Liputan6.com, Jakarta Timnas Indonesia akan menghadapi Bahrain pada pertandingan ke-8 Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026. Dalam pertandingan ini, skuad asuhan Patrick Kluivert perlu memperhatikan dengan serius strategi bola mati yang biasa diterapkan oleh tim Bahrain.
Pertandingan antara Indonesia dan Bahrain dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno pada hari Selasa, 25 Maret 2025. Pertandingan ini akan dimulai tepat pada pukul 20.45 WIB dan dapat disaksikan secara langsung melalui RCTI.
Baca Juga
Bahrain tiba di Jakarta setelah mengalami kekalahan 0-2 dari Jepang pada matchday ke-7. Sementara itu, Indonesia juga tidak beruntung pada pertandingan yang sama, di mana mereka kalah dengan skor 1-5 saat bertanding di markas Australia.
Advertisement
Dalam kekalahan melawan Australia, dua dari lima gol yang diterima oleh Indonesia berasal dari situasi sepak sudut. Oleh karena itu, aspek ini harus menjadi perhatian utama bagi tim pelatih Skuad Garuda sebelum bertanding melawan Bahrain.
Bahrain dan Olahraga Sepak Bolanya
Dalam pertandingan melawan Jepang, Bahrain tidak memiliki banyak kesempatan untuk mencetak gol. Berdasarkan data dari FotMob, tim Bahrain hanya berhasil melakukan tujuh percobaan tembakan, namun hanya dua di antaranya yang tepat sasaran, dan mereka tidak mampu mencetak gol sama sekali.
Salah satu tembakan yang tepat sasaran dari Bahrain terjadi pada menit ke-77. Dalam situasi tendangan bebas, Abdulla Al Khalasi berhasil melakukan sundulan ke arah gawang, tetapi upayanya dapat digagalkan oleh kiper Zion Suzuki. Sebelumnya, pada menit ke-68, Bahrain juga mendapatkan peluang dari sepak sudut, namun setelah terjadi kemelut, bola berhasil dibuang jauh oleh pemain lawan.
Setelah itu, kiper Bahrain melakukan umpan jauh yang menciptakan peluang emas bagi Mahdi Al Humaidan. Tim Bahrain memiliki dua pemain kunci yang diandalkan untuk situasi bola mati, baik dalam tendangan bebas maupun sepak sudut. Kedua pemain tersebut adalah Mohamed Marhoon dan Komail Al Aswad, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi lebih dalam mencetak gol di pertandingan-pertandingan selanjutnya.
Advertisement
Kenang Tragedi 90+9 di Riffa.
Membahas mengenai bola mati Bahrain, hal ini menjadi ancaman yang perlu diwaspadai oleh Timnas Indonesia. Para pemain Indonesia seharusnya tidak melupakan insiden yang terjadi di Stadion Internasional Bahrain, Riffa, pada tanggal 10 Oktober 2024. Saat itu, Indonesia harus puas dengan hasil imbang 2-2 setelah mengalami kebobolan pada menit 90+9. Gawang Indonesia dijebol oleh Mohamed Marhoon pada menit tersebut akibat situasi sepak sudut yang tidak terduga.
Sebelumnya, pada menit ke-15, Mohamed Marhoon juga berhasil mencetak gol ke gawang Indonesia melalui tendangan bebas langsung. Tendangan kerasnya sempat mengenai mistar gawang sebelum akhirnya masuk ke dalam jaring. Kejadian tersebut menjadi pengingat bagi Timnas Indonesia untuk lebih waspada terhadap situasi bola mati, terutama ketika berhadapan dengan pemain-pemain yang memiliki kemampuan eksekusi tendangan bebas dan sepak sudut yang baik. Oleh karena itu, penting bagi tim untuk mempersiapkan strategi yang lebih matang dalam menghadapi situasi-situasi seperti ini di pertandingan mendatang.
Klasemen dan hasil Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Pada tanggal 5 September 2024, terjadi beberapa pertandingan menarik di dunia sepak bola. Jepang berhasil mengalahkan China dengan skor telak 7-0, sementara Australia harus menelan kekalahan tipis 0-1 dari Bahrain. Di laga lainnya, Arab Saudi dan Timnas Indonesia bermain imbang 1-1.
Selanjutnya, pada 10 September 2024, China kembali bertanding melawan Arab Saudi dan mengalami kekalahan 1-2. Timnas Indonesia tidak dapat mencetak gol saat melawan Australia, sehingga pertandingan berakhir tanpa gol. Sementara itu, Bahrain kalah dari Jepang dengan skor 0-5, menunjukkan dominasi Jepang di turnamen ini.
Di bulan berikutnya, tepatnya pada 10 Oktober 2024, Australia meraih kemenangan 3-1 atas China. Pertandingan antara Bahrain dan Timnas Indonesia berakhir imbang 2-2, sedangkan Arab Saudi harus menyerah 0-2 di tangan Jepang. Pada 15 Oktober 2024, Jepang dan Australia bermain imbang 1-1, sementara China berhasil mengalahkan Timnas Indonesia dengan skor 2-1. Arab Saudi juga tidak mampu meraih kemenangan, karena bertanding imbang 0-0 melawan Bahrain.
Pada 14 November 2024, Australia dan Arab Saudi bermain imbang 0-0, diikuti dengan kemenangan Bahrain atas China dengan skor 0-1. Pada 15 November 2024, Timnas Indonesia mengalami kekalahan besar 0-4 dari Jepang. Lalu, pada 19 November 2024, China kalah 1-3 dari Jepang, sementara Timnas Indonesia berhasil meraih kemenangan 2-0 melawan Arab Saudi, dan Bahrain bermain imbang 2-2 dengan Australia.
Memasuki tahun 2025, pada 20 Maret, Australia mencatatkan kemenangan besar 5-1 atas Timnas Indonesia, diikuti dengan Jepang yang mengalahkan Bahrain 2-0. Arab Saudi juga berhasil meraih kemenangan tipis 1-0 atas China. Pada 25 Maret 2025, akan ada pertandingan antara Jepang melawan Arab Saudi, China melawan Australia, dan Timnas Indonesia bertanding melawan Bahrain.
Selanjutnya, pada 5 Juni 2025, Australia akan berhadapan dengan Jepang, Bahrain akan melawan Arab Saudi, dan Timnas Indonesia akan bertanding melawan China. Di tanggal 10 Juni 2025, Jepang akan menghadapi Timnas Indonesia, sementara Arab Saudi akan bertanding melawan Australia dan China akan melawan Bahrain. Semua pertandingan ini menunjukkan persaingan yang ketat di antara tim-tim nasional tersebut.
Advertisement
