarat-baratan di Pasifik Selatan.

3. Agama Misionaris Sejak Akhir Abad ke-18

Misionisasi datang kemudian ke Nauru daripada ke banyak pulau Pasifik lainnya. Penginjil Protestan pertama tiba pada tahun 1899 dan diikuti tiga tahun kemudian oleh misionaris Katolik Roma pertama.

Saat ini lebih dari empat per lima orang Nauru beragama Kristen. Lebih dari separuh populasi adalah Protestan dan kebanyakan anggota Gereja Jemaat Nauru, serta sepertiganya merupakan penganut Katolik Roma.


4. Nauru Sempat Jadi Tempat Pencari Suaka

Negara Nauru dari Kaya Raya Kini Jadi Jadi Termiskin Sejagat
Menjadi kaya adalah impian sebagian orang. Karena mereka beranggapan jika memiliki banyak sekali uang, segala sesuatunya akan mudah didapat.

 

Pada akhir tahun 2001 Nauru setuju untuk menerima hingga 1.200 pencari suaka, kebanyakan orang Afghanistan atau Irak, yang telah dicegat di Samudera Hindia oleh angkatan laut Australia. Australia membayar sekitar 10 juta dolar Australia sebagai imbalan atas Nauru menahan para migran sementara permohonan suaka mereka sedang diproses.

Penahanan selama beberapa tahun, bersama dengan kondisi kamp yang dilaporkan buruk, menimbulkan keprihatinan internasional atas pelanggaran hak asasi manusia di pihak Australia. Pada bulan Desember 2002 perjanjian tersebut diperpanjang untuk mencakup 1.500 orang lagi dengan tambahan 14 juta dolar AS.

Selama tahun-tahun berikutnya, jumlah pengungsi perlahan menyusut saat aplikasi mereka diproses. Pengungsi terakhir meninggalkan pulau itu pada Februari 2008.

5. Wisata di Nauru

Anibare Bay adalah salah satu pantai tercantik di Nauru. Pasir putih yang halus, air laut yang jernih, dan ombak yang tenang menciptakan suasana yang sempurna untuk bersantai dan berenang. Anda juga dapat menikmati pemandangan matahari terbenam yang spektakuler di sini.

Mengutip dari laman Tripadvisor, Selasa, 27 Juni 2023, di Nauru juga terkenal Central Plateau sebagai hutan belukar di tengah pulau. Wisatawan bisa lihat bebatuan sisa tambang fosfat. Menurut wisatawan yang pernah datang, medannya sangat menantang untuk dijelajahi. 

 


6. Kuliner Khas Nauru

Coconut Fish kuliner khas Nauru
Coconut Fish kuliner khas Nauru. (Dok: Instagram @cafearabicatz)

Mengutip dari laman TasteAtlas, Selasa, 27 Juni 2023, Coconut Fish adalah hidangan nasional Nauru, sebuah pulau kecil di barat daya Samudra Pasifik. Hidangan ini dibuat dengan fillet ikan putih, kelapa parut, air jeruk nipis, tepung, dan telur.

Untuk membuatnya, fillet dicelupkan ke dalam perasan jeruk nipis yang dicampur dengan garam dan merica, lalu digulung dengan tepung, telur, dan kelapa parut sebelum digoreng hingga kelapa menjadi berkulit. Coconut Fish secara tradisional disajikan hangat dengan beberapa irisan jeruk nipis di sampingnya.

Adapun hampir semua makanan, air, dan barang-barang manufaktur diimpor dari negara lain. Australia memasok sembilan per sepuluh impor Nauru dengan jumlah yang jauh lebih kecil berasal dari Selandia Baru, Fiji, dan Jepang.

Nigeria menerima hampir setengah dari ekspor Nauru, dan gabungan Korea Selatan dan Australia mengambil sepertiga lainnya. Kecuali yang dikenakan pada alkohol dan tembakau, tidak ada bea masuk. Tidak ada pajak penghasilan.

 

Infografis Aturan Berwisata di Indonesia
Infografis Aturan Berwisata di Indonesia. (Dok: Tim Grafis/Abdillah)
Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya