Liputan6.com, Jakarta - Wisatawan asal Kabupaten Tasikmalaya hilang terseret arus ombak saat berenang di Pantai Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat. Tim Search And Rescue (SAR) gabungan tengah mencari wisatawan terseret ombak tersebut pada Senin, 3 Juli 2023.
Kepala Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) Polres Pangandaran AKP Sugianto menyebut tim masih mencari ke berbagai lokasi. Pencarian dilakukan dengan menyusuri Pantai Pangandaran, ke tengah lautan, sampai menyelam.
Sejak dilaporkan hilang pada Minggu, 2 Juli 2023, korban belum juga ditemukan. "Saat ini masih upaya pencarian. Pagi tadi penyelaman, penyusuran di laut, dan penyusuran di pantai juga," kata Sugianto, dilansir Antara.
Advertisement
Dikatakan Sugianto, tim SAR gabungan mencari korban bernama Moh Ramdani yang berusia 20 tahun. Ia adalah warga Desa Sundakerta, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya yang hilang terseret ombak di Pos 5 Pantai Barat Pangandaran, Minggu, 2 Juli 2023.
Sugianto menuturkan bahwa korban yang hilang adalah wisatawan yang datang bersama teman-temannya dan berenang di kawasan Pantai Barat Pangandaran. Peristiwa yang menimpa korban itu bermula ketika menolong seorang wisatawan Gozali Albuhori yang terbawa ombak saat berenang di kawasan tersebut.
Namun, berdasarkan keterangan saksi, korban Ramdani diduga kelelahan, kemudian datang ombak hingga akhirnya terseret dan tidak diketahui keberadaannya. Sugianto menyampaikan, untuk wisatawan yang diselamatkan oleh korban, ia selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Pandega Pangandaran untuk mendapatkan penanganan medis.
"Korban Gojali dievakuasi ke RSUD Pandega Pangandaran dan terselamatkan," katanya.
Pantai Barat Pangandaran
Sugianto menambahkan, Pantai Pangandaran cukup ramai saat musim libur akhir pekan, apalagi saat ini bersamaan dengan libur sekolah. Wisatawan cukup ramai berenang di pantai, bahkan ada yang berani berenang di daerah terlarang meski sudah dipasang rambu-rambu larangan dan peringatan, termasuk dua wisatawan yang terseret ombak di Pantai Barat, kata Sugianto, karena berenang di zona berbahaya atau dilarang bagi wisatawan karena ombaknya cukup besar.
"Kejadian hari ini juga di zona larangan berenang, sudah ada bendera banyak, tapi tidak diperhatikan," katanya.
Dikutip dari Indonesia Kaya, Selasa (4/7/2023), Pantai Pangandaran terletak 29 km ke selatan dari kota Ciamis. Di destinasi wisata ini ada beragam opsi aktivitas yang bisa dilakukan, mulai dari sekedar berjemur di pantai, belajar berselancar, olah raga air yang memacu adrenalin, berkeliling cagar alam Pananjung, serta berburu seafood segar di pelelangan ikan. Pangandaran terbagi jadi dua zona, yaitu Pantai Barat dan Pantai Timur.Â
Advertisement
Wisata di Kawasan Pantai Barat Pangandaran
Di Pantai Barat, wisatawan dapat menemukan beberapa objek wisata, seperti gua dan bunker peninggalan Jepang, serta Pantai Pasir Putih. Karakteristik Pantai Barat cenderung lebih landai.
Sedangkan untuk Pantai Timur, itu menawarkan pantai Rengganis, wisata diving, serta snorkeling di Batu Layar, berbagai olahraga air, menangkap binatang laut di taman laut, dan berburu seafood di pelelangan ikan atau di warung-warung di sepanjang pantai.
Selain destinasi wisata sekitar Pantai Timur dan Pantai Barat, dengan kendaraan, wisatawan bisa berkunjung ke beberapa objek wisata lain yang berada relatif dekat dengan Pangandaran. Jika bermotor terus ke arah barat, wisatawan dapat menemukan Pantai Batu Hiu, Pantai Batu Karas yang terkenal sebagai tujuan surfing pelancong asing, Pantai Karang Tirta yang eksotis, Citumang, dan Green Canyon yang menakjubkan.
Ke timur laut, kita bisa menemukan objek wisata Karang Nini dan Pantai Karapyak. Ada banyak pilihan transportasi menuju ke Pangandaran, mulai dari kendaraan pribadi, bus, kereta api, hingga pesawat terbang tipe kecil dari Jakarta dan Bandung.
Tentang Pangandaran
Dikutip dari laman MyPangandaran, awalnya Desa Pananjung Pangandaran dibuka dan ditempati para nelayan dari suku sunda. Penyebab pendatang lebih memilih daerah Pangandaran untuk menjadi tempat tinggal karena gelombang laut yang kecil, mempermudah mereka mencari ikan.
Di Pantai Pangandaran, ada sebuah daratan yang menjorok ke laut yang kini menjadi cagar alam. Tanjung tersebut yang menghambat atau menghalangi gelombang besar untuk sampai ke pantai.
Di situlah para nelayan menyimpan perahu, yang dalam bahasa sundanya disebut andar, setelah beberapa lama banyak berdatangan ke tempat ini dan menetap sehingga menjadi sebuah perkampungan yang disebut Pangandaran.
Pangandaran berasal dari dua buah kata "pangan" dan "daran," yang artinya pangan adalah makanan dan daran adalah pendatang. Jadi Pangandaran berarti sumber makanan para pendatang.
Lalu, para sesepuh terdahulu menamai Desa Pananjung, karena menurut para sesepuh terdahulu, di samping daerah itu terdapat keramat-keramat di beberapa tempat. Pananjung artinya dalam bahasa sunda Pangnanjung-nanjungna atau paling subur atau paling makmur.
Advertisement